"hunhhh ssaakit, pelanhhh pelanhh""hunh—akhh"
kali ini sehun nggak main-main, dia bener-bener ngehukum gue. dari tadi dia terus ngehujam lubang gue dengan kejantanan dia, dan itu dengan tempo yang sangat cepat.
dan dia juga ngiket tangan gue pakai dasi dia. dan kalian bisa bayangin gimana tersiksanya gue.
gue nggak bisa ngelampiasin rasa sakit gue. gue yang biasanya selalu nyakar punggung dia, narik rambut dia cuma bisa menggeliat saat sehun semakin mempercepat gerakan dia.
"hunnhhh, lepasinhhh iketannya."
"no—aahhhh, udah saya bilang kan kalau kamu saya hukum." jawab sehun sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur.
"nggakk adilhhh—ahhh masak aku nggak bisa nyentuh kamu—ahhh"
"ini hukuman buat kamu, kamu mau aku hukum lebih dari ini? ahhh—ffuck"
"no, aku nggak mau—hhhh"
"so, enjoy it."
sehun langsung melumat bibir gue kasar, sampai gue ngerasa amis di mulut gue. gue nggak nyangka sehun bisa seliar ini saat dia marah.
lagian, masa gara-gara gue cuma ngomong fuck dia jadi semarah ini. padahal dari tadi dia ngumpat terus huftttt.
"hunnhhh, pelan pelan bibir aku sakit."
"emhhhh"
sehun ngelepas pagutan dia dan dia pindah ke leher gue.
"hunhhh—akhhh sakit"
"just moan my name, or i will act more."
"o-okay—ahh"
akhirnya gue cuma bisa pasrah saat sehun nggigit dan buat tanda di leher gue. hickey ini nggak akan cepet hilang.
sehun bergerak liar di bawah sana, mulut dan tangan dia nggak tinggal diam. mulutnya dia pake buat nyesep puting gue, dan tangan dia buat ngeremas payudara gue.
eNAK SIH TAPI GUE GA BISA NYENTUH DIA ANJING.
keadaan gue kali ini bener-bener berantakan. dan gue cuma bisa pasrah sampai akhirnya sehun capek.
dia buka iketan di tangan gue, dia langsung narik gue ke pelukan dia.
"makasih, sorry aku kasar." ucap dia sambil ngecup kening gue.
gue yang udah kecapean pun cuma diem dan mencari posisi nyaman, biar bisa cepet tidur.
kayanya besok gue bener bener nggak bisa masuk sekolah.
sehun nggak main-main :
ramein, ramein, ramein!!!