Yi Xian masih betah menunggu seseorang yang ia telfon tadi. Ia menunggu masih tetap dengan memainkan iPhone nya. Bibir itu ia gigit sambil matanya sesekali melihat ke arah pintu..
"Lama sekali!" Ujarnya tak sabaran.
Puk
Tepukan di bahu ia dapatkan. Yi Xian memandang ke arah belakang. Benar saja orang yang ia tunggu akhirnya datang sambil membawakan sesuatu di dalam tasnya.
"Kenapa lama?"
"Maaf tadi di jalan ada masalah. Jika sampai aku di tangkap polisi bisa gawat aku karena membawa barang ini ke umum"ujarnya sedikit nyengir.
Kawan Yi Xian yang satu ini benar-benar bermasalah dengan otaknya. Ia bahkan bisa memanipulasi jalanan saat ketika ada polisi yang menongkrong di depan sana. Jadi Yi Xian tidak perlu lagi terkejut lagi.
"Jangan banyak bicara lagi Cheng Cheng" ujarnya kesal merebut tas itu dari tangan Cheng Cheng.
"Akh! Sakit setan!" Cheng Cheng kemudian duduk di samping Yi Xian. Matanya mengedar kemana-mana hingga tak sengaja mata sipitnya bertemu pandang dengan mata tajam yang mirip dengan mata Yi Xian. Bahkan dari wajah saja mereka mirip.
Sedikit risih saat mata itu memandang ke arah mereka dengan raut wajah ingin tau. Ia kemudian mencolek siku Yi Xian dengan ujung tangannya dan berbisik.
"Xian, kita buka ini di dalam mobil ku saja atau kau sampai di rumah. Aku sedang melihat seseorang yang menatap kita tajam. Hih! Bahkan wajahnya itu mirip sekali dengan mu"
Yi Xian kemudian melihat lelaki yang di tunjuk Cheng Cheng dengan seksama. Dia lelaki yang Yi Xian tabrak tadi. Apa dia mau mencari masalah atau apa?
"Ayo pulang"
Yi Xian kemudian menghabiskan kopi susu yang ia pesan tadi kemudian pergi. Cheng Cheng ikut di belakang dengan mata yang masih ke arah lelaki itu. Tapi terhenti saat Yi Xian berhenti. Padahal mereka sekarang tepat berada di samping lelaki itu. Karena mereka duduk tepat di samping pintu keluar.
"Kenapa berhenti?" Melihat Yi Xian mengeluarkan iPhone nya.
"Sebentar mama menelfon"
"Mama? Mama Xiao Zhan?"
"Memang aku punya mama yang mana lagi huh!?" Yi Xian kemudian mengangkat telfon itu. Ia sedikit kepinggir bahkan ia berdiri di samping kursi si lelaki yang menatap terkejut saat nama Xiao Zhan itu di sebut-sebut.
"Halo ma?"
[Sayang kapan kamu balik? Jangan pulang malam-malam] ucap Xiao Zhan di seberang. Suaranya gelisah ia tidak biasa jika melihat putranya itu sering pulang malam.
"Iya ma, mama tenang saja sekarang aku mau balik kok" suaranya lembut sekali, berbeda saat ia berbicara dengan orang lain. Terlihat dingin dan angkuh.
[Papa kamu hari ini lembur lagi?]
"Tidak ma, papa tidak lembut. Sebentar lagi papa pulang sepertinya. Kenapa mama tidak menelfon saja?"
[Mama....-]
"Mama bertengkar?, Masalah perayaan ultah?" Yi Xian berjalan ke luar karena tidak suka di pandang lekat oleh orang di sebelah.
"Aku pulang duluan ya?" Bisik Cheng Cheng. Yi Xian mengangguk, lagi pula apa yang ia mau sudah dapat sekarang.
[Mm, mama bukan tidak mau sayang. Mama hanya tidak terbiasa]
"Ma, untuk kali ini saja. Mama menerima nya, apa mama tidak mau merayakan nya bersamaan dengan diriku? Ultah kita berselang satu hari kan ma? Ayolah...."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Thank you For Goodbye [✓]
FanficMessage: If you don't like it, don't read Kepercayaan yang sudah terikat oleh janji tuhan jaga. Jika tidak, jangan berharap maaf akan selalu ada di sela kesalahan. Ini tentang Yibo yang berselingkuh, Xiao Zhan yang sakit hati dan jatuh ke pelukan le...