Siklus Rasa

"Kau mencintainya"

"Jatuh cinta, saat dimana ternyata kini kenyataan lebih indah daripada mimpi"

Menunggu. Menunggu. Menunggu.

Itu hobimu sekarang. Lalu apa?

Perlahan kau sadar kau bukan hanya menyukai dia, tapi lebih dari itu. Kau mencintai dia. Kau menerima dia apa adanya dia.

Rasanya saat ini kenyataan lebih menyenangkan dari pada bunga tidur. Itu yang dirasakan saat jatuh cinta.

Tapi tidakkah kau tahu, jatuh cinta harus siap pada kedua kata itu. Cinta dan jatuh. Kau berfikir, "Sudahlah tak apa, jalanin aja dulu. Nikmati aja dulu."

Naif memang, tapi itulah hukum jatuh cinta. Rasanya ingin dia menjadi milikmu seutuhnya. Hanya kau pemiliknya.

Egois? Apa pedulinya. Karena saat ini yang kau tahu kau mencintai orang itu. Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara agar kamu tahu atau bisa membuatnya mencintaimu juga.

Mencintai itu tidak sulit. Yang sulit itu membuat yang dicintai mencintai kita juga.

S

etiap saat rasanya 'dia' selalu melintas di pikiranmu. Membuatmu senyum-senyum. Ingin rasanya kau berteriak kegirangan mengingat hal-hal yang dia katakan. Yang berhasil menggetarkan hatimu.

Hari-hari mu rasanya menyenangkan. Kau selalu meminta agar pagi segera menampakkan matahari. Kau berangkat ke sekolah bukan sepenuhnya siap menerima pelajaran, namun hanya ingin melihat wajahnya. Senyumnya.

Sekarang candanya menjadi candumu. Singgahnya selalu kau harap tetap.

Tapi kau tidak sadar yang kau harapkan saat ini manusia. Ciptaan-Nya yang banyak melakukan kesalahan. Siapkah kau menerima konsekuensi berharap pada manusia?

🖤🖤🖤