5 bulan kemudian
Vivi sudah beranjak kelas 12 dan Alva tentunya Sudah memasuki masa perkuliahan
Dan selama itu pula hubungan Vivi dan Alva masih bertahan.
Tapi satu yang berbeda
"Vi , Alva ada dibawah, temuin gih" Ima masuk ke kamar Vivi yang sedang berbaring santai dikasur sembari memainkan ponsel
"Huh, kenapa dia datang? Mau bujuk Gue lagi?"
"Ya ampun Vi, temuin aja dulu, siapa tau bukan"
"Aku harap" Vivi beranjak dari kasurnya, turun dari lantai atas dan melihat Alva yang sedang berbicara dengan paman Hamid
Hamid menyadari keberadaan Vivi " Ah Vivi sudah datang, kalau begitu paman pamit dulu" hamid kemudian berjalan menuju kearah Vivi dan berkata " tenang ini bukan bujukan lagi"
Kali ini Vivi hanya memandang Alva yang hanya tersenyum kepadanya
"Kenapa datang?" ucap Vivi ketus karena selama 3 minggu ini Vivi terus dibujuk oleh Alva tentang mengikuti permintaan Keluarga Alva beberapa bulan yang lalu
"Kita jalan jalan yuk"
Vivi yang mengira itu hanya Jalan jalan biasa tentu setuju tetapi dibuat bingung ketika mereka sedang berada di belakang rumah Vivi
"Ngapain kita kesini Va?"
Alva tidak menjawab, dia bersiul membuat Naga putih yang datang dari arah hutan belakang rumah Vivi
"Eh k..kok bisa dari sana?" tentu Vivi heran karena selama ini dia berpikir Vill terus berada digudang bawah tanah
"Kamu belum ke hutan sana?" tanya Alva yang dibalas oleh gelengan kepala
"Itu hutan tempat Vill bisa bebas atau bermain tapi dia tentu tau ada batasnya dia tidak bisa keliaran dimana mana"
"Kenapa kamu bisa tau?"
"Karena still juga ada disana"
"Still?"
"Itu nama naga ku" Vivi mengangguk dan mendekati Naga putih itu
"Terus still mana?" tanya Vivi
"Sudah duluan"
"Huh? Kemana?" Alva tidak menjawab, mendekat ke arah Vill dan Naik ke punggungnya
Alva mengulurkan tangan ke arah Vivi "naik"
Satu kata itu membuat Vivi menerima uluran tangan itu dan naik di depan Cowok ituKemudian Alva memegang leher depan Naga itu dan tentu posisi itu membuat Vivi tegang , dengan posisi Alva dibelakangnya dan kedua tangannya berada di samping kanan dan kirinya.
Tapi rasa tegang itu berubah menjadi kejutan karena setelah Alva memegang leher depan Vill, naga itu langsung terbang ke langit
"Uwaa!" Vivi menutup matanya karena dua belum pernah terbang setinggi Alva menerbangkannya
"Buka matamu , gak usah takut." perkataan Alva itu membuat Vivi mau tak mau membuka matanya dengan perlahan dan betapa terkejutnya melihat pemandangannya dipenuhi dengan awan sekitar
"Kita mau kemana Va?"
Alva tidak menjawab, sampai di sebuah perbatasan Barulah Vivi mengerti
"Dragea?"
"Ya"
Setelah mereka melewati perbatasan akhirnya mendarat di sebuah gowa yang begitu besar
Vivi ingat dimana gowa ini dulunya dia pernah diserang oleh naga yang terlalu amat besar
YOU ARE READING
The Secret Dragon
Fantasy'Naga belum punah? ' yah itu kata yg tepat untuk mendiskripsikan cerita ini Rahasia dari mana asal naga itu Rahasia bagaimana seorang gadis biasa ternyata seorang pengendali naga Dan rahasia dalang dibalik semua ini