3. Narnia

159 14 3
                                    

★★★★★★★★★★

Setelah satu tahun yang lalu terakhir kalinya Peter, Susan, Edmund dan Lucy berada di Narnia, mereka kembali. Seekor beruang membunyikan terompet Susan dan membawa mereka kembali. Saat ditanya mengapa  beruang tersebut membunyikannya, beruang tersebut meminta agar dibelikan kuaci pada salah satu kurcaci yang kebetulan jualan cangcimen di sana.

Tentu mereka berempat kebingungan. Awalnya Edmund menolak, namun Lucy memaksa. Karena tidak ingin mengecewakan beruang tersebut, Peter membelikan kuaci yang dijual oleh seekor kurcaci.

"Lalu sekarang apa yang akan kita lakukan di sini?" Tanya Susan sambil memakan kacang yang dijual oleh kurcaci tadi.

"Bertemu Aslan, aku merindukannya." Sahut Lucy dengan bersemangat.

"Ya, kita merindukan Aslan dan tentunya merindukan tempat ini." Ujar Peter

"Jadi kita ke Cair Paravel?" Tanya Edmund dan Peter mengangguk.

Mereka berjalan menuju Cair Paravel. Di perjalanan mereka tertawa ria mengingat semua yang mereka lakukan saat di Narnia ratusan tahun lalu. Sejujurnya Edmund tidak mengingat jalannya, tapi ia yakin Peter ingat.

Setelah cukup lama berjalan dan sedikit kesasar, mereka sampai di Cair Paravel. Reepicheep dan tikus lainnya yang ada di sana menyambut kedatangan mereka. Lucy tersenyum melihat tingkah Reepicheep.

Oreius dan para Centaur lainnya memberi penghormatan pada mereka berempat. Mereka masuk ke dalam dan singgah. Lucy tampak sedih karena ia belum melihat Aslan.

"Mau mencari Aslan?" Tanya Susan tersenyum. Lucy mengangguk dan mengembangkan senyumannya.

"Kalian mau mencari Aslan? Aku ikut." Ucap Edmund.

"Lebih baik kita bersiap-siap terlebih dahulu, baru mencari Aslan." Usul Peter dan disetujui ketiga adiknya.

***
Selesai berganti pakaian dan membawa perlengkapan lainnya, mereka mulai mencari Aslan. Mereka juga melihat lihat pemandangan di Narnia. Tak banyak yang berubah menurut mereka.

"Aku ingat saat pertama kali menemukan Narnia dan bertemu Mr. Tumnus. Ia mengajakku ke rumahnya untuk minum teh. Lalu kami bernyanyi lagu Upin Ipin." Lucy mengingat saat ia pertama kali bertemu Mr. Tumnus. Peter, Susan, dan Edmund tertawa mendengar perkataan Lucy.

"Kenapa kalian mentertawakanku?"

"Ayolah Lucy, kau terlalu suka sama Upin Ipin sampe ngajak Mr. Tumnus buat nyanyi lagunya." Jawab Peter

"Emangnya nyanyi lagu Upin Ipin yang mana?"

"Yang waktu itu dinyanyiin sama Rembo, Edmund." Edmund sedikit bingung, dia tidak pernah lihat Rembo bernyanyi. Edmund tidak terlalu memikirkannya, ia yakin Lucy hanya mengkhayal.

"Lihat, Itu Aslan!" Seru Lucy. Peter, Susan, dan Edmund mencari di mana Aslan, tapi mereka tidak melihatnya.

"Gak ada Lucy."

"Tadi ada. Dia di sa-" Lucy kebingungan kemana perginya Aslan yang ia lihat di seberang sana.

"Lihat? Aslan tidak ada di sana." Peter kembali berjalan dan diikuti Edmund. Lucy terlihat sedih, melihat itu Susan merangkul Lucy.

"Tak apa, kita sedang mencarinya." Ucap Susan tersenyum menenangkan adiknya tersebut.

Hari mulai sore, tetapi mereka tak melihat Aslan sama sekali. Peter memutuskan untuk kembali ke Cair Paravel. Di sepanjang perjalanan, mereka ditemani dengan suara perutnya Edmund yang meraung-raung minta makan.

"Duh, laper." Keluh Edmund

"Sebentar lagi makan malam, tahan sedikit." Ujar Peter

"Kita salah jalan gak sih?" Tanya Susan, ia sedikit bingung karena tadi tidak melewati jalan ini.

StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang