11 : Guilt and Past

24 4 0
                                    

Happy Reading • Enjoyy

Happy Reading • Enjoyy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 : Guilt and Past


Ceklek

Aku membuka pintu rumah sakit perlahan. Kulihat ada Haechan yang sedang memakan makanan ringan. Awalnya aku ingin ke Hyunjin dulu, tapi saat ku masuk ia tengah tertidur. Jadi, aku memutuskan untuk ke Haechan dulu.

"Eh Wonji.." Sapa Haechan sambil tersenyum lebar.

Entahlah. Aku benci ketika orang-orang tersenyum saat tersakiti. Itu semua membuatku sakit melihatnya.

Aku menggigit bibir dan menunjuk. Aku berjalan menghampirinya dan duduk di bangku yang ada di sebelahnya.

"Kenapa nunduk?" Tanyanya.

Aku menghela napas mencoba untuk tak terbawa perasaan. Berkali-kali ku tepis pikiran buruk yang ada di otakku. Namun aku gagal, aku menangis kecil sambil terisak.

"Woy monyet malah nangis?!" Haechan nampak sedikit panik dan heran mendengarkan isakan kecilku.

Aku menggeleng. Semua yang kupikirkan, semua yang kurasakan rasanya begitu sakit.

"Jangan nangis dong.." Ucap Haechan melembut. Ia mengelus rambutku.

"Maaf.." Aku menunduk tak berani menatap matanya.

"Maaf karena udah ngelibatin lo. Harusnya gue ga bawa lo sama Hyunjin. Gue bego." Tangisku semakin lama semakin menjadi.

"Heyy... gue nolongin Hyunjin ikhlas kok.. yaa meskipun itu ga ngebantu apapun sih.."

"Maafin gue.."

"Cerita apa yang sebenernya terjadi. Abis itu baru gue maafin lo. Satu lagi, jangan nunduk."

Aku mengelap air mata ku yang meleleh. Aku mendongak menatap Haechan. Lelaki itu tengah tersenyum. Tak peduli dengan luka lebam yang ada di wajahnya.

"Cuci muka sana. Tenangin diri. Abis itu baru cerita." Perintahnya. Aku mengangguk lalu melakukan apa yang Haechan suruh.

Setelahnya aku mendudukkan diri di kursi yang aku duduki sebelumnya. Sekarang, aku jauh merasa lebih baik.

"Leeknow suka sama gue."

Tangan Haechan yang tadinya memakan makanan ringan kini berhenti. Ia menatapku.

"HEH?! SUMPAH LO?! AW!" Aku panik saat Haechan memegangi wajahnya dan nampak kesakitan.

"Eh... Haechan?! Kenapa?!" Aku berdiri dan mengecek keadaan wajahnya.

Haechan meringis. "Udah-udah... gapapa kok.."

Aku duduk lalu memukul pelan kakinya. "Lagian pake acara teriak segala."

"Ya kan gue kaget.. Eh btw beneran Leeknow suka sama lo?" Tanya Haechan. Bisa kulihat matanya menelisik heran.

[1] Evanescent - Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang