SMA Fukurodani sedang megadakan festival sekolah. Setiap kelas saling bersaing untuk mendapatkan penghargaan acara atau stand terbaik.
Kelasku membuat cafe dengan para siswi yang mengosplay maid dengan bando kucing sedangkan para siswanya memasak di dapur. Aku baru tahu cowok di kelasku pada pintar masak, tidak semua cowok yang di dapur, sebagian juga ada yang menarik pelanggan di depan.
Aku tidak tahu kelas Keiji membuat apa. Sebentar lagi shif ku akan habis mungkin aku akan ke kelasnya dan bertanya padanya.
Aku mengganti seragam maid dengan baju sekolahku. Setelah selesai aku meminta izin teman-temanku untuk pergi.
Setiap kelas yang aku lewati semuanya terlihat sibuk. Kecuali salah satu kelas yang mengadakan pameran batu sekolah?
Aku tidak begitu mempedulikannya dan terus melangkah ke kelas Keiji. Sampai di depan kelasnya, aku melihat banyak yang menggunakan costum pohon, bunga, dan beberapa yang dandanannya belum selesai.
Saat ingin melangkah masuk aku mendengar beberapa siswa yang sedang bercaka cakap, "Ciumnya hanya pura-pura loh, jangan sampai kebablasan." Ucap orang tersebut disusul gelak tawa.
Aku sedikit bingung, mereka mengadakan apa sampai ada ciumannya segala?
Saat melihat sosok yang dari tadi ku cari, aku segera memanggilnya, "Keiji!" yang di panggil menoleh kearahku.
"Kelasmu mengadakan apa?" Tanyaku memastikan.
"Drama putri tidur." Jawab Keiji.
Aku memerhatikannya dari atas sampai bawah, "Kenapa belum siap-siap? Dan apa peranmu?" Keiji ikut memerhatikan badannya, benar juga dari tadi dia belum siap-siap.
"Drama di mulai 30 menit lagi dan peranku jadi pangeran." Jawabnya santai. Dadaku menjadi sedikit sakit, seketika wajahku murung tanpa aku sadari.
"Oh. Siapa putrinya?"
"Hirata Karin." Tidak sedikit lagi, saat ini dadaku sudah sakit mendengar nama cewek blasteran yang menjadi primadona sekolah akan menjadi putrinya, apalagi di pasangkan dengan cowok populer seperti Keiji, aku yakin pasti banyak yang nonton.
"Kenapa? Cemburu?" tanya Keiji. Aku tidak bisa bohong kali ini. tanpa melihat wajahnya aku menganggukkan kepalaku.
Keiji terkekeh melihat responku yang jujur ini. Dia mengelus puncak kepalaku, dengan hati-hati aku menatap wajahnya yang sedang tersenyum.
"Tenang saja aku akan memberitahunya nanti. Tontonlah jika kau mau."
"Beritahu ap-" belum selesai bertanya, Keiji sudah pergi meninggalkanku.
Aku menghela napas, antara ingin dan enggan sebenarnya untuk menonton drama itu. Takut sakit hati.
.
Sampai juga di gym yang menjadi tempat penampilan drama dari kelas Keiji. Benarkan tempatnya rame, pasti mereka ingin melihat primadona sekolah dan cowok populer mereka dalam satu panggung.
Aku mendudukkan diriku pada Kursi yang tersisa, tempatnya cukup nyaman dan tidak terlalu jauh dari panggung.
Sambil menunggu acara di mulai, aku memakanan cemilan yang aku beli saat perjalanan kesini.
Acara dimulai. Diawali sang narator yang membacakan narasinya. Semuanya lancar sampai sang narator menyebut nama sang pangeran, seketika ruangan yang tadinya hening dan hanya di isi suara narator menjadi riuh saat melihat sang pangeran.
'Keiji, sangat... tampan.' Batinku sambil menatap kagum dirinya. Suara riuh tersebut lebih didominasi oleh teriakan para kaum hawa.
Satu persatu tokoh muncul keatas panggung. Tak kalah ricuhnya saat sang primadona sekolah mulai menaiki panggung. Kalau yang ini suarannya lebih mendominasi kaum adam, ada juga para cewek yang berbisik-bisik iri.
Menurutku semuanya terlihat lancar. Dari tadi tatapanku hanya terfokus pada sang pangeran, ia sangat hebat dalam memainkan perannya, terlihat profesional.
Mulailah adegan dimana sang pangeran akan mencium purtinya yang sedang tertidur. Semua penonton merasa greget mengetahui mereka berdua akan berciuman, padahal tidak.
Aku berharap cemas bahwa Keiji benar-benar tidak akan menciumnya. Keiji memiringkan kepalanya dan membawanya lebih dekat. Penonton tidak bisa melihat apakah Keiji benar-benar menciumnya atau tidak karena tertutup oleh kepala Keiji.
Ada beberapa yang girang karena OTPnya berlayar, ada juga yang sedih atau iri karena mereka berciuman, yah termasuk aku.
Tak lama, Keiji segera menjauhkan kepalanya dan mata putri tersebut terbuka.
Para penonton menepuk tangan mereka setelah Drama tersebut selesai.
Aku meninggalkan tempat duduk tersebut dan berjalan kearah luar gym, sebenarnya ingin menemui Keiji tapi aku urungka niat itu.
Beberapa langkah lagi sampai pada pintu gym namun tanganku di tarik secara tiba-tiba oleh seseorang.
Aku menoleh kearah sang pemilik tangan, "Keiji?!"
"Apa kau mencoba kabur dariku?" Keiji bertanya dengan dirinya yang masih memakai costum pangeran tadi. 'Oh tidak, jika dilihat lebih dekat ia lebih tampan!'
"O-oh tidak. Omong-omong dramanya bagus dan aktingmu sangat hebat tadi..."
"Terima kasih"
"...dengan Karin." Sambungku bersamaan dengan ucapan terima kasihnya dan dengan nada yang sangat kecil."Kau bilang apa?"
"Ah, tidak."
Kecanggungan terjadi diantara kita. Pikiranku masih terbayang saat Keiji sedang mencium Karin tadi. Aku memberanikan diri untuk bertanya pada Keiji.
"K-Keiji, apa kau.. sungguh m-mencium Karin tadi?" Lagi-lagi aku mendengar suara kekehan dari Keiji.
"Kau benar-benar lucu saat cemburu. Tentu saja tidak. Aku membisikkinya tadi." Jelas Keiji. Aku bernapas lega, "Membisikinya apa?"
Keiji mendekatkan wajahnya kepadaku bisa aku rasakan napasnya yang menggelitik leherku lalu ia berbisik tepat di sebelah telingaku, "Aku bilang... " Keiji sedikit memberi jeda.
"'Aku sudah punya [y/n].'"
Wajahku memerah mendengarnya apalagi setelah menyelesaikan kalimatnya Keiji dengan sengaja meniup lembut telingaku yang membuatku merinding.
Aku masih mematung. Keiji memerhatikan diriku yang merona, ia menatap mataku, aku membalas menatapnya.
Tak lama setelah itu Keiji kembali menegakkan badannya dan merentangkan tangannya ke arahku, "Sini peluk. Aku ingin mengisi energiku. "
Dengan cepat aku langsung menenggelamkan wajahku yang masih merona pada dada bidangnya. Keiji membalas pelukanku dan mengelus puncak kepalaku.
"Udah nggak cemburukan?"
Aku mengangguk membalasnya, "Tapi beliin es krim ya?" "Iya."
.
.
.
.
Bonus Pict~~
Akaashi pas jadi pangerannya nih~
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Mesra [Akaashi Keiji]
Short StoryKisah tentang Akaashi Keiji dan [y/n] yang simple tapi sangat mengena pada hati [y/n] yang membuatnya baper + ngefly. Warning : bahasa tidak baku, typo, gaje, garing, receh, OOC, dll. KTT (Kehaluan Tingkat Tinggi) [y/n] = nama depan [l/n] = nama...