[on going]
Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang menembaknya.
Tapi saat bertemu dengan Ray, dia merasa ada yang beda. Mungkinkah yang dirasakannya adalah cinta?
Ray Raihan. Pria yang tampa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampaimya di rumah Revana mengucapkan terima kasih pada Liam. Liam pun pamit dan meninggalkan rumah Revana.
Revana masuk ke rumah dengan lesu. Dirumahnya sedang sepi, Papanya sedang dikantor, Mamanya sedang arisan dan abangnya paling juga lagi pacaran. Revana memutuskan untuk langsung masuk ke kamar. "Haduhh capek banget" keluhnya sambil meletakkan tasnya di kasurnya.
"Gue kok jadi gini sih. Kak Ray kan bukan siapa-siapa gue. Kenapa gue harus jeulous" gumamnya
"Kaya pacar yang lagi diselingkuhin aja"
Revana pun segera mengabari kedua sahabatnya agar cepat ke rumahnya.
17.00 WIB
Jua dan Lola sudah berada di rumah Revana. Kini mereka bertiga sedang ada di kamar Revana. Revana juga menceritakan semua tentang Ray.
Jua dan Lola hanya memberikan motivasi kepada Revana.
Jua berkata "Kalo emang lo suka sama kak Ray, lo harus perjuangin. Emang gila juga sih yang berjuang cewek, tapi lo juga harus mastiin gimana perasaan kak Ray sama lo"
"Iya Rev. Pokoknya jangan nyerah, yang paling penting nih ya 'KALO LO BERANI UNTUK JATUH CINTA, LO JUGA HARUS BERANI UNTUK PATAH HATI'." Lola bijak
"Aaaa gue jadi terharu. Kalian emang sahabat terbaik gue" ucap Revana memeluk kedua sahabatnya.
"Gue akan berjuang demi cinta gue. Walaupun gue hanya mencintai sendiri tapi gue udah nerima kalo endingnya gue harus patah hati" lanjutnya
"Tenang aja. Kita bakal dukung lo kok" ucap Jua diangguki Lola
"Ya udah mending sekarang bantuin gue cari kebaya buat besok" ujar Revana melepas pelukannya
"Okee"
Mereka pun mulai mencari kebaya yang cocok untuk Revana.
Di sisi lain
Ray dan Andin selesai pukul 18.30 WIB. Sepulangnya dari cafe Ray mengantar Andin untuk pulang. Sekarang Ray sudah berada di kamarnya.
Sehabis Ray mandi dia merebahkan badannya di atas kasurnya. Tiba-tiba Ray memikirkan Revana dan teman laki-lakinya tadi.
