07. Sebenarnya

28 3 0
                                    

Semua kesalahan itu karena ulah kita sendiri, tuhan tak mencampurinya. Dia hanya memerintahkan kita untuk melakukan kebaikan.

__________

Flashback On.

"K-kamu kenapa?" Ucap Keiza saat melihat siswi dengan seragam yang sama terlihat sangat hancur. Penampilannya berantakan, dua kancing atas seragam gadis itu terbuka.

Gadis itu mendongak melihat siapa yang sudi untuk masuk kedalam gedung tua ini dan menolongnya, ia berdiri dan langsung berhambur memeluk salah satu dari kedua kakak kelasnya itu. Terlihat dari simbol seragam yang melekat ditubuh keduanya menggambarkan angka dan huruf XI Social V. "Kak..." setelahnya langsung menangis kembali dengan sesenggukan.

Keiza sedikit terhuyung dari ditempatnya berdiri karena terlalu kaget dan belum siap menerima pelukan dari gadis mengenaskan didepannya itu, pelan namun pasti ia mulai membalas pelukan gadis itu dan menenangkannya dengan mengusap pelan pundak yang terlihat sama hancur.

"Lo kenapa?" Tanya Violet karena tidak tega sekaligus terharu melihat adegan didepan matanya. Apakah? Ah sudahlah!

Perlahan gadis itu mulai melepaskan pelukannya dengan Keiza, ia mengulurkan tangannya terlebih dahulu. "Gue Adzra," ujarnya bermaksud mengajak kakak kelas didepannya agar mau berkenalan.

Keiza dan Violet saling menatap lalu membalas uluran itu dan menjawab nama mereka masing masing.

"K-kak..."

"Kita anter lo pulang." Potong Violet.

"Kondisi kamu gak memungkinkan buat belajar, biar kita anter kamu pulang dulu baru ceritain sama kita kalo kamu udah tenang." Sambung Keiza.

"I-iya kak"

Ketiganya mulai melangkahkan kaki meninggalkan gedung tua itu untuk mengantar Adzra pulang, mereka menggunakan angkutan kota untuk bisa sampai pada rumah Adzra. Tentu setelah mendapat izin dari pihak sekolah dan pihak satpam. Rumah Adzra memang tidak terlalu jauh dari sekolah katanya.

Setelah sampai pada perumahan sedikit elite namun simple dalam artian tidak bertingkat itu, ketiganya mulai memasuki runah yang terlihat sunyi. Kemana keluarga Adzra?

"Duduk kak," ujar Adzra menyuruh Violet dan Keiza menduduki kursi sofa yang disediakan. Kemudian gadis itu melangkah kedalam untuk mengambil air minum terlebih dahulu dan meletakkannya diatas meja. "Diminum dulu,"

"Thanks Ra," jawab Keduanya dan mulai meminum air mineral dalam kemasan tersebut karena jujur, mereka juga merasa haus.

"Jadi, lo kenapa?" Tanya Violet ketika sudah selesai menenggak setengah dari air mineral tadi, Keiza mengangguk dengan pertanyaan Violet yang mewakili pertanyaan dirinya juga.

Perlahan, Adzra menghela nafasnya panjang dan menyiapkan diri untuk menceritakan semua pada Keiza dan Violet. Ia yakin bahwa keduanya ini orang yang sangat baik.

"Orang tua gue sibuk kerja kak, mereka gak sekalipun perduli sama gue walaupun setiap minggu selalu ngirim uang dengan jumlah banyak."

Adzra menggeser duduknya agar sedikit lebih nyaman, "Dari situ, pergaulan gue udah gak bisa diatur sama diri gue sendiri. Gue jadi orang yang sangat nakal karena pergaulan bebas, gue fikir orang tua gue gak mungkin perduli makanya gue bebas ngelakuin apapun asalkan happy."

Keiza mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Adzra dengan serius, ada rasa kasihan yang mendalam dihatinya. Ternyata, kebahagiaan keluarga Keiza masih jauh lebih baik dari orang lain.

"Sampe sore kemaren, gue nongkrong digedung tua sekolah sama pacar dan temen temen yang lain. Setiap sore aktivitas gue selalu gitu."

Violet masih memandang Adzra dalam, ternyata gedung tua itu selalu terisi. Tidak angker seperti apa yang dia pikirkan.

"Temen temen gue semua udah balik kak, tinggal gue dan pacar gue doang. Biasanya kita selalu bersihin markas dulu sebelum pulang."

Adzra menghela nafas pasrah, "Dan, Malem itu gue khilaf ngelakuin hal yang seharusnya gak gue lakuin sama pacar gue. Dia janji mau tanggung jawab kak, sekarang dia lagi berjuang buat ngomong sama orang tuanya."

BRAKK!

Violet memukul meja dengan sedikit keras, apa yang Violet lakukan?!

"Gue taunya lo anak baik baik Ra, tapi gue gak nyangka kalo ternyata lo nekat buat ngelakuin itu sama cowok lo." Ujar Violet santai namun jelas sekali tersirat nada kecewa didalamnya.

Gadis cantik itu, yang Violet lihat terkenal dengan keramahannya saat disekolah dan kebaikannya dengan sesama teman teman sekolah ternyata...Ah! Sudahlah!

"Terus?" Ujar Keiza.

"Gue bakalan ngandung anak dia," lanjut Adzra dan mulai menangis kembali. Ia tak kuat mengingat semuanya, terlalu menyakitkan. Adzra bodoh! Lo emang bodoh Ra!

"Hiks, hiks."

Violet dan keiza beranjak berdiri dari sofa tempat duduk mereka menghampiri Adzra, pasti gadis itu tengah terpukul walaupun semua adalah kesalannya juga.

"Sebenernya siapa yang salah, tuhan yang nyusun takdir gue kayak gini atau...hiks, hiks."

"Semua kesalahan itu karena ulah kita sendiri, tuhan tidak pernah mencampuri. Dia hanya memerintahkan kita untuk melakukan kebaikan." Ujar Keiza.

"Jadi stop nyalahin takdir karena semua nasib kita tergantung pada seberapa besar kita taat."

Flashback off.

~•~

SEGITU DULU 😜 CHAPTER INI AGAK PE DEK MAAF YAH HEHE ;)

NEXT?

SPAM KOMENT !

SEE YOU NEXT PART

Jangan lupa follow IG ; @DiahIslm_

Sahabatan kaya Keiza dan Violet yah haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabatan kaya Keiza dan Violet yah haha

Aku pamit wkwk


ALVINZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang