05.Perlombaan?

27 3 0
                                    

Ternyata yang didepan selalu baik, itu tidak akan selamanya menjadi baik. Begitupula sebaliknya, yang didepan terlihat buruk, itu tidak akan sama dengan covernya.

__________

"Aku disuruh lomba lagi Vi," ujar Keiza lirih.

Violet memukul jidatnya pelan, ternyata ini yang membuatnya khawatir?! lalu beranjak melangkah meninggalkan ruangan BK, tak lupa diikuti oleh Keiza sahabat syalandnya. Ingatkan Violet untuk meminta traktiran pada Keiza nanti. "Yaelah Kejol! Gue kira lo dikeluarin dari sekolah tau nggak!"

"Ya gak mungkin Violet, papa aku gak sejahat itu sama anaknya sendiri."

"Oh iya Kej, sorry gue lupa. Gue tunggu traktiran lo karena udah bikin gue khawatir!"

Keiza mengerutkan keningnya bingung, apa apaan ini?! "Loh kok jadi traktiran?"

"Yaiya dong Kej, pokoknya harus."

"Sumpah aku gak ngerti deh Vi, kok tiba tiba jadi traktiran sih,"

"Yaudah kali Kej, duit lo kan banyak hehe,"

"Iya iya, apasih yang nggak buat Vipelet." Ujar Keiza dan terjadilah aksi handal para perempuan, berpelukan.

Setelah aksi tadi berakhir, mereka mengamati kanan dan kiri sekitar. Keduanya sama sama mengerutkan keningnya bingung dan memelototkan matanya kaget. Bagaimana tidak, tanpa sadar kini mereka tengah berada didepan gudang yang konon katanya terlarang.

"K-kej kok kita bisa ada disini?" Tanya Violet dengan tubuh yang mulai gemetar, ia takut tiba tiba akan ada hantu yang berbaju putih, lalu mengagetkannya dan menculiknya---oh tidak! Violet tidak ingin itu semua terjadi, ia belum menikah dan belum mempunyai anak. Tolong kami huhu...

"Kamu sih ah! Aku kan ngikutin kamu dari tadi," sama halnya dengan Violet, Keiza juga merasakan takut luar biasa dengan tubuh yang mulai bergetar.

"G-gue juga gak sadar Kej!"

Hiks, hiks, hiks

Apa itu?! Kenapa ia mendengar wanita yang tengah menangis?! Oh tidak jangan jangan ini--- "V-vipelet kamu denger?!"

"I-iya Kej gue denger,"

Tolong hiks, tolong...

"Kej jangan jangan..."

"Ck, kamu diem dulu." Keiza melangkahkan kakinya mendekati sumber suara sedangkan Violet masih berdiri ditempat semula dengan tubuh yang bergetar hebat, rasanya ia ingin ngompol saja.

"Kejol lo mau kemana? Jangan macem macem deh!"

"Aku penasaran mau liat, kamu ikut?"

Apa katanya?! Ikut?! Oh tidak! Violet tidak ingin mati hanya karena ia dijadikan tumbal oleh hantu didalam. Namun, ia takut jika berdiri disini sendirian. Mau tak mau, Violet mengikuti Keiza juga akhirnya dengan tangan yang tak lepas dari lengan Keiza bahkan mencengkeramnya.

"Hallo," sapa Keiza setelah berada diambang pintu namun tidak ada jawaban dari sana.

"Kejol kita pergi aja ya," ujar Violet memohon, ia sudah tidak kuat berada ditempat ini.

ALVINZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang