kekecewaan🍃

630 33 0
                                    

Assalamualikum readers setia...gimana kabarnya???,baik baik ajakan...gak lupa kan sama ali dan zahra serta dokter kafa...,jangan lupa bersyukur dan bahagia😊🌹

"selamat ya ra,semoga kamu dan dokter itu bisa menjadi keluarga yang bahagia"ungkap ali yang sebenarnya kecewa akan penuturan zahra.
"Mas,kan zahra minta pendapat ke mas bukan memberi tahu bahwa zahra menerima lamaran itu"
"Semua kan sudah jelas ra...gk ada alasan kamu untuk menolaknya...lagi pula dia juga cinta kan sama kamu"
"Mas kog ngomongnya gitu sih,kan zahra hanya minta pendapat,lagi pula lamaran ini juga belum resmi mas,orang tua dokter kafa juga belum tahu..jadi mas ga boleh ngomong gitu"
"Mas harap rasa kamu masih sama ra ke mas..mas tahu bukan hanya mas yang merasakan degupan kencang saat kita bersama,tapi kamu juga...,dan sebenarnya mas ingin melamar kamu secepatnya,namun mas juga tahu..melamar di atas lamaran orang lain hukumnya adalah haram"
Setelah itu tak terasa satu tetes air bening keluar dari mata lentik zahra,dan itu membuat ali merasa bersalah,karena mungkin zahra merasa tersinggung atas penuturannya.
"Ra....maafin mas ra..kamu jangan nangis...,maafin mas karena mungkin kata kata mas tadi menyakiti kamu"
"Ndak kog mas,zahra hanya merasa bingung saja dengan takdir,kenapa takdir jahat dengan kita berdua...,zahra hanya ingin menua bersama kamu mas,tapi zahra juga ndak mau kecewain abah,abah telah pulih lagi karena allah dan perantaranya adalah dokter kafa,zahra minta maaf mas"ucap zahra seraya bangun dari duduknya di kursi depan ruang rawat abahnya.
"Yasudah ra..mas pamit...kita ikuti saja takdir allah subhanahu wata'ala...insyaallah itu yang terbaik bagi kita berdua...assalamualaikum"jawab ali juga seraya bangkit dari duduknya dan pamit pulang pada zahra
"Iy mas,wa'alaikumussalam"lalu ali pergi dan zahra memandangi punggung kokoh itu sampai hilang dari hadapan matanya,rasa bersalah lah yang zahra rasakan sekarang ini pada ali.
Setelah itu zahra masuk kembali keruang rawat abahnya,ia melihat wajah bahagia ibunya karena dapat kembali bercengkrama dengan abahnya.
"Ali sudah pulang nduk???"
Tanya ma'arif pada putrinya
"Sudah bah..baru saja"
"Nduk...nanti sore abah sudah bisa  pulang dari rumah sakit,dan nanti sore pula dokter kafa akan mengajak orang tuanya kerumah kita untuk melamar kamu secara resmi,dan ibu harap,jawaban kamu tidak mengecewakan mereka nduk...."ungkap arini pada putrinya yang ia tahu bahwa ini sulit baginya
"Inggih bu' ,insyaallah"
Ucap zahra menenangkan kedua pahlawan ibunya
"Nduk...jika kamu tidak bisa,abah akan bicara baik baik dengan keluarga dokter kafa..abah ndak mau putri abah tersiksa karena hanya merasa hutang budi dan itu semua dikarenakan abah nduk..."
Ucap ma'arif karena ia bisa membaca raut wajah putrinya yang merasa terpaksa untuk menerima lamaran ini.
"Endak bah..zahra melakukan ini semua tulus karena abah dan ibu' dan sudah seharusnya zahra melakukannya bah..jadi abah tenang saja...zahra gapapa...." Ucap zahra menenangkan wajah lemah abahnya yang baru saja pulih,dan dibalas senyuman tulus dari arini dan ma'arif.

#setelah mentari pagi mulai menyinari dunia tanda seluruh aktivitas umat manusia akan dimulai tak luput dengan keluarga kecil zahra yang sedang membereskan seluruh barang barang yang selama ini ia bawa ke rumah sakit untuk dibawanya pulang karena hari ini adalah jadwal kepulangan abah zahra,dan itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi zahra dan keluarganya.

"Nduk...itu jangan lupa mukenanya kamu masukin tas,tadi ibu lihat masih ada diloker"
Titah arini pada putrinya untuk mengemasi sebagian barang yang terlupa.
"Iya bu'.."
"Trus abah ini ngapain duduk duduk disini,ndak ada tho ini yang bisa abah bantu" tanya ma'arif pada anak dan istrinya
"Sudah...abah ndak perlu banyak gerak...abah duduk saja,inget kata dokter,kurangi gerak dan banyakin istirahat bah...."
Tolak halus zahra pada abahnya
"Iya tu bah...mbokyo di dengerin kata² anaknya..."tambah arini pada suaminya.
"Iya..ini abah mau baringan lagi"pasrah ma'arif dan di balas senyuman oleh zahra dan arini

