06

314 19 6
                                    

****
Hyeyoon dan seokwoo
Masih terduduk di satu kursi
yang sama menghadap ke sungai

"Jadi kamu, yang nganterin aku malem itu. ucap hyeyoon setelah seokwoo memberitahunya
Kalo gitu makasih, repot pasti
bawa orang pingsan tanpa di kenali"

"sama sama, makasih juga soal kamera ini" balas seokwoo tersenyum karena benda potret itu kembali berkat hyeyoon

"Kamu pingsan? Karna ada yang  ngejar di belakang?" Tenyata seokwoo melihatnya

"Ah...enggak itu.... waktu itu.... aku lagi sakit... ya lagi sakit.... bukan di kejar" jawab hyeyoon terbata-bata berbohong, tangannya merayap mengambil handphone di tas, lalu mengaitkan earphone di telinganya, agar seokwoo tidak lagi bertanya hal itu

Manik maniknya mengarah sebentar ke ujung langit,awannya berubah menjadi berwarna gelap,menggeser dan menutupi matahari yang di sertai angin kencang.
Cuaca akhir akhir ini memang tidak menentu, dan benar saja, tak berapa lama rintiknya mulai berjatuhan mengenai mereka.
Lalu keduanya berpindah meneduh ke gazebo yang terletak di tepi sungai.

Hyeyoon kembali mendudukan badannya,Sembari melihat arah jarum jam yang melingkar di tangannya,
Ternyata waktu sudah mendekati sore, dia harus segera pulang.
Tetapi tidak mungkin dengan menembus hujan
Nenek lebih khawatir kalo pulang dalam keadaan basah kuyup

Seokwoo yang masih berdiri
Tiba tiba mendapat panggilan telpon dari handphone di sakunya,
Lalu dia mengambil dan melihat siapa yang menelpon, tapi langsung di matikan.

"Kenapa di matiin?" tanya hyeoon heran, seokwoo terkesan kesal

"Gapapa" jawab seokwoo duduk di sebelah hyeyoon

Hyeyoon yang akan memakaikan earphone nya lagi, di mintai seokwoo berbagi untuk mendengarkan bersama sama
Satu menempel di telinga hyeyoon, dan satu di telinga seokwoo
Dan akhirnya mereka tenggelam menikmati irama yang terperangkap dalam hujan
Awalnya menjadi hening
Hingga salah satu dari mereka memecahkan keheningan itu

"Seokwoo...." panggil hyeyoon tetap menatap hujan yang semakin deras
"Rasanya...memiliki pacar itu bagaimana?

Seokwoo menoleh, begitupun hyeyoon yang ingin tau jawabannya, seokwoo yang malah terdiam beberapa saat
Hingga hyeyoon meminta maaf
Memalingkan wajahnya kembali
"Oh... maaf, aku terlalu nyeplos walapun sama orang baru" ucapnya

"Mmmm..... bagaimana rasanya...., seperti bercampur.
Jawaban seokwoo yang sulit di artikan
Kenapa memang?"

" aku belum pernah punya pacar"
Mendengar itu seokwoo memekik menahan tawa tidak yakin 

"Memalukan emang, tapi kenyataanya aku gak bisa punya pacar" tambah hyeyoon, menghentikan pekikan seokwoo yang berbalik melihat wajah hyeyoon dan ternyata terlihat serius

"Gak bisa..." seokwoo mengernyitkan alisnya tidak mengerti apa yang di maksud hyeyoon

****

Hujan mereda....
Keduanya berpamitan, dan berjanji akan saling mentraktir makan, sebagai tanda terimakasih jika mereka kembali bertemu.
Hyeyoon bergegas lebih dulu pulang,
Dan seokwoo mencari penginapan terdekat.

*****

"Aku pulang nek...."

Hyeyoon dari luar membuka pintu, mendapati nenek yang ternyata telah menunggu dengan seribu nasehat sudah sangat siap memasuki
Lubang pendengarannya,
Tetapi hyeyoon yang terbiasa langsung  membuat mengalihan

"Hyanggi udah nginep kan?"

"Udah...., pas pulang sekolah tadi dia langsung pergi" jawab nenek judes khawatir

You're My HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang