Semoga aja aku bisa selesaiin ceritanya. Aamiin🤗 Makasih juga yang udah support cerita ku
Setelah baca jangan lupa vote dan komen😊
**********
Matahari mulai terbit, Revana segera bangun dan mandi. Dia sudah tidak sabar ingin sekolah dan memberikan hadiah pada Ray.
Setelah Revana mandi dan siap-siap, dia langsung turun ke bawah dan menuju meja makan.
"Pagi semua!" seru Revana
"Pagi juga sayang, tumben bangun pagi"
"Ih mama, kan Revana sekarang udah bisa bangun sendiri"
"Iya iya deh, anak mama udah gede"
"Ya udah sarapan dulu tuh, mama buatin nasi goreng kesukaan kamu" suruh Liana
"Beuhhh emang mama paling debes deh" ujar Revana
"Papa, sama bang Ditto mana ma?" tanyanya
"Papa baru siap-siap kalo bang Ditto ga tau deh, tadi mama udah bangunin tapi gak bangun bangun" jawab Liana
Revana berdiri meninggalkan makanannya "Tenang ma, biar Revana aja yang bangunin"
"Ya--" belum selesai Liana bicara, Revana sudah pergi saja
Revana naik ke atas dan berjalan menuju kamar Ditto. Tok tok tok "Bang bangun woy! udah siang nih, keburu telat!" teriak Revana berbohong
Ditto langsung mengucek matanya "Nanti" sahutnya sedikit tidur
"Udah siang! Udah jam 7" bohong Revana
Ditto membuka matanya dengan sempurna "Hah?! jam 7?!" kagetnya
Ditto pun segera menuju kamar mandinya dan siap-siap. Revana turun ke bawah dengan bahagia dan tertawa.
Liana melihat ke arah Revana "Aduh, pasti abis ngerjain abangnya deh." ucapnya
Revana hanya tertawa puas karena sudah mengerjai abangnya itu.
Tak lama kemudian Ditto turun dengan terburu-buru. "Ayo cepet! keburu telat" ajak Ditto pada Revana
Revana tertawa "Hahaha,"
"Kok malah ketawa sih,"
Revana menunjuk ke arah jam dinding "tuh liat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction[on going] Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang menembaknya. Tapi saat bertemu dengan Ray, dia merasa ada yang beda. Mungkinkah yang dirasakannya adalah cinta? Ray Raihan. Pria yang tampa...