Yerin menghembuskan napas dengan malas, ia baru saja pulang setelah pergi berkencan dengan Daniel. Tubuhnya letih sekali sungguh, ingin sekali ia memejamkan mata diatas kasur hingga hari esok. Namun apa daya, ia memiliki janji dengan Taehyung. Yakin sekali jika laki-laki berkulit tan itu sebentar lagi datang ke rumahnya.
"Ah sial, bodoh sekali. Kenapa aku harus mengajak Taehyung berkencan hari ini, tubuhku rasanya ingin remuk. Sialnya lagi aku tak tega jika tiba-tiba membatalkan kencan itu."
Yerin melepaskan high heels yang ia kenakan lalu melempar tubuh ke atas sofa empuknya, matanya langsung terpejam saat rasa nikmat menyelimuti tubuh.
Ting Tong
"Oh shit, Taehyung datang lebih cepat dari perkiraanku." Dengan malas ia kembali menegakkan tubuh dan berjalan menuju pintu.
Cklek
"Masuk Tae—Mino? Mengapa kau tiba-tiba datang!" panik Yerin, matanya langsung melotot.
Sang laki-laki terkekeh kecil, ia menunjukkan paper bag yang berada ditangan kirinya. "Surprise ... lihat apa yang aku bawa?"
Yerin menggigit bibir bawahnya, ia menggaruk rambut. Ah gawat, ini tidak sesuai rencananya. Sebentar lagi Taehyung datang, mereka berdua tidak bisa dipertemukan. Tapi tak mungkin juga jika ia mengusir Mino, dirinya tak setega itu.
"Hei, mengapa melamun?"
Yerin menggelengkan kepala. "Tidak, aku hanya sedang berpikir mengapa kau tiba-tiba datang, bukankah katanya malam ini kau ada balapan?"
"Tidak jadi, aku tiba-tiba rindu padamu. Lagipula Ibu juga menyuruhku untuk menyerahkan makanan ini untukmu? Katanya, kapan kau main lagi ke rumah?"
Meringis kecil, rasa tak enak menyergap dihati Yerin. Ibu Mino, beliau perempuan baik hati yang suka sekali memasakkan makanan untuknya, bahkan terkadang mengajari masak. Bagaimana ya jika beliau tau bahwa kekasih anaknya bukan perempuan baik-baik.
"Melamun lagi? Kapan aku dipersilahkan masuk?"
Yerin tertawa ringan, baru saja ia ingin mempersilahkan kekasihnya masuk tetapi suara motor sudah lebih dulu mencegah. Gawat, itu Taehyung yang baru saja datang dengan motor gedenya.
"Dia datang?" Suara Mino berubah menjadi ketus.
"Se ... sebenarnya aku ada janji dengan Taehyung, eh tidak apa 'kan?" Yerin memainkan jari-jarinya.
"Tetapi aku dulu yang tiba disini, usir Taehyung!"
"Hei, berani sekali kau menyuruh Yerin untuk mengusirku. Seharusnya dirimu, aku sudah lebih dulu memiliki janji dengannya," timpal Taehyung setelah ia memakirkan motornya di garasi rumah Yerin.
"Aku yang lebih dulu datang, sebaiknya kau pergi! Dasar hama pengganggu."
"Kau memancingku untuk merusak wajah jelekmu itu." Taehyung memasang sikap kuda-kuda.
Mino tersenyum miring, meremehkan laki-laki kurus didepannya. "Aku dulu yang menjadi kekasih Yerin, jadi mengalahlah. Aku sedang tak selera untuk berkelahi."
"Hei, sudah. Tidak ada yang menyuruh kalian untuk beradu mulut," teriak Yerin.
"Diam!" balas Taehyung dan Mino secara bersamaan.
Yerin bergidik ngeri, semua rasa lelah yang ia rasakan sirna dan tergantikan dengan rasa takut. Mereka berdua benar-benar menyeramkan dan menyebalkan secara bersamaan.
"Kalian berani membentakku!" Mata Yerin berkaca-kaca.
Lantas saja kedua pemuda itu langsung bergerak gelisah dan mendekati Yerin yang sedang memainkan perannya.
"Ah tidak, maafkan aku sayang. Aku tak sengaja, salahkan saja pria jelek itu. " Taehyung memeletkan lidahnya pada Mino.
"Jangan dengarkan perkataanya, dia yang memulainya dulu. Benar-benar pengganggu waktu berduaku dengan Yerin," balas Mino tak kalah sengitnya.
Taehyung menggeram, tatapan mematikan saling mereka berdua layangkan. Mungkin jika lewat tatapan bisa membunuh, mereka pasti sudah tak bernapas lagi.
"Berhenti bertengkar, lebih baik kalian berdua pergi dari sini. Aku lelah, ingin istirahat."
Taehyung menggelengkan kepalanya, tanda tak setuju. "Tidak bisa, kau sudah berjanji denganku."
"Oh ayolah Taehyung, kumohon ...." Yerin memasang wajah memelasnya.
"Cepat angkat kaki dari sini." Mino ikut bersuara.
"Kau juga Mino, semuanya pergi dari sini! Aku sedang tak ingin menerima tamu, apalagi seperti kalian berdua. Membuatku merinding dan darah tinggi secara bersamaan." Yerin menghentakkan kakinya kesal.
"Aku sudah jauh-jauh datang dan kau usir begitu saja? Dimana rasa belas kasihmu Yerin." Mino berucap dengan mendramasitir hingga satu-satunya perempuan disana menatapnya malas.
"Tak ada yang menyuruhmu untuk datang okey? Berikan paper bag nya padaku."
Yerin merampas paper bag itu dari sang empunya dengan kasar.
"Hei Yerin, kau tak kasian dengan kita berdua?" Secara tiba-tiba, Taehyung merangkul Mino.
Yerin menggelengkan kepalanya dengan malas. "Tidak, sama sekali tidak."
"Kami janji tak akan bertengkar jika mengijinkan kami masuk," ujar Mino.
"Basi, dulu juga berkata seperti itu tetapi kenyataanya kalian tetap bertengkar bahkan membuat piring dan gelas dirumahku berkurang.""Kali ini tidak." Taehyung menunjukkan senyum kotaknya.
"Pergi atau putus!"
Rasanya Yerin ingin tertawa saja saat melihat wajah dua kekasihnya yang memelas. Benar-benar lucu, seperti anak anjing yang minta dipungut.
"Yerin ...," lirih Mino.
Sang empu membuang wajah, menyilangkan tangannya didepan dada.
"Hanya dua pilihan, pulang atau kita putus."
"Yerin ...."
"Okey, kita putus!"
"Tidak, kami berdua akan pulang."
Mati-matian Yerin menahan tawa saat melihat dua pria yang terkenal galak itu berlarian ke arah motornya dengan wajah panik, mirip sekali seperti anak kecil yang dimarahi ibunya.
"Aku jadi semakin tak tega untuk melepas mereka, tapi aku lebih tak tega jika uangku habis ditangan Sinbi dan Eunha. Ah tidak tau, lebih baik aku makan saja."
Tbc
Ah ciat-ciaat, ketemu lagiii. Aku lagi betah dilapak iniiii....
Mungkin next chap kita bakal ketemu sama babang Baekhyunnn
Vote dan komen jangan sampai lupaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl ✔
FanfictionGara-gara Dare sialan. Yerin, si cantik penyandang status playgirl harus rela mutusin lima pacarnya secara berurutan. Start : 07 - 02 - 2020 End : 08 - 09 - 2020 ©Jungrinnxx_