Kisah tentang Akaashi Keiji dan [y/n] yang simple tapi sangat mengena pada hati [y/n] yang membuatnya baper + ngefly.
Warning : bahasa tidak baku, typo, gaje, garing, receh, OOC, dll.
KTT (Kehaluan Tingkat Tinggi)
[y/n] = nama depan
[l/n] = nama...
Orang tua ku belum pulang juga hari ini, jadilah Keiji yang ada di rumahku sekarang.
Karena besok minggu, katanya Keiji ingin sekalian nginap di rumahku. Aku tidak mempermasalahkannya, lagi pula Keiji sudah sering menginap di rumahku dan aku percaya ia tidak akan mengapa-apakan aku.
Kita berdua berada di ruang keluarga, sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Keiji sedang menonton tv dan aku sedang mencoba menggambar Keiji di hp ku.
Besok libur dan tugas sudah kita selesaikan. Mungkin jika orang lain akan pergi keluar dengan pasangannya untuk menghabiskan waktu malam minggunya bersama.
Namun berbeda denganku yang malah lebih suka menghabiskan waktu malam minggunya dengan di rumah aja. Aku lihat Keiji juga lebih suka menghabiskan waktunya di rumah.
Aku menyuruh Keiji menoleh kepada ku untuk ku gunakan sebagai referensi, "Keiji, coba lihat kesini." Keiji mengalihkan pandangannya dari tv dan menoleh ke arahku.
Aku mencoba melihat matanya lebih dekat sehingga menyisakan jarak yang cukup kecil antara kita. Jika dilihat baik-baik Keiji tengah menahan rona wajahnya. Itu menggemaskan.
"Wahh, warna matamu bagus ya." Ucapku pada keiji. Rona merah di wajahnya sudah tidak bisa di sembunyikan, ia pun tersenyum ke arahku, "Punyamu juga."
Wajahku ikut merona. Secepatnya aku langsung mengalihkan pandanganku dan fokus pada gambaranku yang belum jadi. Keiji menatapku gemas sebelum ia kembali fokus pada acara tv.
Sedang asik-asiknya menggambar wajah Keiji yang kuakui tampan, tiba-tiba pipiku terasa gatal akibat gigitan nyamuk. Tak hanya pipi, beberapa saat kemudian tanganku yang digigit.
"Keiji, aku digigitin nyamuk." Ucapku yang sudah kesal dengan nyamuk. Keiji mendekatkan duduknya kepadaku.
"Mana yang digigit?" Tanya Keiji. Aku langsung menunjukkan tonjolan kecil di pipiku.
Keijipun mendekatkan wajahnya kepipiku dan ia pun menciumnya tepat dimana nyamuk itu tadi menggigit pipiku.
Tentu saja aku terkejut. Tidak menyangka Keiji akan menciumku.
"Ada lagi?" tanya Keiji setelah mencium pipiku. Aku mengangguk tanpa menoleh kearahnya.
"Yang mana?" tanyanya lagi. Aku langsung menunjuk kearah bibirku.
Keiji sedikit tersentak namun langsung kembali normal.
Keiji menampilkan smirk nya, "baiklah akan ku lakukan."
Aku terkejut dengan ucapan Keiji dan langsung menoleh kearahnya untuk menjelaskan, namun bibirku sudah dulu dibungkam oleh bibirnya.
"sepertinya kau harus di beri sedikit hukuman." Keiji memindahkan hp yang ku pegang ke meja. Ia pun memulai aksinya.
'Keiji tetap seorang pria dan semua pikiran pria tetap saja sama. Ku rasa aku harus mengubah pemikiranku tentang itu.'
.
.
.
.
"Ah!" "K-Keiji.. s-sudah. A-aku lelah.."
"Belum. Kau harus menerimanya karena sudah menggodaku."
"I-iya. Aku t-tidak akan menggodamu lagi- Ah!" Keiji semakin kencang melakukannya.
"A-AHAHAHAHAHA!! B-berhenti Keiji! Perutku sudah sa-sakit."
Akhirnya Keiji pun menyelesaikan aksi gelitik-mengeletiknya.
"Jangan seperti itu pada pria manapun kecuali aku. Belum tentu mereka semua bisa menahannya." Ucap Keiji. Aku masih tertidur di atas sofa sambil mengatur napasku.
Tapi jika dipikir-pikir, Keiji memang pria yang ...
Hah sudahlah, Keiji itu benar-benar pria idaman semua kaum hawa. Aku beruntung bisa dekat dengannya.
~~~
Bonus pict Akaashi Keiji / bang editor
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lusi nulis ini bibirnya jadi ikut gatel. Jangan-jangan dicium Akaashi beneran?! //gg