12 : Puzzle Piece of The Past

29 3 0
                                    

Happy Reading • Enjoyy

12 : Puzzle Piece of The Past

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 : Puzzle Piece of The Past

Aku membuka pintu rumah dengan sedikit kasar. Aku masih terbawa emosi dengan kejadian tadi.

"Pelan-pelan napa sih dek." Pekik Bang Yuta yang tengah bersantai di sofa ruang tamu.

Aku tetap tak peduli. Aku melangkahkan kaki lagi. Aku liat Ayah tengah menonton TV sendirian. Aku mendekati Ayah.

"Ayah.." Panggilku lirih. Beliau menengok lalu tersenyum.

"Kenapa?"

"Jujur sama Wonji. Sebenernya Minho masih ada apa enggak?"

Aku bisa melihat dia kaget. "Kenapa tiba-tiba nanya itu?"

"Jawab Ayah... dia beneran meninggal?" Tanyaku dengan suara serak.

"Dia udah meninggal Dek.. waktu kita pindah kesini.." Jelas Ayah.

"Ayah boong." Aku tertawa sinis sambil menghapus air mata yang turun entah kapan.

Ayah menghembus kan napasnya panjang. "Iya. Dia masih hidup."

Oke. Aku mengerti.

"Kenapa Ayah boongin Wonji...??" Aku terisak.

"KARENA AYAH GAK SUKA DIA! KELUARGA NYA BUKAN KELUARGA BAIK-BAIK!"

Aku kaget. Ayah membentakku. Aku menunduk dan menangis.

Tiba-tiba seseorang menarikku dalam dekapannya. "Ayah apa-apaan sih?! Kan bisa dibicarain baik-baik!"

Itu suara Bang Taeil. Aku menenggelamkan wajahku di dadanya. Tangannya mengelus rambutku pelan.

Ayah mengusak kasar rambut nya lalu bangkit dan pergi. Ia nampak frustasi.

Tubuh mungil Bang Taeil mengangkatku. Menggendongku seperti koala. Selalu saja begitu sejak aku masih kecil. Itu yang ia lakukan saat melihatku menangis.

"Udah-udah.. gausah nangis. Ke kamar ya?" Tanya Bang Taeil yang membuatku menganggukkan kepala. Aku melingkarkan tanganku di lehernya.

Bang Taeil mulai menaiki tangga. Sebenarnya aku kasihan. Tak tega dengan Bang Taeil yang harus menaiki tangga dengan menggendongku. Pasti akan melelahkan. Meskipun tubuhku kecil dan mungil.

"Manja terosss.." Sindir seseorang. Aku tahu, itu suara Bang Johnny.

"Heh, diem dulu lo!" Bentak Bang Taeil. Ia lalu melanjutkan perjalanannya.

Saat sampai di kamar dia mendudukanku di kasur.

"Mandi lagi sana. Biar ga kucel kaya gembel." Ejek Bang Taeil yang membuatku sedikit tertawa.

Dia mengacak rambutku. Aku mengangguk lalu mengambil baju dan mandi.

Saat aku selesai mandi, Bang Taeil nampak sedang memakan camilan sambil menonton TV.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Evanescent - Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang