MDL 22

9.6K 131 5
                                    

"Ku tinggalkan segalanya, hanya untukmu. Berjanji kepadaku, jangan pernah berhenti mencintaiku," - Beatarissa

Seumur hidupku tidak pernah aku bermimpi akan meninggalkan negara tercinta. Namun, saat ini aku telah berada beribu kaki di langit biru. Ku tinggalkan Malaysia. Ku tinggalkan papa dan mama. Ku tinggalkan Susie dan teman-temanku. Tiada siapa yang tahu jiwaku sedang menangis saat ini.

"Kamu okey, sayang?" Rery mengambil tangan kananku dan menenggelamkannya dalam genggaman tangan besarnya. Pertanyaam Rery aku jawab dengan gelengan. Aku berusaha untuk senyum.

"Aku cukup mengenalimu, sayang," katanya perlahan. Rery memaut lembut kepalaku agar aku bersandar pada bahunya.

"Aku tahu kamu sedih, Be. Tapi aku mahu kamu jangan terlalu bersedih, demi aku dan bayi kita. Tidurlah, Be. Perjalanan kita masih jauh lagi," aku menurut. Ku sandarkan kepala pada bahu Rery.

Aku memejamkan mata, berharap agar semuanya akan baik-baik sahaja selepas ini. Aku berdoa semoga keluarga Rery dapat menerimaku dan bayi yang ada dalam kandunganku.

" Bangun, sayang, " bisikan lembut Rery diikuti sentuhan lembut pada pipiku membuatku membuka mata. Aku melihat sekelilingku. Narita International Airport.

"Kita sudah sampai di Tokyo, sayang," jelasnya.

"Tokyo?" Aku mengangguk meski masih sukar untuk percaya. Rasanya baru sekejap aku melelapkan mata. Saat ku buka mata, ternyata kami sudah sampai di Tokyo. Tidak sedar rupanya sudah tujuh jam kami meninggalkan Malaysia. Apa khabar papa dan mama? Air mata jatuh tanpa dapat ditahan lagi.

"Jangan menangis, Be," Rery memimpin tanganku meninggalkan pesawat. Menurut Rery, kami akan berada di airport ini selama lebih kurang empat jam, menunggu penerbangan seterusnya yang akan membawa kami ke Vancouver.

💕💕💕

Aku hanya memandang Udon yang dihidangkan di hadapanku. Rupanya sangat menyelerakan, tetapi saat ini hatiku sedang meraung-raung rindukan mama.

"Kita sudah berada jauh dari papa dan mamamu, Be. Aku mahu kamu bahagia. Ada aku yang menggantikan tanggungjawab papa dan mama untuk menjagamu. Jika kamu menangis, aku juga akan menangis, Be. Bayi kita juga akan merasa sedih," ucap Rery perlahan.

" Makan, ya. Biar aku suap, " Rery menjepit mi dengan chopstick dan menyuapnya ke mulutku. Dia senyum lebar saat mi yang disuapnya meluncur laju ke dalam tekakku.

" Sedap? " aku mengangguk dan membuka mulut lagi. Sedap! Mungkinkah kerana Rery yang menyuapiku?

" Isteriku yang manja," usiknya seraya terus menyuapiku hingga Udon tiada lagi yang tertinggal di dalam mangkuk.

Kini giliran Rery menyantap Udon nya. Aku mengeluarkan telefon bimbitku dan beralih duduk di sebelah Rery. Ini pertama kalinya aku berselfie bersama Rery. Rery melingkarkan tangan kirinya pada bahuku manakala tangan kirinya menjepit mi dan mengangkatnya sedikit tinggi.

Empat jam menunggu terasa begitu lama. Aku dan Rery berselfie, berjalan-jalan di sekitar Tingkat 5 Narita Airport serta melihat beberapa buah kapal terbang datang dan pergi. Hinggalah akhirnya aku mendengar pengumuman tentang penerbangan ke Vancouver.

"Mari, sayang," aku melangkah bersama Rery. Seperti selalu, dia tidak melepaskan tanganku. Genggamannya pada tanganku selalu erat, untuk memastikan langkahku tidak tersadung.

"Berapa lama kita akan sampai?" tanyaku tika kami kembali berada di langit tinggi.

"Kita akan sampai di Vancouver dalam masa sepuluh jam," terang Rery. Dia mengambil bantal berbentuk U dan meletakkannya pada tengkukku. Dia menarik syal dari beg tanganku dan melilitkannya pada leherku.

"Biar rasa lebih panas dan selesa," katanya.

Rery menyandarkan tubuhnya dan mula memejamkan matanya. Sedangkan aku mengambil novel kesukaanku, Bayou Passion karya Jane Archer.

Dulu, tika aku membaca novel ini, aku selalu mengidolakan Drake, hero dalam novel ini. Dan aku membayangkan diriku Selene, heroinnya. Aku selalu teruja dengan cara Drake memuja Selene, caranya berusaha mendapatkan Selene. Drake yang tampan, gagah dan penuh ghairah tika berdekatan dengan Selene. Selalu ku katakan pada Susie, andai saja Drake ada di dunia nyata...

"Menarik ceritanya?" tanya Rery memutuskan lamunanku. Aku menoleh pada Rery. Sayang, dia memakai kaca mata hitamnya. Aku tidak berpeluang menatap mata birunya.

"Menarik," jawabku.

"Aku suka watak Drake. Dia lelaki yang hebat. "

"Hmm..lebih hebat daripada aku," dia mencondongkan tubuh ke arahku.

" Drake hebat untuk Selene. Rery hebat untuk Beatarissa," jawapanku membuat hujung bibir Rery melengkung ke atas.

"Perjuangan kami sama. Drake berjuang mendapatkan Selene hingga sanggup menentang Gustave . Dan aku,....," Rery tersengih penuh makna.

"Aku bukan tidak berjuang, Be. Aku berjuang, bekerja keras hingga ada 'dia,'," pandangannya jatuh pada perutku.

" Be..kamu tahu, aku dan Drake berkongsi tuah yang sama."

"Hmmm?"

"Drake menjadi lelaki pertama untuk Selene. Dan aku menjadi lelaki pertama untuk Beatarissa."

"Jadi, itu tuah?"

" Ya."

" Tak sangka kamu juga penggemar novel cinta," kataku, menutup novel yang ada di tanganku.

" Bukan semua novel cinta aku minat. Tapi aku memang meminati karya Jane Archer. Aku ada koleksi novelnya, Be."

Wah, aku jadi bersemangat mendengarnya. Aku menyelitkan tanganku pada lengan Rery agar kami lebih dekat.

"Rebel Seduction, Captive Desire, Captive Dream dan Hidden Passion," Rery menyebut judul novel-novel karya Jane Archer yang selama ini memang aku cari namun sukar untuk mendapatkannya.

"Nanti kamu boleh membacanya, Be."

💕💕💕

Akhirnya setelah sepuluh jam penerbangan dari Tokyo, aku kini menjejakkan kaki di Vancouver untuk pertama kalinya. Begitu jauh aku berada kini. Jauh di negeri orang, di bumi yang begitu asing.

Mendadak aku rasa takut. Bagaimana andai keluarga Rery enggan menerimaku? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang memaksa aku dan Rery berpisah? Mampukah aku hidup sendirian di negeri asing ini?

"Kamu letih? Sekejap lagi, sayang," aku mengangguk, menyandarkan kepala yang mula berdenyut pada bahu Rery. Saat ini aku cuma ingin berbaring dan merehatkan tubuh yang terasa sangat letih.

Pesawat Air Canada membawa aku dan Rery menuju ke kediamannya di Toronto. Aku tidak mahu membayangkan seperti apa kediaman Rery atau bagaimana penerimaan keluarganya terhadapku. Aku benar-benar ingin membaringkan tubuhku. Dan bermimpikan papa dan mama.

Vote dan komen.
Selamat membaca.

Tbc....




My Dear Lover ( ✔️ Complete ) Where stories live. Discover now