gue bangun sekitar jam sepuluh pagi, dan gue kaget karena gue masih dalam keadaan telanjang.
gue langsung ngeratin selimut buat nutupin badan gue. gue teriak manggil sehun.
"sehun."
nggak lama setelah itu sehun dateng dan nyamperin gue.
"udah bangun?"
"udah, tolong ambilin baju sekalian aku mau mandi."
sehun nyamperin gue dan bawa baju gue.
"nih, mau saya bantu?"
"bantu? bantu apa?" gue bingung waktu sehun ngomong gitu.
"bantuin mandi." sehun jawab dengan muka cengengesan.
"no, kalo kamu bantu nanti pasti nggak cuma mandi."
"enggak, saya beneran mau bantuin."
"nggak usah, udah sana ke bawah nanti aku susul."
"emm." ucap sehun sambil nyium pipi gue.
habis mandi gue cuma pake kaos oversize sama celana pendek, gue langsung ke bawah buat nyusul sehun di ruang tamu.
gue duduk di samping sehun, sehun narik pinggang gue biar bisa duduk lebih deket sama dia.
"wangi." ucap sehun sambil nyium rambut gue.
"iya lah, orang habis mandi." ucap gue dan naruh kepala gue di dada dia.
kita berdua cuma diem, dan saling pelukan.
"sehun." gue manggil sehun untuk mencairkan suasana.
"hm?"
gue ngeratin pelukan gue ke sehun dan bilang.
"I want to keep like this in a long time"
"maksudnya?"
"kita berdua pelukan kaya gini. There are many things that we can do, not just about sex."
"saya juga mau gini terus sama kamu, tapi nggak bisa kalau harus nggak sex."
"kenapa?" gue nanya ke sehun saat dapet jawaban dari dia.
"karena saya punya kebutuhan biologis, dan kamu selalu bikin saya horny."
"ish kok gitu, aku kan nggak pernah godain kamu."
"apa? coba ngomong sekali lagi."
"y-ya kan cuma kemarin, lagian itu kan biar kamu nggak marah lagi."
"tetep aja. aluna, kamu nggak perlu pake lingerie buat bikin saya horny, bahkan lihat kamu pake baju oversize aja udah bikin saya horny."
"dasar mesum." ucap gue dan nyubit perut dia.
"hahaha, besok kamu ikut saya ya."
"kemana?"
"kita tinggal bareng dirumah saya."
"emang boleh?"
"boleh, kan saya yang punya rumah."
"m-mm oke, aku mau."
"i love you aluna." ucap sehun dan nyium pipi gue.
"love you too."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EIO, RAMEIN YA GAIZZ
