03.Gak Percaya

54 7 0
                                    

"Jangan banyak halu, hidup itu realita."

___________

"Kak Alvaro itu mantan gue," Ujar Violet santai meskipun hatinya ambyar.

"Hah?!" Keiza membulatkan matanya tak percaya, yang benar saja!

"Iya mantan gue, perlu bukti?!"

Gadis itu terkekeh, "Udah deh kamu jangan banyak halu Vi, aku tau kak Alvaro itu ganteng."

"Gue serius Jol," Violet menghela nafas lalu memberikan ponselnya pada Keiza, disana terpampang jelas potret dirinya dan Alvaro. Keiza semakin membulatkan matanya tidak percaya, ia mencubit pipi Violet berulang kali guna membuktikan bahwa yang dirinya lihat adalah nyata. Sabar Violet.

"Aw," ringis Keiza saat kepalanya ditoyor oleh Violet, apa salah Keiza...

"Sekarang lo percaya kan?! Gini yah kej, mungkin disini gue emang bukan horang kaya. Tapi jangan sangka kej," ujar Violet.

"Jangan sangka apa?"

"Gue kan cantik luar dalam, hahaha." gadis itu tertawa terbahak sembari melanjutkan perjalanan kakinya entah kemana, Angkot oh Angkot! Kemana engkau pergi...

Keiza berlari guna menyamakan langkahnya dengan Violet, jujur ia masih sangat kepo! "Kamu mau gitu pacaran sama Playboy kaya kak Alvaro?"

"Sebelum putus sama gue, dia gak Playboy kej,"

"Wah wah...kamu bawa pengaruh gak baik nih buat kak Alvaro makanya dia jadi Playboy."

"Apaan sih lo jol! Kok jadi gue yang disalahin,"

"Lagian, tapi emang bener kan?"

"Gue gak tau, yang gue tau dia mutusin gue tanpa alasan yang jelas. Paham?!"

×××

Seperti hari hari biasanya, selepas pulang sekolah Keiza selalu membagi bagikan makanan pada para pengemis jalanan dekat komplek rumah elite nya. Gadis itu sudah mulai melangkahkan kakinya pelan sembari bersenandung ringan, terlihat para pengemis dan pengamen jalanan tengah menunggunya ditempat biasa.

Disinilah ia___ gedung kumuh tempat berkumpulnya para pengemis dan pengamen jalanan yang akan diberi makan. Keiza memasuki gedung kumuh tersebut, "Keiza datang..."

"Kak Keiza!" Sapa salah satu bocah bernama Putih.

"Hai Putih! Ungu mana?" Ujar Keiza sembari mencari bocah bernama Ungu tersebut namun nihil. "Lagi ketoilet kak,"

"Oh...yaudah nih makan." Keiza menyodorkan 1 kotak makan pada bocah itu dan membagikannya pada semua pengemis dan pengamen agar segera melahap hidangan yang ia bawa. 50 kotak makan yang dibawa sekarang habis tak tersisa, gadis itu tersenyum lembut melihat betapa asyiknya mereka ketika melahap makanan.

"Kak Keiza!!" Teriak bocah kecil yang Keiza cari tadi, Ungu.

"Hai ungu! Nih makan." Ucapnya sembari memberikan kotak makanan yang ia sisakan tadi.

"Kak Keiza nggak makan?" Tanya Ungu.

"Kakak udah makan tadi dirumah,"

ALVINZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang