06 - Obsesi Raga

36 7 8
                                    

Happy Reading❤

                                          ***

Suasana koridor sekolah SMP Gemilang ricuh.

"Hiks hiks hiks... Raga kenapa hiks.. kamu pukulin Sony?"

"Hah? Kenapa? Kenapa katamu? Ya jelas lah, karena Sony itu deket deket kamu dan aku gak suka itu"

"Kamu itu cuma milik aku, gak ada lelaki lain yang boleh deket deket kamu!"

Wajah Raga sangat menunjukkan bahwa ia diselimuti emosi.

"Kamu gak berhak ngatur - ngatur aku Raga! Kamu itu bukan siapa - siapa aku!"

Raga bertambah marah, emosi nya meluap luap. Ia mencengkeram pergelangan tangan kiri Fanny dengan kuat.

"Kamu itu milik aku! Gak ada siapa pun yang boleh milikin kamu selain aku! Aku suka sama kamu Fanny!" bentak Raga.

Fanny menghempaskan cengkeraman Raga.

"Tapi aku gak suka kamu! Aku pikir kamu baik,kamu udah buat aku percaya dan nyaman sama kamu karena kamu udah nyelametin aku tapi aku emang gak ada rasa buat kamu, aku cuma anggap kamu sebagai kakak tapi kenapa kamu kayak gini, Raga? "

Raga menggeram. "Karena aku suka sama kamu! Aku sayang sama kamu! Aku cinta sama kamu Fanny! Aku mau kamu jadi milik aku!"

Air mata Fanny meluncur.

"Maaf Raga, aku gak bisa nerima kamu. Sebaiknya kamu jauhin aku dan jangan temuin aku lagi"

Plak

Raga menampar Fanny.

Fanny terdiam tak percaya.

Siswi - siswi pun memekik tak percaya. Seorang most wanted sekolah menampar perempuan? Ini keterlaluan.

Bisik - bisik membuat suasana semakin ricuh.

Raga terlihat tak memperdulikan bisikan - bisikan itu.

"Kamu gak tahu terima kasih ya? Aku itu nyingkirin semua yang deket deket kamu karena aku gak mau kalau kejadian itu terulang lagi! Aku gak mau kamu disakitin mereka! Aku mau jagain kamu dari orang - orang jahat!"

"Tapi cara kamu salah Raga! Aku cuma mau ngehilangin trauma aku!"

Tangan Raga terulur untuk mencekik leher Fanny. Fanny tak bisa bernafas. Sesak.

"Kamu terlalu terobsesi padaku Raga! Ini salah!" Fanny berbicara walau sulit rasa nya.

"Uhuk uhuk uhuk" Fanny terbatuk karena Raga mempererat cekikan nya.

"Hei cepat, panggil guru kesini"

"Iya panggil guru kesini cepat"

Koridor semakin ramai. Tak ada yang berani menegur Raga.

"Raga! Lepasin Fanny! Apa apaan kamu ini, membuat malu saja!" 

Mr. Jacky, guru kesiswaan sekaligus guru paling killer datang menegur Raga.

Raga melepaskan cekikan nya dari leher Fanny. Bahu nya naik turun, pertanda kalau dia masih emosi.

"Raga! Saya peringatkan, kamu jangan mendekati Fanny dan jauhin Fanny!" ucap Mr. Jacky

"Raga, kamu ikut saya!" perintah Mr. Jacky

Raga berjalan mengikuti Mr. Jacky yang ada didepan nya. Mr. Jacky mengetuk pintu ruangan Kepala Sekolah.

A Million InjuriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang