O2

15.2K 1.8K 197
                                    

Saat ini Jaemin sedang sibuk tidur terlentang di sofa, keluarganya pergi meninggalkannya ke Walmart sejak pagi. Matanya kini bergulir memerhatikan setiap adegan yang ditampilkan dalam televisi. The Danish Girl adalah film yang sedang ditontonnya, beberapa hari yang lalu sepupu beda kompleksnya merekomendasikan Jaemin untuk menonton film tersebut, hitung-hitung sebagai kegiatan untuk menghabiskan musim panas sebelum kembali ke sekolah.

"Oh My God, isn't it Eignar's wife so kind?", gumamnya yang berkomentar tentang betapa lapang dadanya seorang Gerda Wegener ketika suaminya memutuskan untuk menjadi seorang perempuan.

Film keluaran tahun 2015 ini cukup membuat hati Jaemin teriris-iris. Sepanjang cerita secara detail menggambarkan bagaimana sulitnya menjadi diri sendiri yang terperangkap di dalam tubuh orang lain. Tentang bagaimana Lili Elbe yang harus menghabiskan hampir seluruh hidupnya sebagai Eignar Wegener sebelum akhirnya bertemu dengan seorang dokter yang mampu membuatnya menjadi transgender pertama di dunia.

Telepon rumahnya berdering keras di samping televisi, membuat Jaemin menghentikan filmnya terlebih dulu karena ia tidak mau melewatkan jalan ceritanya. Badannya ia bawa untuk mengangkat telepon yang dari tadi berdering, menunggu orang diseberang berbicara.

"Jeremy, bagaimana kabarmu?"

"Nothing special, you?"

"Good"

Itu Minhee yang menelepon, si sepupu beda kompleks yang merekomendasikan film kepadanya.


"Aku ingin kerumahmu, mau menitip apa?"


"Lima bungkus M&M's ukuran sedang dengan kacang, lalu Califia dua botol. Sudah cukup, lalu aku akan sudi membukakan pintu rumahku untukmu"


"You fucking robbing me! Tapi baiklah, sepupu tampanmu ini akan sampai dalam 15 menit lagi."


Telepon terputus, Jaemin memilih untuk kembali merebahkan tubuhnya dan tidak melanjutkan film yang tadi, tiba-tiba matanya terasa berat dan ingin tidur. Beberapa menit tidur siang sambil menunggu Minhee datang jelas tidak masalah.

"Excuse me? Is there anybody home?"

Suara seseorang dari luar terdengar dan diikuti bel rumahnya yang berkali-kali ditekan. Hancur sudah niat Jaemin untuk memejamkan matanya, siapa pula yang bertamu siang bolong seperti ini?

Dengan langkah gontai dia berjalan menuju pintu depan, berharap semoga saja siapapun yang menekan bel ini orang penting dan berkepentingan pula. Kalau tidak, sia-sia nanti kalori Jaemin yang sudah dihabiskan untuk membukakan pintu.

"Kamu?!"

"Daritadi kucingnya masih diatas, aku alergi berat dengan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daritadi kucingnya masih diatas, aku alergi berat dengan mereka. Please, help me neighbour."

Jaemin mengusap wajahnya kasar, si blonde jahat sedari tadi tidak berhenti menarik tangan kirinya untuk mendekati sebuah pohon di depan rumahnya.

A Box of Happiness | Nomin☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang