3. Lembaran

15 4 0
                                    

♤Gavinche POV

~Pukul 09.06 Di Kantin.

"Woi, kac...Felix. lu mau roti juga gak?" tanya Dean ke Felix.

"Ehh, hmmm. Gak deh. Makasih, aku mau beli pokari suwet aja deh" kata Felix.

"Ehh, anu. Will, kenapa tadi anak anak kelas lain pada ngeliatin kita sih?" tanya gue heran.

"Hmm?? Entah yah. Aku gak merhatiin mereka G" jawab William.

"Hmm... mwerweka kwayanya hweran liat kwamu jwalan bwareng kwita dweh" kata Roni sembari makan kue pukis yang dibelinya.

"Ihh, jorok banget sih kamu Ron. Kalo makan, makan dulu. Jangan sembari ngomong" kata Felix.

"Hehehe, maaf guys maaf" jawab Roni sembari menelan kue pukisnya.

"Hmm.. masa sih mereka heran gara-gara gue jalan sama kalian. Emangnya aneh yah?" tanya gue lagi.

"Hmm, bukan anehnya sih G, lebih tepatnya mereka itu seperti kaget, soalnya kamu jalan bareng kita" jawab William.

"Yah, soalnya kamu gak pernah ke kantin bareng kita G, dan biasanya kamu selalu bareng Tobby atau Biru teman dekatmu itu" jawab Dean sembari membayar roti dan 2 pokari suwet.

Aku hanya bisa terdiam mendengar kata kata dari Dean.

"Nih, gw kasih gratis buat lu. Yah bisa dibilang, tanda minta maaf gw karena sering ngebully lu" kata Dean sembari ngasih pokari ke Felix.

"Thank you De" jawab Felix.

"Udah nih?? Ayo kita cepet ke Lapangan" tegas William.

"Kuyyy..." kata Roni.

~Pukul 09.14 Di Lapangan.

"Oke anak-anak mari kita mulai olahraga hari ini, dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa, dimulai..." ucap Pak Dika memulai pelajaran olahraga hari ini.

_Beberapa detik kemudian_

"Oke cukup, terimakasih anak anak" kata Pak Dika.

"Hari ini kita akan melakukan sprint di jam pertama, lalu sparing basket antara kelas XI-IPA 1 dan XI-IPS 3" sambung Pak Dika.

"Hah? Sparing? Sama IPS 3 pak? Kenapa sama IPS 3 dah?" tanya Dean penasaran.

"Karena ketua kelas IPS 3 minta ke bapak untuk melakukan sparing, dan kebetulan kelas kalian dan IPS 3 olahraganya bapak yang tanggung jawab, jadi bapak anggap itu hal yang wajar" jelas Pak Dika.

"Aih... dadakan banget sih, dan juga anak cowok di kelas kita sedikit yang bisa maen basket, masa harus pinjem kelas lain" Dean menjelaskan.

"Oh iya juga yah, yasudah nanti kamu, Dean. Cari anak anak kelas lain yang mau join dengan kelas kamu, oke?" balas Pak Dika.

"Heh? Yaelah.. yaudah lah pak. Nanti saya cari" jelas Dean.

"Nahh, oke.. sekarang kita mulai saja olahraga hari ini, bapak akan panggil secara acak setelah pemanasan. Oke, kita mulai pemanasannya sekarang, coba ketua kelas pimpin pemanasannya" jelas Pak Dika.

"Hmm. Berarti lawan sparing nya itu kelasnya Tobby yah" aku bicara dengan pelan dan entah kenapa melamun secara tiba-tiba.

"Woles* aja G, kita pasti bisa ngalahin kelas IPS 3" kata Dean sembari memegang pundak kanan ku, membuyarkan lamunanku.
woles* (woles = selow atau slow = santai).

"Ehh.. hmm... iya, gue yakin kita bisa" balas gue sembari menepuk pundak kanannya Dean.

"Heh.. perasaan aneh apa ini?" lamunan Dean dalam hati.

Beautiful FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang