Kedua mata yang awalnya terpejam kini terbuka lebar. Kepalanya terasa pusing. Rasa sakit menjalar di dada kirinya. Ia mencengkeram dadanya yang terasa sakit. Deru nafasnya terlihat tidak beraturan.
Dengan cepat ia mengobrak abrik lacinya mencari sesuatu. Keringat mulai bercucuran di dahinya tatkala tabung obat yang dicarinya kosong.
Ia meringkuk di ranjangnya dan menangis. Ia menjambak rambutnya dengan tangisan yang mengeras.
Tangannya bergerak mengambil handphone dibawah bantal. Lalu menelpon seseorang.
"Dokter... sakit"
Tidak lama setelah itu, suara pintu terbuka dengan kasar. Sosok lelaki berumur 25 tahun berdiri didepan pintu menatap khawatir gadis yang sedang meringkuk di ranjang.
Dengan tergopoh gopoh lelaki itu mengeluarkan tabung obat dari sakunya dan mengambilnya satu, lalu mengambil gelas berisi air putih di nakas dan meminumkannya pada gadis itu.
"Sudah lebih baik?" Fanny mengangguk.
"Terima kasih Kak Rehan" ucap Fanny lirih
"Lain kali jika obatnya sudah mau habis, kamu minta sama kakak. Agar tidak ada kejadian seperti ini"
Rehan Zayn adalah dokter pribadi Fanny sejak Fanny berumur 16 tahun. Rehan sangat menyayangi Fanny yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
Rehan tahu semua penderitaan yang dialami Fanny sedari kecil. Ia pun tak masalah jika ia direpotkan tengah malam begini oleh Fanny.
"Sudah kamu tidur saja biar kakak tungguin" perintah Rehan.
"Kakak gak pulang?" Tanya Fanny
"Nanti, nunggu kamu tidur" jawab Rehan sambil mengelus rambut Fanny.
Rehan berdiri melihat Fanny yang sudah tertidur. Ia menyelimuti Fanny lalu keluar dari kamar Fanny dan bergegas pulang.
Sebenarnya Rehan tidak tega melihat Fanny kesakitan seperti tadi. Gadis itu sudah banyak menderita. Gadis itu sudah banyak menerima luka. Tetapi gadis itu pandai menyembunyikan semua masalahnya dan menutupi lukanya. Ia tidak membiarkan seseorang masuk dalam hidupnya kecuali orang yang benar benar dipercayai nya.
***
Halo semua! Selamat datang di cerita pertamaku
Semoga kalian suka dengan ceritanya
Jangan lupa vote dan comment nya ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Injuries
Teen FictionApakah salah jika ia mengharapkan hidup yang lebih lama? Apakah salah jika ia ingin menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan? Jika ia tidak bisa menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan,setidaknya biarkan ia merasakan apa itu kebahagiaan sebelum ia...