Vega pada Lyra [ Gai Kurenai + Natasha Romanova ]

242 25 4
                                    


Nyanyian merdu dan alunan alat musik tiup, itulah suara yang kerap didengar para penghuni desa yang memasuki hutan. Pemotong kayu, pendaki gunung, pengumpul flora, bahkan para binatang yang tinggal di sekelilingnya, suka berdiam sejenak, mendengarkan sesaat duet itu sebelum melanjutkan perjalanan mereka.

Pria pemain harmonika itu sesekali mencuri pandang ke arah sang pelantun, mengagumi jelitanya, dan memalingkan kepala cepat-cepat ketika kedua mata berwarna terang itu menyadarinya. Wanita itu tertawa kecil, membuyarkan konsentrasi si pemusik dalam menjaga ritme nafasnya.

Suatu hari, wanita berambut pirang itu berkata bahwa ia akan menenunkan si pria sebuah syal, berhubung musim dingin sebentar lagi datang. Ia menceritakan dengan riang, tentang seorang nenek baik hati di desa yang mengajarinya cara berkreasi dengan benang. "Kau suka warna apa?"

"Warna..." gumam si pria. "Apa saja boleh."

"Kalau begitu, warna hijau. Aku akan membuatkan syal berwarna hijau untukmu, nanti harus dipakai ya."


.

.

.


Ledakkan hebat itu menghancurkan setengah hutan dan meratakan rumah mereka dengan tanah. Gai memandang tanah bertabur abu. Menggumamkan kalimat maaf berulang kali, namun orang yang ingin ia tujukan dengan kata-kata itu sudah tidak ada lagi.

Di tengah asap, Gai menghilang, meninggalkan Rusalka satu abad lamanya.

Di bawah reruntuhan kayu yang sudah tak berbentuk lagi, kumpulan benang kehijauan dilalap api dengan rakusnya. Sehelai selendang yang baru setengah jadi itu hangus dan tamat bersama kisah mereka.


.

.

.


Di bawah naungan atap buana, Gai Kurenai memandang langit hitam bertabur bintang. Menggumamkan suatu nama, memanggil salah satu bintang kecil yang bersinar lebih terang dari yang lain.

Kalau saja waktu itu ia sempat mengutarakan, akankah hatinya bisa terasa lebih ringan saat ini?

.

.

.

Author's Note. Mang Gai saya nominasikan sebagai juara gagal move on seratus tahun.

Ini gara-gara dengerin lagu 'Rasa yang tertinggal' (ST12) versi cover channel Tereza Fahlevi di yt...

Vega itu bintang paling terang di rasi bintang Lyra, yang namanya dari alat musik jaman dulu... terus ada juga dongeng klasik dari cina tentang rasi bintang ini! Judulnya 'gembala sapi dan gadis penenun', yang banyak versinya, beda-beda di beberapa negara di Asia. Vega ini sering juga disebutkan menyerupai seorang gadis yang sedang menenun.

Gai di novelnya katanya dia baru ngambil nama kurenai sesudah kejadian Rusalka.

Pembukaannya singkat dulu buat pemanasan (?) dan ini lebih mengacu ke hubungan GaiNata daripada mang Gainya sendiri, jadi muungkiin ntar ada chapter khusus mang Gai part II yang lebih mendalami karakter dia.


Elegy for the Starry SkiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang