Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi, semua penghuni rumah sudah berkumpul di ruang makan. Termasuk dua bocah bucin yang saat ini duduk dempet-dempetan. Mereka tertawa geli sambil mencubit pipi satu sama lain.
"Noah kalo pagi tambah ganteng!"
"Epan juga kalo pagi makin manis!"
Lirikan mata Keylo menyorot tajam, menguping pembicaraan dua bocah itu intens.
"Noah, Noah duduk deket Epan ya!"
"Ini Noah di deket Epan.."
"Kurang deket Noah.. kurang deket!" Ucap Epan yang langsung membuat Noah menggeser posisi kursinya lebih dempet dengan kursi Epan.
"Nah udah deket.." senyum Epan terukir lebar, membuat Noah juga ikut tersenyum saat menyaksikan nya.
Sementara di sisi lain, Keylo menghembuskan nafasnya kasar. Ia melirik Kevan yang duduk bersebrangan dengan dirinya. Mata Kevan nampak lesu, sudah beberapa kali Keylo mengintip Kevan memejamkan matanya lelah.
"Kalo masih capek, lu istirahat aja njing! Jangan kerja.."
Kevan menoleh, ia menatap wajah Keylo pekat. "Gue udah janji sama bokap, buat gantiin dia meeting by.."
"Tapi kalo lu capek, tar lu sakit! Nyusahin gue tau! Mending kalo langsung mati.." ucap Keylo yang spontan membuat tawa Kevan menyembur hebat. Ia menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati kursi Keylo.
"Jadi lu mau nge duda?"
"Gak lah! Gila ae lu, cogan kayak gue masa nge duda!" Jawab Keylo sambil menatap mata Kevan pekat. Kevan yang berdiri di sampingnya hanya bisa menghela nafasnya panjang, ia meregangkan otot-otot tangannya spontan.
"Gue berangkat dulu sayang.."
"Morning kiss gue mana?" Ucap Keylo sambil membuang mukanya, tidak menatap Kevan. Kevan hanya terkekeh geli, ia mengelus rambut Keylo lembut.
Gini nih, kalo mau manja tapi kehalang gengsi!
"Tatap gue dulu, tar gue kasih.."
Keylo menoleh spontan ke arah Kevan. Dan seperti yang telah Kevan perkirakan, muka Keylo memasang ekspresi ogah-ogahan.
"Dih gitu ekspresi nya.."
"Cepet goblok!" Ucap Keylo yang spontan membuat Kevan mengecup bibirnya. Ia tersenyum tipis saat Kevan mulai memanjakan bibirnya dengan lumatan-lumatan lembut.
"Udah lah, gih gera mantok maneh!" (Udah lah, gih cepet pergi lu!) Usir Keylo kasar. Kevan hanya tersenyum tipis, ia mengacak-acak rambut Keylo gemas.
"Gue berangkat dulu ya.. dah.." Kevan melambaikan tangannya, ia menarik kerah baju Noah dan Epan bersamaan. "Ayok sekolah!"
Yang di tarik Kevan pun hanya bisa menghela nafasnya pasrah. Mereka mengikuti langkah Kevan menuju mobil.
***
"Kamu gak pernah ngertiin aku!" Gilang mengusap air matanya kasar. Dadanya naik turun menahan emosi, seperti biasa ini jadwal nya Gilang nebeng nonton sinetron di rumah Kevan. Alasannya? Karena Andra benci jika tv nya terus-menerus di kuasai Gilang.
"Sayang dengerin aku dulu.. aku punya alasan!"
"Cukup Samsudin!" Tangis Gilang bergema nyaring, Keylo yang sedang makan popcorn di sampingnya pun menoleh dengan sorot mata aneh menatap Gilang.
"Aku gak suka ya sama cara kamu main di ranjang!"
"Salah aku apa sayang?!"
"Kamu bilang, kamu mau punya anak! Tapi kamu malah nusuk aku di bool!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MSE : NOPAN [1] ✓
Fanfic#12 in pelangi (08/05/20) #2 in homo (26/03/21) "loving you it's hurt me, but lose you not fix me." . . . . . pria bertubuh jangkung itu menghembuskan nafasnya pelan. tangannya menggenggam erat sebuah bungkus kondom. ada hal yang saat ini mengganggu...