part 1

9 0 0
                                    


alesya POV

Happy reading♥️

Hai...aku alesya, tapi teman² dan bunda suka manggil aku Ale. Hari ini akan jadi hari pertama aku magang di  salah satu stasiun tv. Yap! Aku mahasiswa semester 7 jurusan komunikasi dan aku lagi sibuk untuk magang. 

Setiap pagi pasti aku selalu menyiram bunga kesukaanku. Bunga ini sengaja aku letakkan didekat jendela kamarku karena jika aku rindu ayah, aku cukup memandanginya saja.

Bunga itu hadiah terakhir yang aku dapat dari ayahku sebelum ayah memutuskan untuk menikah lagi.

Kalian benar, aku berasal dari keluarga broken home. Kedua orang tua ku bercerai saat aku berada di bangku SMA.

Banyak hal yg aku hadapi ditengah² keadaan keluarga yg sudah hancur. Tapi aku sebagai remaja yang nggk ngerti harus berbuat apa agar orangtuaku tetap bertahan . Jadi, aku berusaha menerima kenyataan dan berusaha selalu tersenyum.  Dan pura² baik-baik saja. Karena aku pikir itu untuk kebaikan mereka berdua dan tentu itu tidak untuk kebaikanku.

Pada hari ulang tahunku ke 17. Aku kembali merasa hancur, disaat ayah mengatakan akan menikah dan akan pindah kejepang.

Aku sunggu sangat sedih dan hatiku hancur kembali Disaat hari bahagiaku. Dan lagi-lagi aku berpura baik-baik saja.

Aku ingin sekali berteriak dan marah. Mengapa dihari bahagiaku. Aku harus   mendapat kabar menyakitkan.

But, bunda selalu menenangkanku. Walaupun aku tau bunda salah satu yang menghancurkan hatiku.

***
Setelah selesai bersiap², aku segera turun tangga dan menghampiri bunda yang sedang mempersiapkan sarapan.

"Morning bunda " sapa ku sambil mencium pipi bunda dan memeluknya dari belakang.

"Eh... Anak bunda, gimana tidurnya? Nyenyak?"

"Lumayan Bun. Karena aku harus nyelesai laporan tugas yg dead linenya hari ini"

"Tuh minum susunya biar kamu makin kuat. Apalagi ini hari pertama kamu magang"

"Siap bunda"

Selesai aku sarapan, aku langsung pamit ke bunda karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.  Aku harus bergegas sebelum jalanan makin rame.

"Aku pergi ya bun." Sambil menyalin tangan bunda.

"Hati-hati ya nak. Semangat" ucap bunda.

***
Dengan langkah semangat aku menuju ke halte untuk menunggu bus tujuanku. Sudah kebiasaan ku berdesak-desakkan dengan penumpang lainnya. Tapi ini hanya terjadi di pagi hari saja dan saat siang dan malam bus terlihat lebih tenang.

Bus tujuanku datang dan untung hari ini aku tidak perlu berdiri karena masih ada bangku yang kosong.

Butuh 30 menit untuk sampai ke perusahaan stasiun tv tempat aku magang. Lumayan jauh tapi ini harus aku tempuh karena tidak ada stasiun tv yang lain yg mau Nerima anak magang yang banyak.

Aku buka hp ku dan mengecek pesan .

Marin
Perlu gue jemput Lo?

Alesya
Gue udah di bus

Itu salah satu sahabatku yang paling akrab dan org pertama yg tidak pernah menilai kehancuran keluargaku. Bahkan Marin sudah mengetahui sebagian tentang hidupku. Dia dulu tetanggaku tetapi dia dan keluarganya memutuskan pindah karena membeli rumah yang lebih besar lagi. Makanya Marin tahu tentang keluargaku. Dan untungnya keluarga Marin tidak menjauhiku setelah tau bahwa kedua orgtuaku bercerai.

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang