Setelah baca jangan lupa vote dan komen ya😊
**********
Revana masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum" ucapnya
"Wa'alaikumsalam" sahut mamanya
"Ehh anak mama udah pulang, kamu darimana aja?" lanjutnya
Revana merasa bersalah karena tadi dia belum pamit pada mamanya "Hehe maaf ma tadi gak sempet pamit, tadi Revana ke cafe sama Jua, Lola" ucapnya
"Iya mama maafin tapi lain kali ijin ya, biar mama gak khawatir" ucap Liana
Revana memeluk mamanya "Siap mamaku sayang"
"Ya udah sana mandi, bau tau" ledek mamanya
"Ya udah Revana ke kamar dulu ya" sahut Revana
"Iya"
Sehabis isya' Liana memanggil anak-anaknya untuk makan malam.
Liana sedang menyiapkan makanan "Ditto, Revana ayo makan dulu" ajak Liana dari arah dapur
"Iya maaa" ucap Ditto dilanjut Revana
-meja makan
"Loh, papa mana ma?" tanya Revana
"Iya kok gak ada?" lanjut Ditto
Liana menuang air ke dalam gelas "Papa katanya lembur, kerjaannya banyak"
"Paling pulangnya agak maleman" lanjutnya
"Ohhhh" Revana dan Ditto barengan
"Ya udah ayo makan" ajak Liana
"Yuk"
********
Di sisi lain Ray merasa kesepian karena mamah papah nya begitu sibuk dengan pekerjaan.
Seorang mengetuk pintu kamar Ray "Den Ray, ayo makan dulu bibi udah siapain makanan kesukaan den lho" ucap bi Sumi
Ray pun tersadar dari lamunannya dan membuka pintu kamarnya "Iya bi, Ray mau mandi dulu"
"Ya sudah kalo begitu bibi ke dapur dulu" ujar bi Sumi
Sehabis mandi Ray langsung menuju ke ruang makan.
Ray duduk di kursi yang biasa dia tempati "Bibi udah makan belum" ucap Ray
"Belum den"
"Ya udah makan bareng Ray aja, sekalian panggil mang Arif" ajak Ray
"Aduhh mbok gak usah tho den, nanti biar bibi makan di belakang aja" sahut bi Sumi
"Udah gapapa bi, masa Ray makan sendirian" ucap Ray
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction[on going] Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang menembaknya. Tapi saat bertemu dengan Ray, dia merasa ada yang beda. Mungkinkah yang dirasakannya adalah cinta? Ray Raihan. Pria yang tampa...