4. Jika

12 3 0
                                    

♤Gavinche POV

Aku bertabrakan dengan Dean yang sedang berbalik melihat ke arahku.
Alhasil aku pun menindih Dean didepan pintu UKS, dan kami saling kesakitan.

Biru dan Tobby datang berbarengan mendorong pintu UKS, dan dibelakang mereka ada Felix, Roni, dan William yang sedang membawa makanan dan minuman dari kantin.

Dan mereka pun spontan mengarahkan pandangannya tepat kearah kami yang saling tumpang tindih dan kesakitan di depan pintu UKS.

"Hei, apa-apaan nih?" tobby memulai percakapan.

"Kyaaaa... apa mereka pacaran? Gila, jiwa fujo ku merasa terpuaskan melihat hal ini, ehhh... enggak enggak. Gaboleh.." lamunan Biru dalam hati.

"Ehem.. iya, ada apa ini?? Kenapa kalian peluk-pelukan disitu?" tanya Biru.

"Hehh??? Kenapa ini?? Apa kalian sedang nak enak di UKS?? Wow" ucap Felix yang tidak diduga-duga.

"Aduuhhh... sakit..." kata ku lirih.

"Hah? Sakit? Heh, Dean... apa yang lu lakuin ke G?" tanya Roni heran.

"Duh duh.. enggak, ga ngapa2in... tadi tuh. Aku mau jalan keluar UKS, tapi ternyata kakiku masih nyeri, trus tiba-tiba aku kehilangan keseimbangan, jadinya aku jatuh, trus tubruk Dean" aku menjelaskan sembari merintih kesakitan.

"Hmmm. Udah, udah... ayo bangun" kata Dean yang sudah bangkit dari tidurnya dan memberikan tangan untuk mendirikan aku dari sikap duduk ku.

"Hmm. Iya, makasih" jawab aku yang mengambil tangan Dean, dan membenarkan posisi berdiriku.

"Yaudah yuk, sini aku bantu jalan" Biru jalan ke arahku dan mulai menggandeng aku untuk berjalan berdampingan dengannya.

"Thanks yah ru_^" jawab aku.

"Heh, Dean. Awas aja yah kalo sampe lu ngapa-ngapain Dean gue" kata Tobby.

"Apasih tob, norak banget ih. Aturan kamu bilang makasih ke Dean, dia yang bopong aku dari lapangan ke UKS" jawab aku membela Dean.

"Cihh,, memangnya aku akan melakukan apa ke anak itu, ga mungkin lah, lagian aku gak suka cowo, aku normal" jawab Dean dan langsung pergi meninggalkan kami semua.

"Loh, loh, loh... woe Dean.. cihh, kabur aja mainnya tuh anak" kata Roni.

"Hmm. Kayanya kita akan ngejar Dean deh G, kita pergi dulu yah" kata William.

"Iya kita duluan yah" sambung Felix.

"Bye" kata William dan Felix bersamaan.

"Hmmm... kok Dean gitu yah. Kenapa dia tiba tiba emosi gitu. Aneh sekali" pikir aku dalam hati.

"Woeee barbarrrr... tuu mulut bisa gak sih dijaga, bukan lu doang yang disekolahin, tuh mulut juga disekolahin ngapa" jelas Biru.

"Kenapa sih ru?" tanya Tobby tanpa rasa bersalah.

"Bener bener yah nih anak. Lu tuh makan apa sih? Kenapa bisa sebodoh ini wahai manusia barbar" kata Biru.

"Aku?? Kan tadi kita sarapan dengan makanan yang sama ru, kamu tuh yang aneh, tiba-tiba marah ke aku" kata Tobby polos.

"Ish, berdiri sendiri bentar G. Bentar yah" kata Biru.

Bughh* (Biru menjatuhkan Tobby dengan sekali pukul)

"Lu bener bener bego yak, tob. Jelas jelas si Dean udah nolongin si G, dan bukannya bilang makasih atau apa, lu malah ngancem dia, lu pikir lu hebat? Lu gue pukul gini aja langsung jatoh, kalo emang mau lindungin orang yang lu sayang, setidaknya lu jaga sikap, lakuin apa yang bikin nyaman orang itu, jangan malah kebalikannya, lu emang gila sih, kebanyakan makan micin sih lu" ucap Biru yang mengangkat kerah baju training Tobby.

Beautiful FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang