Sabtu pagi, Kejora sudah membuat kegaduhan di rumahnya.
"Bun, sepatu lari Kejora di mana?"
"Bun, liat earphone aku gak di sini?"
Ya namanya juga Kejora, pelupa anaknya. Sampe bundanya sendiri aja heran, yang punya barang dia, tapi yang tau tempatnya orang lain.
Kejora dan Samudra sepakat buat jalan pagi keliling komplek, mau produktif katanya. Biar pas ujian besok tuh badan sehat.
"Duuh, Samudra mana sih? Udah jam setengah 6. Lama banget." Oceh Kejora sambil memakai sepatunya.
Rumah Samudra sama Kejora itu sebelahan, jadi dia tinggal meleset doang, nyampe deh di rumah Samudra.
"Assalamualaikum, mama Arin. Samudranya ada gaaa?" Teriak Kejora.
Arina yang sedang menyiapkan sarapan itu, bergegas untuk membukakan pintu rumahnya. "Waalaikumsalam, eh, nak Kejora. Masuk-masuk."
"Tumben banget pake ngetok pintu, ra. Biasanya kamu langsung masuk." Ujar Arina.
"Hehe, gapapa mam. Lagi mau ngetok aja, biar disangka tamu penting."
"Yehh, terus ini kamu pagi-pagi ke rumah mau ngapain, ra?"
"Ini mam, si Samudra kemaren ngajakin joging. Janjinya sih jam 5 udah mulai, tp ini udah mau jam 6 belom nongol-nongol anaknya." Jelas Kejora.
Arina mengangguk ngerti, "yaudah, kamu bangunin aja sana Samudranya ke kamar."
"Sip, oke mam. Btw, aku izin bawa gelas ya mam."
"Buat?"
"Siram Samudra, hehehehe."
Setelah mendapatkan izin dari Arina, ia langsung menuju kamar Samudra dengan segelas air keran di tangannya.
Kejora membuka pintu kamar Samudra dengan hati-hati, takutnya gagal nanti.
Kejora mendekati ranjang Samudra, sambil memperhatikan teman kecilnya itu tidur. "Enak lu ye, masih tidur. Nih, gua siram lu biar mampus." Ujar kejora sambil menumpahkan air yang di dalam gelasnya itu.
Byur!
"ANJRIT, APAAN NIH BASAH-BASAH!" teriak Samudra, sedangkan Kejora malah tertawa terbahak-bahak liat muka komuknya Samudra.
Samudra yang menyadari adanya Kejora, ia langsung melempar bantalnya ke arah Kejora.
Dengan cepat, Kejora menahan bantalnya. Dan ia lempar balik ke arah Samudra.
Samudra menggeram kesal, "ISH, ANJIR YE LO. GUA LAGI TIDUR SEENAK JIDAT AJA LO SIRAM GUA PAKE AIR, BASAH NIH KASUR GUA. AH ELAH."
Kejora menoyor kepala Samudra keras, "heh nyet, kok jadi lo yang marah? gak usah sok iye lo ngajak gua joging jam 5, LIAT NIH UDAH JAM BERAPA? JAM SEGINI AJA LO MASIH TIDUR, PALKOR JING."
Samudra menutup kedua kupingnya pake tangan, iya, seberisik itu kalo Kejora lagi teriak marah-marah.
Samudra menarik nafasnya perlahan, "udah marah-marahnya?" Kejora menatapnya sinis.
"Gini ya tuan putri, tadi sebenernya gua udah bangun. Tapi ternyata, jiwa raga gua menolak buat beraktivitas. Jadinya, gua lanjut tidur." Kata Samudra sambil senyum terpaksa.
Kejora beranjak pergi ke kamar mandinya Samudra, ia mengisi gelasnya dengan air keran lagi.
"Mandi gak lo? Kalo gak," kejora memasang ancang-ancang untuk menyiram Samudra kembali. "Nih, gua siram lagi. BURU MANDIII!"
Samudra udah ga berani lawan Kejora lagi, ia langsung lari ke dalam kamar mandinya. Sedangkan Kejora menghempaskan badannya ke kasur Samudra, capek, abis marah-marah.
Baru aja tiduran, bajunya kena basah yang ada di kasurnya Samudra. "Sialan, kena juga gue."
Tiba-tiba, Samudra menongolkan kepalanya sedikit sambil bilang, "ra, gua males joging. Sepedahan aja yuk, kesian si japra udah lama gak gua jalanin. Lo ambil sepedah aja dulu sambil nunggu gua mandi." Kejora mengangguk sambil mengacungkan jempolnya ke arah Samudra.
"Haduh, ra. Capek."
Btw, kalian hafal gak sih nama lokalnya? Kayak Jaemin jadi Samudra, Taeyong jd mahendra?
Oiya, MAKASIH YG UDAH BACAAA. LOVE U ALL, biar aku makin semangat yuk vote sm comment
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑲𝒆𝒋𝒐𝒓𝒂 𝑨𝒌𝒔𝒂𝒓𝒂
Fanfic"𝚍𝚒𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚋𝚒𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚒𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚐𝚞𝚖𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚜𝚞𝚜𝚊𝚑 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚍𝚒𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒." [020520] ©hersyhee