Bagian 2

77 19 4
                                    

Sedangkan, di belahan bumi yang lain terdapat seorang pria tampan yang senantiasa mengisi hari-hari nya dengan mengajar di pondok pesantren milik abinya.

Ya, pria itu bernama Azzam Tsawab Mustaqim, Gus muda juga tampan yang dikenal dengan kelembutan hati dan kesabarannya. Di balik kelembutan hatinya, Gus azzam tergolong orang yang dingin hanya bicara seperlu, serta sangat cuek terhadap lawan jenisnya. Satu lagi, Gus Azzam juga memiliki sikap yang sangat tegas apabila tengah mengajar murid²nya.

Kendati demikian, tak sedikit santriwati yang tergila-gila akan pesona nya.

"Assalamu'allaikum" salam Azzam ketika dia sudah sampai di kelas yang akan di ajarnya.

"Wa' allaikumsalam gus" balas para santriwati

Sekarang jadwal Azzam yaitu mengajar di kelas yang isi nya adalah perempuan semua. Dipondok ini , seorang ustadz bisa mengajar di kelas yang muridnya perempuan semua, begitu pun para ustadzah, mereka juga banyak yang mengajar di kelas yang isiya laki-laki semua.Tapi tetap untuk anggota kelasnya tidak ada yang di campur antara laki-laki dan perempuan.

"Baiklah... sebelum pelajaran di mulai, alangkah baik nya kita berdoa terlebih dahulu! Berdoa di mulai!... berdoa selesai" ujar Azzam.

"Oke, hari ini kita akan membahas tentaang keutamaan sholat dhuha." Lanjut Azzam

'Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki mengungkapkan beberapa keutamaan dari sholat dhuha'.

Yang pertama :

Orang yang sholat dhuha akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah swt. Ini di buktikan dari hadist yang berbunyi ;
"Barang siapa yang selalu mengerjakan sholat dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosa nya walaupun sebanyak buih di lautan ." (HR. Tirmidzi).

Keutamaan yang kedua adalah :

Barangsiapa yang menunaikan sholat dhuha, maka ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah SWT.
"Tidaklah seseorang selalu mengerjakan sholat dhuha kecuali ia tergolong sebagai orang yang bertaubat." (HR.Tirmidzi)

Keutaman ketiga:

Allah SWT.cukupkan rezekinya
"Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari 4 rakaat dalam mengawali harimu, niscaya aku (Allah SWT) akan mencukupimu di akhir harimu." (HR. Abu Daud)

Keutamaan selanjutnya :

"Barangsiapa yang sholat dhuha 2 rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakan sebanyak 4 rakaat, maka ia ditulis sebagai seorang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakan 6 rakaat, maka ia diselamatkan pada hari itu. Barangsiapa yang mengerjakan 8 rakaat, maka ia di tulis sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakan 12 rakaat, maka Allah SWT memangun rumah disurga untuknya." (HR.AT-Thabrani).

Selanjutnya :

"Sesungguhnya didalam surga terdapat sebuah pintu bernama (pintu dhuha). Apabila kiamat telah tiba akan ada suara yang berseru 'dimanakah orang-orang yang semasa hidupnya selalu mengerjakan dhuha? Ini adalah pintu buat kalian, masuklah dengan rahmat Allah SWT'."(HR.AT-Thabrani).

Masyaallah, sungguh banyak keutamaan tentang sholat dhuha, yakin masih mau meninggalkan nya lagi??

"Baiklah, selesai sudah penjelasan tentang keutamaan sholat dhuha, mungkin ada yang belum paham bisa ditanyakan sebelum saya pergi!."

"Gus?" ucap salah seorang santriwati sambil mengangkat tangan kanannya ke atas

"iya Yani, kenapa?" jawab Azzam

"Gus nanti mau tidak jadi pendamping hidup saya?, supaya gus bisa jadi imam dhuha saya" ujar Yani dengan nada genitnya.

"Huuuuuu, ekh Yan istighfar!! Inget, ini di pesantren. Gk usah genit2 bisa gk sih?" jawab Rara dengan nada sinisnya.

"Apaan sih Ra? Gk usah ikut campur!" balas Yani tak kalah sinis nya

"Ish, lu tuh bener-bener ya!,.." sarkas Rara dan hendak bangun dari kursinya, namun di tahan oleh Aisha yang duduk di sebelahnya.

"Udah Ra, gk usah di tanggepin" Ucap Aisha mencoba menenangkan suasana.
Rara dan Yani memang kerap berargumen, itu dikarnakan sikap Yani yang terlalu caper kepada gus Azzam sehingga mebuat Rara elfeel.

"Sudah, sudah. Astagfirullah! Kenapa jadi pada ribut gini sih? Kalau memang sudah tidak ada pertanyaan , saya permisi dulu. Kalian jangan ribut lagi!! Permisi, Assalamu'allaikum " ucap Azzam

"Iya gus,wa'allaikumsalam." Jawab santriwati serempak.

🌸🌸🌸

"Wouy, dicari kemana-mana, ternyata ada disini." Ujar Dira dengan wajah sedikit kesal.

"Ekh Dir, Sin, ngapain lu pada pagi-pagi gini nyariin kita?" tanya Dimas penasaran.

"Bolos kuy!!" ajak Sinta

"busett, baru hari pertama sekolah udah ngajakin bolos aje nih anak." Balas Bayu yang kemudian dilanjutkan dengan gelakan tawa nya, Dimas, dan Dika.

"Emang pada ada niatan kemana? Kok bolos nya pagi banget?" tanya Dika

"mau ke salon, trus jalan - jalan deh. Daripada di sekolah booring, lagian kalau nunggu siangan Dira gak bisa takut pengawal nya keburu dateng." Beber Sinta.

"Owh ya, btw nanti kita di traktir Dira" ucap Sinta pelan kepada ketiga teman nya namun masih terdengar ke telinga Dira.

"Ekh ekh, apa-apaan nih, enggak! Gk ada traktir traktiran ya! Bayar sendiri, enak aja lo pada." Ucap Dira dengan wajah kesalnya.

"Yaah, ayo dong Dir! Kan lu udah lama gak traktir kita, buat hari ini doang kok" ujar Sinta yang mencoba merayu Dira.

"iya Dir, lu kan duit nya banyak. Nraktir kita-kita doang mh gk akan bikin lu bangkrut" Bayu menimpali.

"ayo dong Dir, anggep aja ini moment perayaan kita yang udah bisa ketemu lagi setelah libur kemaren. Emang lu gak kangen apa ama kita-kita, hah?" ujar Dika

"hmmm, gimana ya?.... ehmmmm, oke deh. Tapi lu pada harus tau diri ya, terutama lo bay! Awas aja lo kalau makannya banyak!" kata Dira

"iya iya.." ucap Bayu pasrah.

" berarti jadi nih? Yaudah, kuy berangkat! " ucap Dimas

"kuyyy" balas Sinta.

Mereka pun langsung pergi dari area sekolah tanpa sepengetahuan guru-guru maupun keamanan sekolah. Mereka memiliki akses cepat untuk keluar dari sekolah itu, ya bisa di bilang semacam jalan tikus yang terdapat di area belakang sekolah, tepat nya di samping gudang yang tidak pernah di pakai.
Di dekat gudang itu, terdapat tembok pembatas yang sudah bolong dan digunakan mereka sebagai jalan alternatif ketika hendak bolos. Mereka menutupi lubang tembok tersebut agar tidak ketahuan oleh para guru maupun petugas keamanan dengan gundukan karung yang berisi abu sisa pembakaran sampah, serta tumpukan meja dan kursi yang sudah rusak.

"Akhirnyaaa, bisa keluar juga kita dari sekolah yang membosankan itu" ujar Dira dengan sedikit teriakan.

"dan lagi lagi, kita gak ketahuan" ucap Dimas yang disusul gelakan tawa bahagia dari mereka semua.

Bersambung...

Terimakasih yang sudah mampir🙏
Maaf ya kalau masih berantakan, ini tulisan pertama ku soalnya.😂

21.51-, 🍃

Takdir Yang Menentukan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang