05 - Masalalu

42 7 8
                                    

Happy Reading❤

                                           ***

"Tialeva Sefanny"

"Lo udah gue peringatin ya! Jangan deket deket sama Ryan! Lo gak pantes! Lo gak inget masalalu kita? Coba inget inget lagi deh hahaha"

"Oh atau lo mau kejadian di masalalu itu keulang kembali? Jika iya ngomong aja dengan senang hati gue akan buat Ryan jadi seperti Stefan"

Fanny membeku. Ia terdiam ditempatnya. Ingatannya kembali menuju beberapa tahun yang lalu. Saat ia masih kelas satu SMP.

Dulu Rheina adalah sahabat karib nya dan Stefan Johandess, Stefan adalah pacar nya.

"Fan, ikut aku yuk" ajak Stefan.

"Kemana?" tanya Fanny.

"Udah ikut aja"

Fanny mengikuti langkah Stefan yang sedang mengajaknya entah kemana.

"Loh kok ke parkiran? Kan kita masih ada jam pelajaran nanti."

"Kan sekarang kita jam kosong, makanya aku ajak kamu kesuatu tempat" ucap Stefan sambil memasuki mobilnya dan diikuti Fanny.

Mobil Stefan berhenti di rumah kosong. Stefan keluar dari mobilnya begitu pula dengan Fanny.

"Kita kenapa kesini?"

"Aku ada suprise buat kamu." Stefan menyeringai.

Fanny mempunyai firasat buruk tentang Stefan. Tapi ia segera membuang jauh jauh pikiran buruk itu.

Tidak mungkin Stefan akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap Fanny.

Buakkk

Kepala belakang Fanny dipukul dengan balok kayu oleh seseorang.

Stefan menyeringai jahat. "Kerja bagus sayang"

"Tentu saja, mari kita bawa masuk dia"

"Eunghh"

Fanny membuka matanya. Ia terbelalak. Kedua tangannya terikat kebelakang.

Ia berada dilantai yang berdebu. Ini membuat nya sulit untuk bernafas.

"Kamu sudah sadar rupanya"

Fanny memandang tak percaya pada orang didepannya.

"Ste-- fan?"

"Kamu yang ngikat aku kayak gini?"

"Iyalah siapa lagi? Setan? Hahaha"

Fanny mulai menangis.

"Hiks kamu kenapa kayak gini Stef?"

"Memangnya kenapa? Inilah aku Fannyku tersayang"

"Nggak, kamu bukan Stefan! Kamu bukan Stefan" teriak Fanny sambil menggeleng kan kepalanya tak percaya.

Tangisan nya semakin deras.

"Lo gak percaya? Asal lo tahu aja, selama ini gue mau jadi pacar lo dan bersikap manis pada lo itu cuma sandiwara"

"Sandiwara agar gue bisa cicipin tubuh lo hahaha"

Fanny menatap benci Stefan. Selama ini Stefan membohongi nya. Fanny tulus mencintai Stefan. Tapi Stefan? Ia hanya menginginkan tubuh nya saja.

"Ah gue lupa satu hal, gue gak sendirian loh"

"Sayang sini"

Seseorang yang memukul Fanny dengan balok kayu muncul dari pintu.

A Million InjuriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang