Al melangkah masuk ke dalam rumah yang terbilang cukup megah. Terlihat seorang wanita yang duduk bersama seorang laki-laki di depan televisi sambil bercanda gurau tanpa menyadari bahwa Al berada di sekitarnya.
Al hanya mendengus melihat kedua insan yang menjadi orangtua nya tersebut. Al melirik sekilas dan masuk ke dalam kamarnya lantas mengunci pintu.
Setelah membersihkan diri, Al mengambil ponselnya untuk menjelajahi sosial media sebagai penghilang rasa bosannya.
Al membaca notifikasi pesan dari Kiara yang berisi destinasi wisata yang menarik.
Beberapa diantaranya sudah pernah Al kunjungi. Namun, satu tempat yang membuat Al penasaran dan tertarik ingin mengunjunginya saat ini juga. Desa Trunyan, Bali.
Alexa
Gue mau ke Trunyan.
Kiara🐽
Lo yakin ke tmpt mistis gitu?Alexa
Gue tertarik.Pesan Al hanya dibaca oleh Kiara lalu sebuah panggilan masuk yang menampilkan nama Kiara membuat Al mendengus. Ia yakin, temannya ini pasti akan menjadi wartawan mendadak.
"Heh?! Lo gila mau ke Trunyan?! Gue iseng-iseng doang nawarin lo buat kesana! Disana lo juga ga ke-"
"Gue udah gede. Biasain aja kali." Potong Al cepat. Terdengar dengusan kesal dibalik ponselnya yang membuat Al terkekeh pelan.
"Karep lo. Gue ikut."
Al membelalakkan matanya tidak percaya. Lagi pula, Kiara adalah mahasiswi yang dikenal penakut seantero kampus. Apalagi dengan hal dibawah ini.
"Gue bakal jagain lo disana. Orang kayak lo ga pantes pergi sendirian."
Deg!
Kalimat sederhana yang diucapkan Kiara membuat Al diam seribu bahasa. Kalimat yang membuat Al sedikit sadar akan suatu hal.
Tapi ia berusaha biasa saja. Jalannya adalah hidupnya. Apapun risiko siap ia hadapi.
"Oke."
•••
Bagi sebagian orang, kuliah adalah masa pembuktian diri. Membuka lebih jauh wawasan kita, memperdalam ilmu yang kita punya demi masa depan.
Namun, bagi spesies semacam Al, kuliah adalah hal yang menyusahkan.
Buang-buang waktu, uang juga tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa Adriana
Teen Fiction[Sekuel of Bad Smart] ⚠️ WARN AREA! + ⚠️ BIJAK DALAM MEMBACA DAN MENANGGAPI! Meninggalkan semua hal tentang masa lalu, termasuk kepandaian. Memilih pergi untuk bahagia daripada tinggal dalam kesengsaraan. Sedih dan sakit yang kian menjadi-jadi membu...