****
"Gue suka sama lo."
Satu kalimat yang berhasil menghentikan aku yang lagi berkutat di depan laptop. Aku mendongak buat liat siapa yang barusan ngomong. Seorang cowok dengan tubuh tinggi sekarang berdiri di depanku. Aku menatapnya heran, aku nggak kenal dia siapa.
"Maaf? Kamu siapa?" ujarku ke arah cowok berkacamata itu.
Lalu cowok itu mengulurkan tangannya. "Nama gue Hansel Mahendra."
Aku menjabat tangannya. "Saya—"
"Sania Odelia Rhevany."
Aku mengangkat alis, cowok di depanku bahkan tau nama lengkapku.
"Maaf, kamu kenal saya?" tanyaku.
Cowok di hadapanku ini menyunggingkan senyum, "Of course, karena lo crush gue."
"Gue cuma mau bilang itu aja, gue cuma pengen ngasih tau ke lo kalo gue suka sama lo."
Aku masih merapatkan bibir. Mataku bersinggungan dengan lensa pekatnya, mencoba untuk nyari kebohongan di sana. Tapi nihil. Pancaran lensanya nunjukkin kesungguhan.
"Karena kita udah saling tau nama masing-masing, gue pamit. Selamat siang Sania."
Lalu cowok itu pergi sambil membetulkan ransel yang dipikulnya di bahu sebelah kanan.
Hansel ...
Hansel Mahendra, itu namanya.
🌻🌻🌻
"San, gimana? Udah ngerjain laporannya?"
Aku menoleh dan ngeliat sahabatku—Kyra—berlarian kecil ke arahku. "Udah, tinggal bikin ppt-nya aja."
"Ya udah sini, aku yang bikin ppt-nya. Udah masuk jam makan siang, mau ke kantin nggak?" Kyra nunjukkin ponselnya ke arahku, bermaksud buat ngasih tahu jam berapa sekarang.
"Boleh deh, aku juga laper sebenernya."
Dan pas sampai kantin aku sama Kyra milih menu makan siang kami masing-masing. Kyra membuka laptopnya."Kenapa, Ra? Ada tugas?" tanyaku.
"Iya nih, sisa dikit lagi, mau sekalian aku kumpulin aja. Aku ngerjain ini sebentar, ya, San."
"Silahkan," jawabku sambil nyeruput es jeruk pesananku.
Oke sambil nunggu makanannya sampai, kenalin sahabatku, namanya Kyra Aquilla Gunawan. Anaknya unik banget. Pendiem pertama ketemu tapi kalau cuma ada aku sama dia berisik banget anaknya. Selama aku kuliah aku cuma temenan sama Kyra, itu pun dia duluan yang deketin aku. Aku anaknya terlalu pemalu untuk kenalan sama orang lain. Nggak tahu deh gimana kalau waktu itu Kyra nggak ngajak kenalan duluan. Kyra matiin laptopnya pas makanan kami datang. Aku jadi kepikiran satu hal.
"Ra," panggilku pelan.
"Iya?"
"Kamu kenal sama Hansel nggak?" tanyaku sambil minum es jeruknya lagi.
"Hansel? Hansel Mahendra?" Kyra menerka di sela makannya.
Aku mengerutkan alis. "Iya, kamu kenal dia?"
"Kalo kenal sih nggak, cuma tahu aja anaknya. Kenapa emangnya, San?"
Aku diam sebentar. Menimbang mau ngomongin hal tadi siang apa nggak. Tapi Kyra temannya, kayaknya nggak salah juga kalo ngasih tau Kyra.
"Tadi siang dia bilang kalo dia suka sama aku," ujarku sambil melihat reaksi apa yang bakal dikeluarin sama Kyra. Dan perkataanku sukses bikin dia membuka lebar mulutnya.
"Seriusan?" katanya keliatan kaget.
"Iya, seriusan. Aku nggak tau dia kenal aku darimana, tapi seriusan tadi siang dia bilang kayak gitu ke aku."
Lalu nggak lama suasana kantin sedikit riuh, aku nggak peduli dan milih buat ngelanjutin makan. Tapi Kyra menepuk pelan tanganku. "Itu bukan anaknya? Yang make kacamata?" tunjuk Kyra dengan dagunya.
Aku memutar kepala buat liat objek yang dimaksud Kyra. Dan di sana, ada 3 cowok yang dateng barengan masuk ke kantin. Dari ketiganya aku bisa liat sosok bernama Hansel Mahendra itu. Dan mata anak-anak cewek di sini rata-rata tertuju ke Hansel.
"Iya bener. Dia anak hits ya?"
Kyra ketawa pelan. "Ketara ya?"
"Ho'oh, anak-anak cewek pada ngeliatin dia soalnya," ujarku.
"Nah, berarti kamu termasuk beruntung tuh, karena disukain sama dia," sahut Kyra sembarangan.
"Nggak usah aneh-aneh deh, Ra!" balasku sebal.
Makananku udah habis, jadi aku nungguin Kyra yang masih ngabisin makanannya itu. Kyra emang kalau makan lama banget. Untung aku maklum sama habit dia yang satu itu. Sambil mengusir bosan, aku mainan hp buat sekadar buka Instagram atau nggak ngecek Line sambil menyeruput es jeruk aku yang masih sisa.
"San," panggil Kyra
"Apa?"
"Kamu dari tadi diliatin sama Hansel, tuh!"
"Bohong kamu ya. Ngapain coba dia ngeliatin aku?" sahutku acuh.
"Ih, nggak percaya dibilangin. Makanya tengok dulu orangnya."
Aku mengalah, lalu aku angkat kepalaku buat mastiin omongannya Kyra. Dan benar aja kalo Hansel lagi natap ke sini. Ke arahku. Ngapain dia ngeliatin aku, deh? Dia bahkan nopang kepalanya pakai tangan dan ngeliatin aku sampai segitunya.
Aku mutusin buat ngakhirin kontak mata kami. Tetapi sebelum aku mutusin kontak mata, aku bisa liat kalo Hansel menyunggingkan senyuman ke arahku.
Halo aku balik lagi tapi dengan cerita baru dan pemain yang baru juga hehe. Aku lagi suka Day6 terus kepikiran mau buat FF tentang mereka.Silahkan tinggalkan jejak kalian ya!
Love you, teman-teman! ❤
—Afrose Lee
KAMU SEDANG MEMBACA
ʙᴇᴀᴜᴛɪꜰᴜʟ ꜰᴇᴇʟɪɴɢ | Jae [✓]
Fanfiction[DAY6 LOCAL FANFICTION] "Gue boleh kan suka sama lo?" -Hansel Mahendra 2020, Afrose Lee Start: 8-Mei-2020 Finish: 11-Mei-2020