[5]. Pekerjaan Yang Mustahil

295 38 0
                                    

💗HAPPY READING💗


Baginda baru saja membaca kitab tentang kehebatan raja sulaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan singgasana ratu bilqis didekat istananya. Baginda tiba tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergelitik untuk memulai hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan disekitar. Dan bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan karena ada abu nawas yang amat cerdik di negrinya.

Abu nawas segera dipanggil untuk menghadap baginda raja harun al rasyid. Setelah abu nawas dihadapkan, baginda bersabda:

Sanggupkah engkau memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat negeriku?" tanya baginda.

Abu nawas tidak langsung menjawab, ia berpikir sejenak hingga keningnya berkerut. Tidak mungkin menolak perintah bagunda kecuali kalau memang ingin dihukum.

Akhirnya abu nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu lagi permintaan baginda,pekerjaan itu harus selesai hanya dalam satu bulan.

Abu nawas pulang dengan hati yang gelisah. Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang bintang. Hari hari dilewati dengan kegundahan. Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup abu nawas kecuali hari hari ini. Tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana.

Seesokan harinya abu nawas menuju istana. Ia menghadap baginda untuk membahas perpindahan istana. Dengan senang hati baginda mendengarkan apa yang diinginkan abu nawas.

"Ampun tuanku,hamba datang kesini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti."

"Apa usul itu?"

"hamba akan memindahkan istana paduka yang mulia pada tepat hari raya qurban yang kebetulan hanya kurang dari 20 hari lagi."

"Kalau hanya usulmu,baiklah.." kata baginda

"satu lagi baginda......" abu nawas menambahkan.

"apalagi?"

"hamba hanya mohon baginda menyembelih sepuluh ekor sapi gemuk untuk dibagikan langsung kepada para fakir miskin." kata abu nawas.

"usulmu kuterima." kata baginda menyetujui. Abu nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana baginda raja. Jangankan hanya memindahkan ke punvak gunung, ke dasar samudera pun abu nawas sanggup.

Desas desus mulai tersebar keseluruh pelosok negeri. Hampir semua orang mencemaskan bmabu nawas, tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin atas kemampuan abu nawas. Karena selama ini abu nawas belum pernah gagal melaksanakan tugas gugas aneh yang dibebankan diatas pundaknya. Namun ada orang yang meragukan keberhasilan abu nawas kali ini.

Saat yang telah dinanti tiba, rakyat berbondong bondong menuju ke lapangan untuk melaksanakan shalat hari raya idul qurban. Dan selesai shalat, sepuluh sapi sumbangan baginda disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin.

Kini giliran abu nawas yang melaksanakan tugas berat itu, abu nawas berjalan ke istana diikuti rakyat. Sesampai didepan istana, abu nawas bertanya kepada baginda raja,

"ampun baginda raja, apakah istana ini sudah tidak ada orangnya lagi?"

"tidak ada." jawab baginda singkat.

Kemudian abu nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil memandangi istana. Abu nawas berdiri mematung seolah olah ada yang ditunggu, benar, Baginda raja akhirnya tidak sabar.

"Abu nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku?" tanya baginda raja.

Hamba sydah sial sejak tadi baginda," kata abu nawas.

"Apa maksudmu engkau sudah siap sejak tadi? Kalau engkau sudah siap, lalu apa yang engkau tunggu?" tanya baginda yang diliputi rasa penasaran sekaligus heran.

"Hamba menunggu istana paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan diatas pundak hamba. Setelah itu baru hamba akan memindahkan isyana paduka yang mulia ke atas gununv sesuai dengan titah baginda."

Baginda harun al rasyid terpana. Beliau tidak menyangka abu nawas masih bisa keluar dari lubang jarum.

Bagaimana readers??mungkin ada yang belum maksud dari ending chapter ini,,,author jelasin deh,,,,jadi, tadikan abu nawas menunggu istana sultan harun al rasyid diangkat oleh seluruh rakyat,,,coba pikir lagi deh...bahkan seluruh mausia dibumi ini pun tidak sanggup memindahkan seperti itu kan??,,,apalagi abu nawas yang hanya seorang diri?? Abu nawas itu seolah olah memberi penjelasan melalui "kode",,,,bagaimana mungkin baginda akan menyuruh rakyatnya untuk mengangkat kerajaannya sedangkan tujuan awal baginda hanya untuk menguji kemampuan abu nawas,,,tapi malah abu nawas yang kembali menguji baginda,,,cerdik bukan??

Udah paham kan??hehe,,,,jangan lupa tekan ikin bintang di pojok kiri bawah ya gaes,,,,jangan lupa komen dan bagikan cerita ini agar bermanfaat😘
Jangan lupa komen jika ada typo😀


Jangan lupa vote,komen, dan share yaa😘
Kalo ada typo jangan malu malu komen di kata yang typo tersebut agar bisa di perbaiki😊...
Sebelumnya author minta maaf karena lama up date nya😁🙏
Tapi insya allah author tetao lanjutin kok ceitanya,,,makasih yaa😘😘

Bagi teman teman yang mempunyai ide lain mengenai cerita ini, bisa chat author,,,kita sharing sharing bersama🙂 save nihh wa nya : 083116442668


Follow ig : @wieke612

Salam kenal

W.N.Ilma😘

Abunawas Sang Penggeli HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang