𝑲𝒆𝒋𝒐𝒓𝒂 𝑨𝒌𝒔𝒂𝒓𝒂

🌆

Hari demi hari berlalu, tapi Kejora dan Jaehyun belum ada kemajuan sama sekali.

Jaehyun sudah beberapa kali ingin mencoba minta id linenya Kejora, tapi nihil. Dia gak dapet, soalnya setiap dia mau ngomong ada aja yang panggil Kejora.

Dia juga sudah berusaha meminta ke Samudra, tapi selalu ditolak mentah-mentah. Ogah, katanya.

Bahkan Samudra menyuruhnya buat minta langsung ke Mahendra, abangnya Kejora.

Jaehyun tetep gamau, walaupun dia temen deketnya Mahendra tetep aja dia—gengsi.

"Ah, apa gua nyerah aja ya?" Gumamnya sambil memandang Kejora yang tengah sibuk dengan tugas-tugasnya.

Kali ini Kejora belajar sendiri, gak ditemenin sama Samudra.

"Duh, mumpung gaada Samudra gua samperin aja apa ya? Tapi nanti ganggu. Terus dikira sokap lagi."

Setelah setengah jam ia memperhatikan Kejora dari jauh, akhirnya Jaehyun memberanikan dirinya berjalan ke meja Kejora tempati.

"Hai, ra." Sapanya.

Kejora yang tadinya sedang berkutat dengan laptop, mengalihkan pandangannya ke sumber suara.

"Eh, hai kak." Sapa Kejora balik disertai senyumannya yang khas, dan tidak lupa ia menampakkan lesung pipitnya.

Senyuman itu, penyebab hati pemuda yang bernama Jaehyun Aksara luluh. Padahal, Jaehyun itu paling susah diluluhkan hatinya. Tapi, kenapa seorang perempuan yang berada di hadapannya ini begitu mudah meluluhkan hatinya dengan senyuman doang? Aneh.

"Masih sibuk ngerjain tugas, ya?" Tanya Jaehyun.

"Enggak kok kak, udah mau selesai ini. Ada apa kak?"

"I-itu, saya mau minta id line kamu—boleh?" Jaehyun mendadak grogi.

Kejora mengangguk, "boleh kak." Jaehyun segera menyodorkan hpnya ke Kejora

"Ini kak, nanti aku add backnya pas di rumah ya. Batreku habis, lupa bawa chargeran hehe." Ucap Kejora.

"Oke, makasih ra. Gapapa, nanti saya chat duluan ya? Yaudah kalo gitu, saya mau kerja lagi. Duluan, ra." Pamit Jaehyun dan di beri acungan jempol oleh Kejora.

Hari ini Jaehyun benar-benar beruntung, ada saja hal baik yang datang padanya. Apa lagi kejadian tadi, ia berhasil mendapatkan id line Kejora.