Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
Rain mengerjapkan matanya beberapa kali. "Aku masih tidak mengerti," ucap Rain terlihat bingung.
Namjoon tersenyum. "Aku sedang berlibur, banyak tempat yang ingin aku kunjungi, bisa kau membantuku untuk hal ini?"
"Aku?" Rain menunjuk dirinya sendiri.
"Yeah..."
"Kau ingin berkunjung ke mana?"
"Machu Picchu."
Rain mengernyit. "Peru?"
"Yap. Pemandangannya sangat bagus," ujar Namjoon.
"Aku pernah ke sana," ucap Rain.
*****
Rain keluar dari supermarket tempat ia bekerja. Sudah larut, waktunya pulang.
Rain masuk ke dalam mobil. Namjoon sudah duduk di kursi kemudi sejak tadi, menunggu jam kerja Rain selesai. Namjoon akan mengantar Rain pulang untuk ke dua kalinya. Siang tadi saat mereka masih di cafe Namjoon bilang ia ingin membahas soal perjanjiannya lebih rinci sekarang.
"Apakah tidak apa-apa kau mengantarku pulang?" tanya Rain ragu.
"Bukan masalah, aku yang menawarkan jika terjadi sesuatu aku yang mengurus," ujar Namjoon meyakinkan. Memang Namjoon yang menawarkan diri untuk mengantar pulang Rain.
Rain mengangguk mengerti.
Namjoon menyalakan mobilnya, menjalankannya. "Kalau boleh tahu, kapan kau berkunjung ke MachuPicchu?" tanya Namjoon sambil menyetir.
"Hm, setahun yang lalu tepatnya saat akhir musim panas," jawab Rain.
"Kau pergi dengan adikmu kan?" tebak Namjoon sambil menatap jalan.
Rain mengangkat kedua alisnya. "Iya, tidak hanya dengan adikku sebenarnya, kau tahu dari mana?"
"Wanita berambut pirang, pemilik cafe tempatmu bekerja lebih tepatnya," ujar Namjoon dengan senyum simpul.
"Jeslyn?"
"Iya, aku mendapatkan banyak informasi tentangmu darinya," kata Namjoon.
