12. Resmi

9 0 0
                                    

Author POV.

Pengumuman!!
Karena, pada chapter ini akan banyak mengandung adegan dan kata kata yang mungkin tidak nyaman bagi pembaca, jadi harap bisa menjadi reader yang cerdas, terimakasih atas perhatiannya, mari lanjutkan membacanya ^_^

.
.
.

"Dee, hnngg..." gavinche terbangun dan mengeluh kesakitan karena dean tidur sambil memeluknya dengan erat diatas sofa.

"Dean, minggir kek... kamu berat tau, badan kamu lebih besar daripada aku"

"Hmmm, iya iya" dean melepaskan pelukannya.

"Hmm, oh iya... tadi siang aku diceritain ayah aku"

"Ayah kamu? Cerita apa emangnya?" dean menjawab masih dalam keadaan setengah sadar.

"Ayahku cerita kalo kamu itu anaknya pengusaha terkaya di negeri ini"

Bugghh...

"Aduhhh, sakit dean" gavinche terjatuh dari sofa, karena dean yang tiba-tiba terbangun dan tak sengaja mendorong tubuhnya gavinche.

"Hehh, maaf maaf G"

"Duhh, bokongku..."

"Hmm, sakit yah.. maaf yah maaf" dean turun dari sofa dan mencoba menenangkan gavinche.

"Kamu gilak yah, bisa-bisanya aku didorong gitu aja"

"Maaf, maaf yah"

"Hmm, yaudah lah.. iya tadi ayahku cerita gitu"

"Hmm gitu"

"Iya, emangnya benar?" gavinche bertanya seakan-akan ayahnya berbohong, padahal gavinche yakin sekali kalo ayahnya bukan tipe orang yang suka berbohong.

"Karena kamu gak jawab, berarti kata ayahku bener" dean sama sekali gak menjawab.

"Hmm, iyah. Ayah kamu bener"

"Fuhhh... kenapa gak kasih tau ke aku dari awal?"

"Hmm, aku takut kalo ngasih tau ke kamu, kamu bakalan suka ke aku karena uang atau harta yang ayahku punya, aku takut kamu cuma manfaatin aku karena kekayaan yang kuterima dari ayahku"

"Memangnya aku terlihat seperti orang matre?"

"Hmm, iya enggak sih"

"Meragukan, kamu pasti beranggapan gitu kan?"

"Yahh, sedikit sih"

"Menyebalkan"

"Tapi, setelah kenal kamu beberapa hari ini, aku yakin kamu gak kaya gitu"

"Terus?"

"Hmm, yah.. aku bersyukur"

"Lalu, kalo nanti aku tiba-tiba jadi matre gimana?"

"Hmm, kalo itu..."

"Apa?"

"Hmm, yah gapapa sih.. toh kalo nanti kamu bakalan jadi istri aku"

"Cih, najis.. enak aja. Siapa yang mau jadi istri kamu"

"Yahh, masa gak mau sih?"

"Ya enggaklah, gak usah berkhayal deh, lagian mana mungkin aku jadi istri kamu, aku bahkan gak bisa ngasih keturunan buat kamu, aku gak punya badan yang seksi ataupun muka yang cantik"

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Tapi aku tetep suka kamu, walau badan kamu tipis, gak cantik, dan walaupun kamu gak bisa kasih aku keturunan, aku tetep suka kamu, aku suka kamu yang sekarang ataupun kedepannya"

Beautiful FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang