15~VALERIA ACADEMY

1K 79 1
                                    

"Valeria Academy"

Terasa tidak asing bagiku, tapi apa?
.
.
Zia Abigail POV.

Memori ku menelisik pada suatu hal. Sekarang aku ingat.

Aku merogoh kertas lusuh kecoklatan dengan tulisan yang mulai pudar dari saku celana ku. Kertas itu aku temukan terselip pada lembar pertama buku yang di berikan mama.

Kau Valeria Cressida Zunair.

Sebentar lagi saatnya akan tiba.
Kau akan menemukan jawabannya segera.

Belajar, sebelum bertempur.
Memahami, sebelum mencari.
Berusaha, kemudian bahagia.

Ini adalah tempatmu.
Jangan bersedih sebab kau adalah alasan mereka tersenyum.

Disini –Valeria Academy–

Lagi-lagi kata katanya terdengar Ambigu. Aku masih tidak mengerti maksud yang sesungguhnya. Sudahlah.
.
Aku berjalan memasuki gerbang Academy, suhunya benar benar terasa berbeda dengan suhu diluar gerbang. Disini terasa sangat sejuk. Pemandangan yang sangaat indah.

Sekarang aku sudah sampai di depan loby gedung, mataku terus mengabsen setiap benda yang tertata rapi di dalam sana. Hingga tanpa sadar aku sudah berada di tengah tengah ruangan itu tanpa ada siapapun disana.

"Selamat datang di Valeria Academy" Seseorang dari lantai atas berlajalan kearahku.

Aku hanya bisa tersenyum kikuk menatap wajahnya.

"Siapa namamu?"

"Zia Abigail"

"Baiklah Zia, aku akan mengantarmu ke asrama sekarang"

Jujur saja, aku sangat bingung harus bersikap seperti apa. Aku tak mengenal wanita ini, pakaianya terlihat sangat rapi. Rambutnya berwarna hitam legam dengan iris mata berwarna perak. Sangat cantik. Mungkinkah dia pemimpin disini?

Ia menuntunku masuk kesebuah lift.

"Ohya, perkenalkan namaku Carina. Kau boleh memanggilku Miss Carin. Aku adalah kepala dewan Academy" Ucapnya memperkenalkan diri.

"Sudah sampai"

Aku menatap kagum pada semua interior disini, ini terlihat seperi hotel bintang lima, namun bedanya ini jauh lebih megah.

"Ini adalah asrama putri Academy. Masing masing ruangan terdapat empat kamar yang setiap kamar dihuni oleh satu orang. Dan kau berada di ruangan nomor 302 bersama tiga orang lainnya"

Aku mendengar penuturannya dengan hikmat, kemudian mengangguk mengerti.

"Ada yang ingin kau tanyakan putri?"

"Eh_apakah penguni kamar ini semuanya manusia?" Tanyaku sedikit takut.

"Hahaha tentu saja. Pertanyaan macam apa itu? Kau ini lucu sekali" Miss Carin mencubit hindungku dengan gemas.

"Ada pertanyaan lain?" Tanya-nya sebelum beranjak meninggalkan ku.

"Apakah Academy ini hanya dihuni oleh para gadis? Aku sedari tadi belum melihat sipapun selain dirimu"

"Ini baru pertanyaan yang benar" ia terkekeh sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Hari ini memang sedang tidak ada aktivitas belajar mengajar karena Academy dengan libur. Dan untuk bangunan ini, disini adalah asrama khusus putri. Sementara untuk putra berada di bagian timur Academy dan kalian, termasuk kau, tidak diperkenankan masuk ke asrama putra begitupun sebaliknya"

"Baiklah aku mengerti sekarang" Aku tersenyum hangat kearahnya.

"Bagus. Bisakah aku pergi sekarang? Kau bisa bertanya pada temanmu jika ada sesuatu hal yang masih membingungkan"

"Baik, terimakasih miss" Ucapku lalu membungkuk hormat.

"Tak perlu sungkan. Aku permisi, jaga dirimu wahai putri cantik"

Miss Carin berbalik meninggalkanku. Sekarang tugas pertamaku adalah mencari pintu ruangan 302 diantar deretan ruangan yang saling berhadapan ini.

"Ketemu" Aku bernafas lega saat menemukan ruangan yang di maksud Miss Carin.

"Permisi" Aku mengetuk pintu ruangan dengan perasaan sedikit takut. Berharap semoga bukan monster, iblis, atau vampir yang akan membukanya.

Valeria AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang