Epan menghembuskan nafasnya pelan. Sudah 30 menit waktu yang ia habiskan di kantin, bel masuk juga sudah berbunyi nyaring. Itu tandanya pelajaran kedua akan segera di mulai.
Pak Dupak, guru kimia pun mulai mengambil alih. Seisi ruangan yang ricuh mendadak hening, maklum guru satu itu tergolong killer! Jargon andalan nya adalah :
"Geser dikit, granat melayang!"
Uwaw~
Sungguh tidak manusiawi bukan?
"Eh, pak Dupak.." ucap Bu Tati, ia menyembulkan kepalanya di balik pintu sambil menyengir lebar. "Maaf ganggu pak, saya cuma mau nitipin murid baru.."
"Murid baru?!" Pak Dupak melotot, aura psikoplok nya menyebar sampai ke sudut ruangan.. membuat bulu ketek semua siswa kayang.
"Hehe, iya pak murid baru.. saya telat nganterin kesini soalnya ada keperluan mendadak tadi.."
Pak Dupak menyeringai. Ia hendak berjalan ke arah Bu Tati dengan wajah sangar, Bu Tati yang pasrah hanya bisa tersenyum hambar, ia menuliskan beberapa surat wasiat sambil menunggu pak Dupak tiba.
"Ajak masok!" Titah pak Dupak mutlak. Bu Tati yang sigap langsung menjiwing *menggendong ala kucing* murid baru itu ke dalam kelas.
"I-ini pak murid barunya.." ucap Bu Tati terbata-bata. Pak Dupak mengangguk, ia menatap murid baru itu tajam.
Kulit putih khas orang Asia, rambut lembut berponi yang nutupin mata, wajah kalem tanpa ekspresi, dan sikap tenang.. itu yang pak Dupak tangkap saat melihat sosok murid yang berdiri di sampingnya itu.
"Lumayan juga.. kayaknya bukan bibit-bibit baragajul (berandal) nih.." ucap pak Dupak, ia berdehem sambil menatap sekitar. "Ok murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.."
"Males."
JEDERRRRRRRRRR!!
Semua murid melotot kaget melihat sikap murid baru yang berdiri di depan kelas itu. Ada beberapa yang memaki, ada juga yang memuji. Bagaimanapun juga, pak Dupak adalah guru killer yang di segani! Nyali murid baru itu patut di acungi panci!
"Sabar-sabar.. bentar lagi pensiun sabar.." ucap pak Dupak sambil tersenyum hambar. "Jadi gak mau ngenalin diri nih?"
"Gak!"
"Ayo dongg.."
"Gue bilang gak ya nggak!"
"Saya mau ngajar nih, jangan lama-lamain durasi!"
"Budek ya?"
Pak Dupak menghembuskan nafasnya pelan, ini masih di bawah batas kesabarannya, pak Dupak harus tenang!
"Yaudah kamu duduk aja, saya mau lanjut ngajar.."
"Gak peka!"
Ya Gusti!
Amarah pak Dupak sudah mulai memasuki jalur warning. Hampir saja kepala murid baru itu ketampol, demi image nya sebagai guru killer terhormat yang paling di segani, ia akan menahan diri karena alangkah sopannya jika murid baru itu pertama kali masuk kelas sudah jadi bangkai karena di maniak pak Dupak :)
Beuh!
"Yaudah mau kamu apa!!"
"Saya mau ngenalin diri.." ucap murid baru itu polos. Pak Dupak hanya tersenyum sembari menunggu waktu yang tepat untuk mengambil golok.
"Bukannya saya dari tadi nyuruh kamu MEMPERKENALKAN DIRI!!!"
"Saya gak mau di suruh-suruh pak! Itu kan termasuk pembullyan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MSE : NOPAN [1] ✓
Fanfiction#12 in pelangi (08/05/20) #2 in homo (26/03/21) "loving you it's hurt me, but lose you not fix me." . . . . . pria bertubuh jangkung itu menghembuskan nafasnya pelan. tangannya menggenggam erat sebuah bungkus kondom. ada hal yang saat ini mengganggu...