15. Rumah Dean (Fin)

4 0 0
                                    

WARNING!!
Ada beberapa adegan, dan dialog yang mengandung unsur 18+
Mohon untuk kebijakan dari pembaca. Terimakasih ^_^

.
.
.

Tingg~

Not terakhir dari piano yang dimainkan oleh gavinche terbunyi lantang, lalu hening tak bersuara.

Hari ini, keluarga Kusuma kebetulan berada dirumah semua, mereka pun yang tadinya memiliki kesibukan masing-masing, menghentikan kesibukannya, dan berjalan menuju satu titik, yaitu ke arah gavinche.

Permainan piano gavinche mungkin belum bisa dibilang profesional, tetapi gavinche selalu memainkan piano dengan sepenuh hati.

Dan mungkin ini kali pertama dia bermain piano didepan orang banyak, karena terakhir dia bermain pianod didepan orang banyak ketika dia masih berada di SMP.

Pada waktu itu, dia selalu mengikuti perlombaan, namun karena penyakit panic attack yang terkadang sering muncul, membuat orang tuanya menghentikan kegiatan gavinche yang menyita perhatian banyak orang.

Namun, gavinche tidak ingin berhenti bermain piano, dia bersikeras ingin terus bermain piano, dengan terpaksa orang tua gavinche pun mengizinkan gavinche bermain piano, dengan satu syarat, dia hanya boleh belajar dirumah, dan tidak mengikuti perlombaan apapun itu.

Lalu saat ini.

Gavinche pun berkeringat, dia takut karena dilihat banyak orang, kalo dean seorang dia tak masalah, namun ini lebih dari dean, satu keluarga dean terpaku melihat gavinche, gavinche pun mulai terlihat panik.

Dean yang memahami kondisi ini pun, langsung menepuk pundak gavinche, lalu memeluknya dengan menciumi rambut gavinche.

"Sudahlah, tenang saja.. mereka hanya keluargaku, kau tidak perlu cemas, mereka semua baik kok, tenang yah G"

Gavinche yang mendengar ucapan dean pun mulai tenang, dia berusaha untuk tersenyum dan melupakan kepanikannya.

"Wahhh, kamu hebat sayangku.. aku bangga punya pacat kaya kamu"

"Ehh? Apa-apaan ini dean? Apa kau merayuku?"

"Hahaha, kalian romantis sekali sih" Mr. Reegan, papanya dean mendekat kearah Dean dan Gavinche yang diikuti dengan Pak Dodi dan Navy si ahli gizi di keluarga Kusuma.

"Ehh, papah.. ahaha. Iya dong, kita kan pacaran, jadi harus romantis, ya gak G?"

"Sepertinya begitu"

"Hei, kamu ini yah" dean mencubit pipi gavinche, gavinche mengelak kesakitan.

"Hei hei, ada apa ini kak? Siapa anak laki-laki yang kau peluk itu?" chiko dan chika mendekat kearah dean dan gavinche.

"Hmm, dia ini kakak iparmu, berilah salam kepadanya chiko, chika"

"Waahhh, lihatlah chika... kakak ini cantik banget"

"Heii, enak saja, yah memang sih, tapi lebih cantikan aku lah"

"Hahaha, bukannya kau punya kaca? Lebih baik kau mengaca dulu sana chi"

"Ish, dasar yah anak satu ini" chika memukul kaka kembarnya si chiko.

"Hei, sudahlah chika chiko.. beri salam kepada kaka iparmu ini"

"Hmm, iya pah.."

"Hei, kak. Aku chiko"

"Halo kak. Aku chika"

"Hai, aku gavinche. Tapi kalian bisa panggil aku Kak G"

"Apa kau dengar itu sheilla, nama panggilannya saja imut sekali, wah hebat juga yah anakku dean bisa mencari pacar seperti dia" Ms. Stevy dan tante Sheilla berjalan mendekati dean dan gavinche.

Beautiful FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang