"Hei, apa yang sedang kau lamunkan?"
Yerin sedikit berjengkit kaget, namun ia langsung mengatur mimiknya kembali dan memandang Sinbi dengan tajam.
Dasar gadis menyebalkan, batinnya.
"Hmm kau tau Jeon Wonwoo?"
Terlihat Sinbi berpikir sejenak sebelum mengangguk dengan ragu, "jika tidak salah dia anak baru kelas sebelah, sekitar sudah tiga bulanan yang lalu."
"Pantas saja aku sedikit asing," Yerin mendengus, "dia kasar sekali dan dingin, tapi sangat tampan."
Sinbi memutar bola matanya malas, sudah hapal sekali dengan perlakuan sahabatnya ini. Ada laki-laki tampan sedikit, maka langsung Yerin embat. Dasar playgirl kelas teri!
"Ingat daremu," peringat Sinbi.
Yerin menghembuskan napasnya, malas sekali jika tiba-tiba ada yang mengingatkan dare itu. Bisa tidak sih ia memutar waktu? Seharusnya ia tidak mengikuti permainan konyol itu!
"Yak aku ing—hey! Bukankah isi darenya hanya memutusi lima kekasihku itu saja, tidak ada larangan untuk mendekati laki-laki lain bukan? Astaga, kenapa aku baru menyadarinya."
Oke, tidak perlu dipikirkan lagi tentang dare itu. Jika putus, ia bisa langsung mencarinya yang baru. Uh Yerin memang pintar sekali.
"Ada, aku menambahinya sendiri tanpa sepengetahuan kau dan Eunha."
Si empu yang tadinya menggoyangakan tangan sembari bersenandung ria langsung mengerjapkan matanya dan memandang Sinbi dengan tak terima.
Ini namanya diskriminasi, tidak bisa dibiarkan!
"Tidak bisa, dare itu hanya berisi aku harus memutuskan Hanbin, Daniel, Baekhyun, Mino, dan Taehyung. Kau menulisnya sendiri dikertas bahkan sudah ditandatangani oleh kita bertiga diatas materai."
"Aku yang membuatnya, maka kau harus mengikuti kemauanku. Jika aku bilang ada, maka ada!"
Yerin menghembuskan napasnya, ia rasa Sinbi sudah terlalu berlebihan sekarang. Ia benar-benar dirugikan saat ini.
"Aku tak terima, kau semakin semena-mena padaku. Kau tidak bisa melakukan aku seperti ini Sinbi!"
"Mudah. Jika kau tak terima, kau bisa menghentikan ini semua dan membayari aku dan Eunha selama satu bulan. Tapi memangnya kau sanggup? Kau punya uang? Bukankah Ayah dan Ibu tirimu itu hanya memberikanmu fasilitas mewah, tapi tak memberimu uang jajan yang cukup."
Ah dia memang cengeng? Mendengar perkataan Sinbi saja dia sudah berkaca-kaca. Tidak apa Jung Yerin, bukankah itu memang kenyataanya. Untuk apa kau tangisi?
"Hah ... kau mengetahui itu ternyata."
"Tentu saja. Lebih baik kau jalani dare itu karena," Sinbi menghentikkan ucapannya, "aku tak memberimu dari tanpa alasan."
Selanjutnya terdengar suara ketukan sepatu yang semakin pergi menjauh, meninggalkan Yerin yang masih bingung memikirkan perkataan Sinbi sebelum sahabatnya itu pergi.
"Sinbi ... sejak dulu sampai sekarang, kau masih saja misterius."
Keadaan mendadak hening, bahkan jarum panjang jam terdengar nyaring sekali sebelum----
Brak!
Kali ini Yerin sangat terkejut, astaga makhluk seperti apa yang tiba-tiba saja datang sembari menggebrak pintu sekasar itu. Hei, apa dia tidak kasian dengan pintunya?
Membeku, Yerin mengusap matanya yang sempat menitihkan air mata. Dengan gerakan pelan, ia mengalihkan pandangannya pada pintu. Semoga saja itu bukan Mino atau Tae---
"Daniel?"
Oh tidak, ini lebih gawat dibandingkan dua manusia itu. Siapa pun, tolong berikan ia pintu kemana saja milik Doraemon. Yerin ingin sekali menghilang sekarang.
"Rupanya kau disini?" Daniel berjalan mendekatinya dengan gerakan santai, tetapi entah mengapa membuat jantung Yerin berdetak lebih cepat.
"Apa yang ingin kau lakukan?"
"Aku tidak ingin putus darimu, kejadian digudang itu hanya salah paham. Jihyo menjebakku lalu kau datang disaat yang tidak tepat, aku tak terima kau mengakhiri hubungan kita karena hal itu."
Yerin terdiam sesaat, lalu menjawab, "lalu?"
"Aku ingin kita kembali seperti dulu."
"Tidak bisa, aku tak bisa melakukan itu. Kita sudah berakhir, semuanya selesai."
Yeah, tidak bisa. Sebahagia apapun Yerin mendengar pemintaan Daniel itu, ia tidak bisa menerimanya atau semua akan semakin rumit.
"Tapi Yerin ... apa yang kurang denganku? Aku tak kalah tampannya dengan pacarmu yang lain."
"Sadarlah, aku bukan gadis baik-baik yang hanya memiliki satu kekasih. Jihyo menyukaimu, terimalah." Yerin membuang pandangannya.
"Tapi aku mencintaimu, kau ... kau tak bisa melakukan ini." Daniel menarik rambutnya dengan prustasi.
Yerin bangkit dari duduknya, ia berjalan mendekati Daniel. Tangannya menyentuh pundak milik mantan kekasihnya itu.
"Terimakasih untuk semuanya, maaf aku tak bisa menerimamu kembali."
Lalu Yerin pergi, sekuat tenaga ia menahan air matanya. Hari ini, ia terlalu banyak mendapatkan fakta yang mencengangkan.
Jung Yerin lelah.
Tbc
Gimana gimana? Sinbi ngelakuin itu bukan tanpa alasan lohhh katanya👀
Seneng deh ngeliat kalian mulai nampakkin diri, entah itu vote atau komen. Tengkyuuu🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl ✔
FanfictionGara-gara Dare sialan. Yerin, si cantik penyandang status playgirl harus rela mutusin lima pacarnya secara berurutan. Start : 07 - 02 - 2020 End : 08 - 09 - 2020 ©Jungrinnxx_