Tok tok tok
"Assalamualaikum..."
Salam seorang dokter sembari membuka pintu
"Wa'alaikumussalam..."jawab mereka bertiga serentak,sembari mencari tahu siapa yang datang"
"Ealah...dokter kafa tho"jawab ma'rif
"Iya pak..gimana pak keadaannya,sudah membaik?"tanya dokter kafa sembari duduk di tempat tidur ma'arif,sembari sesekali mencuri pandang ke arah zahra.
"Alhamdulillah dok..sudah...ini berkat allah subhanahu wata'ala dengan perantara dokter kafa"
"Alhamdulillah jika begitu pak...,nanti bapak pulang menggunakan apa??"
"Mungkin nanti naik angkutan umun dok"
"Apa lebih baik saya antar saja pak...?"
"Emh sebelumnya maaf..bukannya saya menolak tapi saya dan abah saya bisa pulang sendiri dok..ndak perlu repot²"tolak zahra secara halus.
"Tapi saya tidak merasa direpotkan ra..dan kebetulan saya kosong pasien nanti"
Jelas dokter kafa tak kalah halus
"Nduk...ra...kamu ini gimana tho wong dokter kafa berniat berbuat baik sama kita kog di tolak..mbokyo diterima..tapi benar kan dok ndak merepotkan ini?"
Jelas arini pada putrinya
"Endak bu'...sama sekali tidak merepotkan...,ya sudah saya pamit silahkan dilanjut beres beresnya..dan bapak harus banyak banyak istirahat"
Pesan dokter kafa pada ma'rif
"Iya dok mksih banyak"
Jawab ma'arif dan arini
"Yasudah pak, bu',dan zahra...saya pamit assalamualaikum.."ucap dokter kafa dengan mencuri pandang sekilas pada zahra
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"jawab mereka bertiga serentak.

Setelah zahra dan arini selesai membereskan barang barang yang akan mereka bawa pulang keluarga kecil itu mulai bercanda sebagai penghilang rasa sepi,meski hanya bertiga hal itupun sudah mampu membuat ketiganya merasakan bahagia yang sebenarnya,,,

"Bah,nanti kalo udah berumah tangga itu rumit ya jadinya"
Tanya zahra mengawali pembicaraan.
"Yha rumit...kalo sederhana namanya yho ndak rumah tangga tho nduk"
"Lha terus namanya apa tho bah"tanya arini penasaran pada suaminya
"Yho rumah makan...kan sederhana tho ndak rumit kaya rumah tangga,hahaha..."
Canda ma'arif yang mampu membuat anak dan istrinya mengulas senyum bahagia.
"Abah mah...kan zahra serius"
Eluh zahra pada abahnya
"Nduk dengarkan...rumit tidaknya suatu rumah tangga itu yha tergantung penghuninya...jika penghuninya membuat rumit,yha nanti jadinya akan rumit tho..jika dibawa dengan santai dan bahagia kan jadi indah akhirnya"
Jelas ma'arif pada putrinya.
Tak terasa candaan mereka bertiga berlarut sampai senja datang menyelimuti awan.

Tok tok tok...
"Assalamualaikum pak bu...dan... zahra...."
"Waalaikumussalam"jawab serentak bertiga.
"Sudah selesai beres beresnya yha ini??,gimana pak..udah siap pulang???"tanya dokter kafa dengan senyuman yang terus terpancar dan sesekali ia memandangi wajah cantik zahra dihadapannya.
"Alhamdulillah,sudah dok ini istri saya dan calon istrinya dokter siap pulang kelihatannya"
"Ah....bapak bisa saja..,yasudah mari kita turun ke parkiran"
"Iya nak mari..."
"Sudah pak..biar saya saja yang bawa..bapak ndak boleh bawa barang yang berat berat dulu"
Pinta dokter rafa pada ma'arif
"Ya sudah maksih yha nak"
"Biar saya saja dok yang bawa...sudah terlalu banyak saya merepotkan anda"tolak halus zahra pada dokter kafa
"Kamu yakin bisa bawa tas segede ini????"tanya dokter kafa bercanda dengan mengangkat satu alisnya.
"Siapa bilang saya ndak bisa"dan akhirnya zahra mencoba mengangkat tas seukuran tas ransel tersebut namun,,gagal.dan itupun mengundang seringai tawa dari dokter kafa
"Udah tho nduk...serahin sama dokter kafa saja..kekuatan kamu itu ndak ada apa apanya dibanding dokter kafa"ingat arini pada putrinya.
"Iyha bu'..."dan akhirnya zahra menyerah.
Kemudian keluarga kecil itu kembali pulang kerumah dengan perasaan bahagia karena kesembuhan abah ma'rif yang telah sekian lamanya kritis di rumah sakit🍃.

Alhamdulillah readers cerita pada bab ini telah selesai,nantikan bab selanjutnya yang pastinya lebih mengaduk ngaduk perasaan kalian😊,jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah yha...dan jangan lupa untuk bersyukur dan bahagia🌹.

Air mata cinta🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang