Dug!! Dug!! Dug!!
" Mworago!?" Jennie sampai berteriak saat menerima telpon Seulgi.
" Dia berada di bar!!!"
" Tidak kedengaran kau bicara apa!!" Kesal Jennie karena suara musik di tempat Seulgi sungguh berisik.
Seulgi berdengus kesal. Ia keluar cepat dari bar agar bisa bicara lancar dengan Jennie.
" Siapa?" Tanya Irene yang hari ini memang sedang menginap di rumah Jennie.
" Seulgi."
" Waeyo?"
" Molla! Dia bicara tidak jelas!" Kesal Jennie yang masih menempelkan hpnya di telinga.
" Jennie!"
" Ohhh?"
" Dengar tidak?"
" Jelas sekali. Kau bicara apa tadi?"
" Wendy berada di bar dengan seorang wanita yang aku tidak tau siapa namanya."
" Mworago!? Wendy!!?" Irene menoleh cepat saat mendapatkan nama kekasihnya itu.
" Wendy kenapa?" Tanya Irene. Jennie tidak menjawab dulu pertanyaan Irene. Tapi ia masih mendengarkan Seulgi bicara.
" Ne. Aku dengannya tadi pergi ke bar untuk sekedar minum. Tapi dia malah pergi dengan seorang wanita."
" Wendy!!?"
" Mh? Irene!?"
" Ne!!!"
" Ya!! Jennie!! Aku tidak menyuruhmu memberitahu nya!!!"
" Terlanjur! Aku malah hidupkan speaker hp."
Jennie memukul jidatnya. Dia lupa kalau ada Irene disana. Bodohnya dia manut saat Irene ingin ikut mendengarkan telpon Seulgi.
Irene naik darah. Dia langsung berdiri dari duduknya, menyaut sweeter keluar dari kamar Jennie.
" Ini masalah Seulgi." Kata Jennie sambil buru-buru menyusul Irene keluar rumah.
" Kan aku sudah bilang jangan beritahu Irene!!! Inilah jika kau selalu bucin dengan Lim!!"
" Heiisss!!!" Gerutu Jennie sambil mematikan telepon dan dia berlari cepat masuk ke dalam mobil.
Brumm~~!!!!!! Jennie langsung memasang seat belt. Dia takut sekali saat Irene membawa kebut mobilnya.
" Ya Irene! Mobilku baru di servis!!!" Marah Jennie yang sesekali berteriak saat Irene menyalip beberapa mobil di depannya. Pandangan Irene sungguh mengerikan. Jennie jadi takut untuk bicara tapi ia menggerutu kalau soal mobilnya ini yang akan naas jika Irene tidak hati-hati membawanya. Jadi Jennie susah-susah kan bawa ke servis lagi!!
Ciittt~~~!!!! Irene mengerem dan dia parkir begitu saja di pinggir jalan. Keluar dari mobil sambil melihat Seulgi yang berlari ke arahnya.
" Wendy sudah pulang." Kata Seulgi pada Irene yang mendorong tubuhnya karena Irene tidak mempan kebohongan.
" Ya~~ Jennie!! Kalau mereka ribut ini salahmu!" Kata Seulgi sambil berjalan terburu-buru dengan Jennie menyusul Irene masuk ke dalam bar.
" Kenapa aku!? Nanti aku aduh dengan Lim!!" Rengek Jennie.
" Salahmu Oppa!! Kenapa tidak memberitahu dari awal!!"
" Kan aku sudah bilang!!"
" Tidak dengar tau!! Suara musiknya terlalu keras!!"
Mereka sibuk ribut sambil berjalan masuk sampai akhirnya menyebarkan pandangan mencari keberadaan Irene di sekitar bar yang ramai ini.
" Eodi?" Tanya Seulgi yang berdiri di samping Jennie sekarang. Mereka mencari jeli keberadaan Irene di kerumunan banyak orang dugem.
" Hahaha....kau lucu."
" Tentu saja."
Wendy tersenyum tawa. Dia memegang gelas minumannya sambil berdiri dan sesekali bergoyang kecil di depan wanita ini. Mereka mengobrol seperti biasa. Tidak ada hal aneh dan disanalah Irene mendapatkan pria itu untuk ia labrak.
Plaakkk!!!! Wendy terdiam kejut. Ia memegang pipinya melihat delalak Irene yang berada di sini.
" Irene, kenapa kau disini!?"
" Aku yang harusnya bertanya kenapa kau disini!?" Marah Irene.
" Siapa kau!!?" Tanya Irene pada wanita ini yang termundur takut.
" Sudah." Wendy menahan tangan Irene yang ingin menjambak rambut wanita ini.
" Berani sekali kau mendekati kekasihku!!!" Teriak Irene sambil menunjuk wanita itu dengan garangnya.
" Irene sudahlah."
" Berhentilah menghentikan ku!!!" Irene menghempas tangan Wendy. Ia mendekati wanita itu untuk ia ajak gelud sekalian.
" Ya Irene!!" Wendy menarik tahan tangan Irene. Jennie dan Seulgi akhirnya menemukan Irene yang sudah bersama Wendy. Jennie bahkan ikut membantu Irene agar berhenti dengan tindakannya.
" Irene, sudahlah...dia sudah pergi." Kata Jennie dan masih saja Irene berteriak memanggil wanita itu untuk menemuinya.
" Irene, dengar kan aku dulu." Wendy mengejar Irene yang ingin mendekati mobil.
" Apa lagi!!!? Ini parah Wendy!!!" Marah Irene membludak.
" Parah sekali!!" Lanjutnya. Wendy tidak bisa apa-apa. Dia terdiam, bungkam memandangi wajah kecewa Irene.
" Ini kelakuanmu saat tidak ada aku!?"
" Aniyo."
" Kau ribut denganku lalu pergi ke bar dengan wanita lain!"
" Ani..." Lirih Wendy sambil merundukkan kepalanya. Jennie dan Seulgi melihat dari kejauhan.
" Kau sama sekali tidak menghargai ku berarti!!"
" Aku susah payah menghargai mu sebagai kekasih ku tapi beginilah kelakuan mu di belakangku. Coba saja jika Seulgi tidak memberitahu, aku pasti tidak akan tau apa-apa!!"
Seulgi terkejut. Dia menyenggol lengan Jennie karena merasa mereka masih bersalah soal keributan Wenrene.
" Sudahlah!! Aku mau pulang!!" Irene berbalik mendekati mobilnya. Dia acuh sekali pada Wendy yang menatap kepergiannya masuk ke dalam mobil.
" Aku pulang dulu." Kata Jennie melewati Wendy sambil berlari kecil mendekati pintu mobil nya.
Akhirnya mobil Jennie berlalu pergi dari sana. Seulgi datang mendekati Wendy yang merunduk lesu sambil di pukul punggungnya oleh Seulgi.
" Maafkan aku Wendy."
" Gwaenchanha, ini salahku dari awal."
TBC.....
Hai...ada yang kangen ff ini?