6. Lingkaran

10 3 0
                                    

Author POV.

"Ahhhhhh gilak gilak.... apa apaan ini?? Kenapa lu tiba tiba meluk gw, njirttt.." teriak dean yang kaget gara gara dipeluk gavinche.

"Wkwkwk... kenapasih? Marah amat kayanya"

"Yah gak marah juga sih, tapi ngapa harus meluk? Banyak orang begoo"

"Wkwkwk... emang lu malu?"

"Yah gak juga sih, yaudahlah gapapa" dean menyerah dipeluk gavinche.

"Eitts, tempat umum bego, gausah ngehomo disini ngapa" mila teriak, berusaha memisahkan mereka berdua. Biru pun hanya bisa tertawa terbahak bahak karena menurutnya ini adalah momen terbaik buat memenuhi jiwa fujonya.

"Wkwkwk, benar benar tidak bisa diprediksi, selamat yah buat kalian berdua" tobby yang tiba-tiba datang dari belakang mereka dan meminum es matcha yang seharusnya buat gavinche.

"Ehh? Tobby? Selamat? Hah? Gak enggak, aku ga jadian sama Dean kok" gavinche yang membela dirinya sendiri.

"Iya, tapi kayanya emang gavinche tuh suka sama gue deh" dean dengan pede menyombongkan dirinya. "Gilak, mana mungkin gue suka sama lu" balas gavinche sambil mendorong tubuhnya dean.

"Eh kalo bukan suka, trus ngapa lu meluk gue?"

"Yah kan gue cuma pengen aja, kenapa sih?"

"Mana ada yang kaya gitu, dikira badan orang gratis dibuat dipeluk gitu aja, hah?"

"Yaudah sih maaf" gavinche menyerah dan mulai minta maaf.

"Uluh uluh, sini sini, cup cup cup... jangan nangis dong" dean membujuk gavinche yang terlihat murung.

"Es krim matcha 2 biji"

"Lah anjirt, banyak bgt, emang bisa dihabisin?"

"Mau beliin gak? Kalo gak, gue nangis kenceng nih"

"Yaudah yaudah, iya gue beliin, tapi gausah nangis, gue gak suka liat lu sedih kek gitu, jelek" dean menyapu lembut wajah gavinche.

"Uwleekkk, sumpah geli... bisa gak sih, gausah ngehomo dulu" mila mulai bicara, dan semuanya tertawa.

"Ayo cepetan ke kantin, gue laper banget sumpah" mila uring-uringan karena lapar.

"Iya bener, cepet yuk" sambung biru.

Gavinche, Dean, Mila, Tobby, dan Biru menuju kantin.

"Weh gilak, lama banget sih kalian jalannya, gue udah pesen meja nih" kata roni yang melihat mereka berjalan ke arah kantin lalu melambaikan tangan kearah mereka berlima. Roni, Felix, dan William sudah berada di kantin terlebih dahulu, bahkan Roni sudah menghabiskan 5 kue pukis.

"Darimana aja sih kalian?" tanya william yang membawa es jeruk di tangan kanannya.

Slurrpppp... "ahhh segernyaa... thanks wil" dean yang entah gimana caranya meminum es jeruk punyanya william hingga habis.

"Bangkeeee, gue udah ngantri, malah lu habisin, temen macem apa lu weh" william yang pertama kali menunjukkan sisi berbedanya membuat seisi kantin menaruh perhatian kepadanya.

"Wkwk, maaf maaf, gausah ngegas, gue beliin lagi deh, mau berapa?" tanya dean.

"Gue mau 1, eh felix lu mau es apa?"

"Gausah banyak banyak, gue mau es buah aja wil"

"Oke, felix es buah 1, lu apaan ron?"

"Hmm, gue mau jus apel aja deh"

"Lah tumben lu mau jus ron?"

"Iya nih, wil. Lagi pengen banget gue"

"Oke, berarti 1 es jeruk, 1 es buah, 1 jus apel yah mas dean" kata william yang mengejek dean.

Beautiful FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang