Berulang kali cowok itu mengacak rambutnya, frustasi. Sudah lebih dari 5 gelas tapi tak ada satupun efek yang ia rasakan.
Usai meminum gelas yang ke-10, Cakra meremas gelas tersebut hingga pecah. Sontak hal itu membuat Kara terkejut. Cowok itu langsung membersihkan darah di tangan kanan Cakra.
"Lo kenapa jing?! Lo sadar tangan lo luka!"
Cowok itu tertawa keras menanggapi ucapan Kara. "Bangsat! Gue gak peduli sama luka!"
Menghela nafas gusar, Kara dibuat bingung oleh tingkah temannya ini. Mengajak Cakra ke sudut yang lebih sepi, Kara ingin Cakra mengeluarkan keluh kesahnya.
Lampu remang-remang ditambah kepalanya mulai berat membuat langkah Cakra menjadi goyah. Syukur saja Kara di sampingnya. Menuntun cowok itu hingga duduk di sofa.
"Gila lo. Nyusahin mulu." Ucap Kara lalu duduk bersandar di sebelah Cakra yang kembali tertawa.
"Baru sadar? Alexa aja udah sadar."
Sekarang Kara mengerti. Temannya menjadi setengah gila begini pasti ada hubungannya dengan cewek itu. Sejauh Kara mengenal Cakra, cowok itu tidak pernah terlihat sekacau ini.
"Ada masalah lo sama dia?"
"Hahah! Masalah? Apa itu masalah, hah?!"
Merotasikan kedua netranya, Kara mulai malas mengajak orang mabuk bicara. Kara langsung bergerak ketika Cakra tiba-tiba beranjak.
"Kemana lo?!"
"Nyewa kamar." Ucapnya lalu meninggalkan Kara.
Kara dibuat cengo. Bisa-bisanya cowok itu hilang akal sampai begini. Bukannya mencegah, Kara membiarkan Cakra melakukan apa yang ia inginkan.
Merogoh saku celananya, Kara hendak menghubungi Alexa. Siapa tahu cewek itu bisa mengatasi Cakra yang mulai gila.
Namun, pergerakannya terhenti ketika melihat cewek itu baru masuk ke dalam club.
Bersama.. seorang lelaki?
"Lo biasa ke sini?"
Al mengangguk. "It's not suprise."
Bas hanya mengikuti langkah cewek di hadapannya. Sebenarnya, ia tidak kuat mencium aroma alkohol yang mendominasi. Namun, untuk memenuhi janjinya pada Alexa, ia mengesampingkan semua itu.
Flashback on.
Berhasil menemukan orang yang sedari tadi ia cari, Bas segera mendekatinya. Tanpa sepatah kata, Bas menyodorkan susu kedelai.
Kesukaan Alexa Adriana.
"Ambil. Gue tau lo lagi mumet."
Tak menjawab, Al menerima pemberiannya lalu menengguk susu kedelai itu hingga tandas. Sontak hal itu membuat Bas terkekeh pelan.
"Kenapa?"
"Lo lucu."
Merotasikan kedua netranya, Al membuang asal botol bekas minumannya. Menyilang tangan di depan dada, Al menoleh ke arah Bas.
"Baskara. Cowok misterius yang masuk ke keluarga Alaska." Ucapnya yang membuat Bas terkejut.
"Lo ta--"
"Dan untuk menutupi semua itu, berita tentang lo di take down. That true?" Al tersenyum miring.
Bas memasang wajah tenang. Senyumnya terbit, menatap lembut kedua netra Al.
"Dan lo, Alexa Adriana. Mantan kekasih Leonardo Alaska yang 'masih terjebak'."
Giliran Al yang dibuat terkejut. Ternyata ucapan Cakra benar. Dirinya harus berhati-hati dengan Baskara Alaska. Namun, dengan cepat cewek itu mengganti raut wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa Adriana
Fiksi Remaja[Sekuel of Bad Smart] ⚠️ WARN AREA! + ⚠️ BIJAK DALAM MEMBACA DAN MENANGGAPI! Meninggalkan semua hal tentang masa lalu, termasuk kepandaian. Memilih pergi untuk bahagia daripada tinggal dalam kesengsaraan. Sedih dan sakit yang kian menjadi-jadi membu...