LDR?!

308 33 0
                                    

Hai-hai, udah cukup lama hiatus nih (sekitar 1 bulan maybe)

Kasih sambit dulu lah~

Maafkan diriku yang menghilang, abis bersemedi di goa nih.

Dan Tuthor minta maaf karna ... dengan berat hati akan mengatakan  ...
































































menghilang lagi sebentar.


Ini dikarenakan Tuthor mau belajar lebih jauh tentang dirimu//azek.

Tapi serius, Tuthor mau bikin cerita yang nggak gaje kaya gini, jadi biarkan Tuthor kembali ke goa untuk menulis kembali.

Oleh karena itu Tuthor mempersembahkan 2 part terakhir cerita ini, biar nggak ngenggantung//kayak ido.

Silakan hilangkan emosi kalian yang meluap-luap.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Tumben lu disini ama kita, biasanya jam segini lu udah nempel banget sama istri lu?" ucap Kevin yang baru saja duduk dikursi kantin.

"Tau, ada masalah apaan lu? KDRT?" Dimas menyernyitkan dahi.

"Bukan, kita LDR," jawab Rian sekenanya. Ke 2 temennya hanya tertawa renyah mendengar jawaban Rian.

"Lu ngerti nggak sih LDR tuh apa?" Dimas menatap Rian dengan sunggingan senyumnya.

"Pacaran jarak jauh," ucap Rian singkat.

"LDR tuh cuma buat pasangan yang emang berhubungan jarak jauh, nah ini satu kuliahan LDR-an, gimana bisa coba?" Dimas masih msnatap dengan senyum renyahnya.

"Ya, kenapa? emang nggak bisa," Rian hanya menyernyitkan dahi dan menatap kembali Dimas.

"Coba gua tanya, ada berapa rasa yang bisa dirasa sama lidah?" tanya Dimas.

"4, asam, asin, manis, pait," Rian memberikan jumlah angka 4 dengan tangannya.

"Oke, lu pernah ngejilat bibir lu, kan? rasanya apa?" Dimas menunjuk bibir Rian.

"Nggak ada rasa, tapi tergantung makanan apa yang gua makan sebelumnya," ucap Rian setelah ia batu saja menjilat bibirnya sendiri.

"Terus, kalo ngejilat atau nyium bibir orang, apa rasanya?" Dimas bertanya sambil menatap curiga Rian.

"Ya tergantung, tapi terakhir kali sih rasanya manis," Rian kembali mengingat saat terakhir kali ia berciuman dengan Derrel.

"Kenapa bisa begitu?" Dimas semakin menatap tajam Rian.

"Ya mungkin dia abis makan permen," Rian langsung membuyarkan lamunan kotornya dan mengedarkan pandangannya.

"Ck, itu bukan karena dia abis makan permen, sama aja kaya lu ngecap bibir lu sendiri, tergantung makanan apa yang lu rasa sebelumnya," jelas Dimas.

"Sama aja kaya orang, nggak setiap orang yang lu cium rasanya manis walaupun dia abis ngabisin permen kiss sepabrik juga, itu manis karena lu ada perasaan ke dia, nggak semua hal bisa dijelasin paka akal, tapi pake hati," lanjut Dimas.

"Tunggu-tunggu, tadi kan kita bahas masalah LDR, kenapa jauh-jauh jadi bahas ginian," Kevin menatap bingung Dimas.

"Ini tuh cuma ngejelasin betapa bodohnya teman kita yang satu ini soal cinta, lu terlalu banyak make akal, coba sekali-kali pake hati, jelas-jelas dia ngehindarin lu, emang dia pernah bilang setelah ciuman ama lu dan rasanya manis," ucap Dimas dengan santainya membuat Rian tersontak dan bangkit dari kursinya.

(Cin)Derrel(la) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang