"Akhirnyaaaa, selesai juga jam pelajaran pak kumis." Ujar Samudra.
"Parah banget lo, sam."
"Yeh, gua ikutan manggil pak kumis gara-gara lo ya, ra!"
Kejora tertawa sambil menyenggol pelan bahu Samudra.
Saat Kejora beranjak dari bangku, Samudra menahannya.
"Eehh, mau kemana lo?" Kejora menoleh.
"Hah? Mau ke kantin lah. Kenapa?"
"Gak usah, hari ini lo makan bekel dari mama gue aja." Ujar Samudra sambil menyodorkan kotak makannya.
Samudra memang jarang bawa bekal ke sekolah, tapi sekalinya bawa itu satu kotak gede.
Alesannya kalo kata mamanya Samudra, alias Arina, tuh kayak gini, "bang, mama bawain bekel sekotak gede ini tuh bukan cuma buat kamu aja. Tapi ini teh buat berdua sama Kejora."
Karena mereka berdua udah deket dari orok, jadi Arina anggep Kejora udah kayak anaknya sendiri.
Pernah, waktu itu pas mereka berdua umur 5 tahun tukeran orang tua gitu. Jadi, Samudra itu diurusin sama orang tuanya Kejora selama satu hari. Begitu pula sebaliknya, Kejora diurusin sama orang tuanya Samudra.
"Widih mantapp!" Seru Kejora.
Kejora kembali ke tempat duduknya, sambil membuka kotak makanan Samudra.
"Mama lo tau aja gua lagi pengen carbonaraaaa." Samudra tersenyum.
Kejora langsung menyantap makanannya, emang masakan Arina tuh 11/12 sama masakan mamanya di rumah. Jadi, kalo Arina masak apa aja selalu cocok di lidahnya.
"Btw, ra. Lo sama bang jae gimana?" Tanya Samudra.
Kejora yang sedang lahap memakan carbonara itu, tiba-tiba saja tersedak saat mendengar Samudra bertanya.
"E-eh, hati-hati dong lu ra. Santai aja apa makannya." Ujar Samudra sambil menyodorkan botol minum ke Kejora.
Kejora langsung merampas botol minum yang ada di tangan Samudra, dan meminumnya.
Ia menghela nafas, "saaam, lo tuh—ish—nyebelin. Gua lagi makan enak-enak lo ganggu. Kalo mau nanya kasih aba-aba kek, kan kaget guaaa." Oceh Kejora.
Samudra terkekeh, "sorry, ra."
"Tapi, gua masih penasaran. Lo sama bang jae sekarang gimana?" Lanjut Samudra.
"Hmm, yaa gitu-gitu aja sam. Terakhir dia minta id line gua, terus yaa ngechat juga seperlunya aja." Jelasnya.
"Ya bagus dong, ra. Itu berarti ada kemajuan, bang jae udah berani minta id line langsung ke lo."
"Udah lah sam, biarin aja. Capek gua mikirin cowok mulu, lagian gua gak bakal bisa sama dia."
"Dih, ra. Lo nyerah gitu?"
"Iy—"
Tanpa aba-aba Samudra langsung menoyor kepala Kejora.
"Jangan goblok. Pikir-pikir dulu apa kalo mau ngomong. Nih ya gua kasih tau aja, bang jae itu berjuang banget buat dapetin lo. Tau gak, dia sampe ngemis-ngemis ke gua berapa kali minta id line lo."
"Terus-terus?"
"Ya gak gua kasih lah, yakali gua kasih. Biarin dia berusaha, jangan mau enaknya aja."
Kejora terdiam sejenak, ia jadi merasa gak enak sama Jaehyun. Tapi, ia juga penasaran, kenapa Jaehyun minta-minta id linennya ke Samudra? Buat apa? Ya walaupun sekarang Jaehyun udah dapet id linenya Kejora.
"Udah ah, gak usah bahas-bahas kak Jaehyun dulu. Masih bingung gua, mending lanjut makan." Ujar Kejora.
Mau nanyaa, ini ngebosenin ga sih???? Soalnya aku ngerasa ini ngebosenin bgt huhu:(
Aku masih bingung mau lanjutin apa enggak...
Btw, makasih yang sudah baca dan vote!🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑲𝒆𝒋𝒐𝒓𝒂 𝑨𝒌𝒔𝒂𝒓𝒂
Fanfiction"𝚍𝚒𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚋𝚒𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚒𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚔𝚊𝚐𝚞𝚖𝚒 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚜𝚞𝚜𝚊𝚑 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚍𝚒𝚐𝚊𝚙𝚊𝚒." [020520] ©hersyhee