Besok

17 2 0
                                    

3 minggu kemudian

Dalam 3 minggu itu Vivi berusaha keras memahami semua tentang Dragea

Pengendalian Naga, Area dan bahkan Kesatuan kekuatan kedua naga Mereka

Hari itu dimana saat mereka ke Dragea, membawa buku tentang pengendalian Deklustor tapi sayangnya Buku itu terjatuh saat Vivi diserang salah satu dari mereka

Itu sedikit membuat mereka kesusahan , tapi tentu mereka tidak pantang menyerah

"Vivi!"

Suara nyaring itu berasal dari koridor yang sesosok perempuan berambut panjang bergelombang

"Kenapa Nin?"

"Emang manggil harus ada alasan?" tanya Nindira teman saat Smp

"Enggak juga sih"

"Yaudah makanya diem aja"

Punya teman kok gini amat:') - batin Vivi

"Eh kuy, nobar lagi gue punya drama baru lagi" Ajak Nindira

"Gak bisa, gue lagi ada urusan"

"Lagi?"

Vivi tidak menjawab dan hanya sibuk berjalan pergi ke tempat parkir

"Lo ada urusan apa sih? Udah kek ngurus masyarakat lo aja"

"Hooh, gue pengen selamatkan negara ini dari hama hama yang gak suka  kpopers"

Nindira mengangguk "Iyain aja, soalnya umur kagak ada yang tau"

"Astaga, lo jadi temen kagak ada syukurnya apa. Niat gue baek ini loh"

"Sekali lagi bacot gue terbit dari barat"

"Sesungguhnya saya hanya percaya pada tuhan" ucap Vivi mencibir

"Dosa lo, kena karma mampus ae"

Vivi tidak menjawab lebih memilih diam, dari pada berbicara yang tidak kunjung dapat akhirnya

Saat sudah sampai di tempat parkir, Vivi mencari seseorang yang biasanya menjemputnya pulang.

"Oi, songong amat dah, sepupu sendiri gak di sapa" itu suara Ima yang baru saja datang dari kantin

"Lah lo sendiri juga sibuk, mikir mikir gimana caranya biar ketemu oppa lokal kesayangan lo"

"Eh iya ya"

Vivi meninggalkan Ima yang masih berpikir masalah tidak terlalu penting dan menyusul orang yang sudah ditunggunya sejak tadi

"Halo Va, gimana nih udah kangen ama aku belum"

"Hmm"

"Ih kok responnya kek gitu"

"Terus bilangnya apa?"

" bilang aku kangen kamu juga kek"

"Iya aku juga kangen"

"Oii jangan pacaran ditempat umum Anjay" Rasyad berseru bersama teman teman Gengnya

Rasyad dan gengnya bukan orang yang terkenal Usil seperti usil dari Rangga dari buku iris

Bahkan kepala sekolahpun kapok dengannya

"Oi jangan gitu depan Kakak kelas juga kali" Rafli menepuk kepala Rasyad

"Tau nih, mentang mentang Udah mau naik kelas juga" Ucap Rey

"Lah kok pada sewot sih? Toh kak Alvanya Fine aja"

Tanpa mereka sadari Vivi sudah membisikan sesutu ke Alva

The Secret DragonWhere stories live. Discover now