Assalamualaikum readersss✨
Ada yang kangen author? Krik...krik...krikkk
Haha iya aku tau gaada yang kangen sama akuu T_T.... Tp kangen kan sama Abu Nawas? I hope you all 'kangen' sama abu nawas😇
Sebelumnya author mohon maap karena udah lamaaaaaaa bangeeettt nggak update cerita ini lagi,,, hehehe maapin yhakk
Okeeh daah lanjutt ajah dibacaaa
.
.
.
.
.
.💗Happy Reading💗
Akhir-akhir ini baginda terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Baginda raja terlihat murung. Ternyata hal ini disebabkan oleh dua pertanyaan yang selalu menghantui Baginda.
Semua menterinya tidak ada yang sanggup menemukan jawaban dari pertanyaan Baginda tersebut, bahkan para penasihat kerajaan pun merasa tidak mampu memberi penjelasan yang memuaskan Baginda.
Karena seluruh penghuni istana tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan Baginda, para penasihat kerajaan memiliki ide agar Baginda memanggil saja Abu Nawas untuk menjawabnya. Ide tersebut akhirnya disetujui Baginda.
dipanggilah Abu Nawas menghadap Baginda, tanpa basa basi lagi baginda langsung mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia sulit tidur karena diganggu oleh keingintahuan menyingkap dua rahasia alam.
"tuanku yang mulia, sebenarnya rahasia alam yang manakah yang paduka maksudkan?" tanya Abu Nawas ingin tahu.
"aku memanggilmu kemari untuk menemukan jawaban dari dua teka-teki yang selama ini menggoda pikiranku." kata Baginda.
"bolehkah hamba mengetahui kedua teka teki itu wahai paduka junjungan hamba?" tanya Abu Nawas yang sudah sangat penasaran itu.
"yang pertama, dimanakah sebenarnya batas jagad raya ciptaan tuhan kita?" tanya Baginda.
"di dalam pikiran, wahai paduka yang mulia" jawab Abu Nawas tanpa sedikitpun perasaan ragu yang ditampakkannya. "tuanku yang mulia," lanjut Abu Nawas "ketidak terbatasan itu ada karena adanya keterbatasan. Dan keterbatasan ituditanamkan oleh tuhan di otak manusia. Dari itu manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagad raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu tak akan mampu untuk mengukur sesuatu yang tidak terbatas." jelas Abu Nawas diiringi sebuah senyuman kecilnya.
Baginda mulai tersenyum karena merasa puas mendengar penjelasan Abu Nawas yang masuk akal itu. Kemudian Baginda melanjutkan teka teki yang kedua.
"wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya, Bintang-bintang di langit atau ikan ikan di laut?"
"ikan ikan di laut" jawab Abu Nawas dengan tangkas.
"bagaimana kau bisa langsung memutuskan begitu, apakah engkau pernah menghitung jumlah mereka?" tanya Baginda yang keheranan.
"paduka yang mulia, bukankah kita semua tahu bahwa ikan ikan itu setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun begitu jumlah mereka tetap banyak seolah olah tidak pernah berkurang karena saking banyaknya. Sementara bintang bintang itu tidak pernah rontok, jumlah mereka juga banyak." jawab Abu Nawas meyakinkan.
Seketika rasa penasaran yang selama ini menghantuu Baginda sirna tak berbekas. Baginda Raja Harun Al-Rasyid memberi hadiah kepada Abu Nawas dan istrinya uang yang cukup banyak. Setelah itu Abu Nawas pun diperbolehkan pulang.
Alhamdulillah,,, part ini sudah selesaiiii✨
Maaf yaa jika partnya pendekk:(,,, karena memang seperti ini alur ceritanyaaaa...Btw, tunggu part berikutnya yaaahhh
Jangan lupa like, komen, dan share sebanyam banyaknyaaa agar bermanfaat.....Terimakasih banyaakkkk
And.
See U later😘😘Dont forget to follow
Wattpad @wieke_ilma612
Ig @wieke612
Fb @Wieke Nur Ilma
Wa @083116442668Salam kenal
W.N.Ilma😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Abunawas Sang Penggeli Hati
Humoria disukai rakyat karena selalu membela yang lemah. ia dibenci para penguasa karena terlalu kritis. namun juga dirindukan raja, karena selalu bisa mengatasi masalah. dengan gayanya yang santai dan humoris, ABUNAWAS menjadi panutan serta perlindunga...