"Fatamorgana"

11 4 0
                                    

Saat mencintai seseorang, kau tak pernah tau kapan tepatnya, kenapa bisa, dan bagaimana akhirnya. Hal yang selama ini kau rasa menerbangkan dirimu jauh keatas. Tapi apa selanjutnya? Hal itu juga yang menjatuhkanmu  sejatuh-jatuh nya.

Kenapa bisa yang dulu membuatmu bahagia malah mengoreskan luka? Karena perlahan kau sadar ada yang berubah. Dia jadi lain. Bahkan dia sendiri yang mengungkapkannya.

Sakit? Ya!

Patah? Ya!

Benci? ... .

Ternyata rasamu tak berbalas. Kau yang mencintainya, bukan sebaliknya. Perhatian, sifat lebih, dan segalanya hanya fatamorgana. Tidak ada yang nyata. Hanya rasamu yang nyata untuk orang yang tidak tahu diri.

Kau mengabiskan waktu hanya untuk menunggu sampai semua benar-benar jelas. Dan sekarang semua telah jelas dihadapanmu. Sadarlah dia tidak mencintaimu. Dia hanya memberi kesenangan semu. Dia hanya menggores luka di hatimu. Tolong buka matamu lebar-lebar.

Tahu kan kata tukang parkir?

Jika dia terus berlari dan tak pernah menoleh kearah mu, mundur. Sebelum kau mendapat luka yang lebih sakit lagi.

Memang tidak mudah melupakan orang yang pernah jadi alasan buat kita berjam-jam menatap layar ponsel. Hari-hari mu akan selalu merindukan dia. Waktu-waktumu habis untuk menunggu adakah notif darinya. Air matamu habis untuk menangisinya. Halusinasi mu selalu membayangimu.

Sekarang kau sadar. Kau telah ada di posisi orang-orang yang dulunya kau anggap bodoh menangis karena cinta.

Tapi kau tidak dapat berbuat banyak. Sekarang aku bicara kepadamu. Iya kamu.

Mau sampai kapan menangisi dia lagi? Mau sampai kapan mendengarkan lagu-lagu galau lagi? Mau sampai kapan memandangi fotonya? Mau sampai kapan menulis sajak-sajak patah?

Sekarang angkat kepalamu. Tanganmu diberi untuk menghapus air matamu. Ambil langkah perubahan.

Jika dia bisa dengan mudah melupakanmu, kau juga harus mudah mengikhlaskannya. Aku tahu tidak mudah. Tapi kau bisa.

Percayalah.

Kau pasti bisa.

🖤🖤🖤

Siklus RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang