Chapter 12

19 2 0
                                    

"Oii, dimana lu," tanya Geraldy di telepon. "Kepo lu, ngapain nelpon gue sih," tanya Ben. "Gue mau kasih tau lu sesuatu, gue sama Natasha udah jadian. Besok mau double date gak?" tanya Geraldy. Oh... mereka akhirnya pacaran. "Woi Ben, kok diem?" "Eh, oh iya. Gue kabarin nanti ya, mau tanya cewek gue dulu," kata Ben. "Oke, nanti gue kirim alamatnya ya," lalu Geraldy menutup telepon.

"Siapa Ben?" tanya Aggi. "Oh, temen aku. Dia ngajakin double date kamu bisa gak besok?" tanya Ben. "Besok ya... hmm, bisa kayaknya. Jam berapa?" tanya Aggi lagi. "Belom tau, nanti dikabarin katanya. Kalo dia udah  bilang aku kasih tau kamu."

Hari ini pun berlalu dan sudah berganti esok, hari double date kami.

Geraldy Rocher Lim

Geraldy : Kamu kalo udah siap turun aja ya, aku udah didepan rumahmu

Bentar ya Dy, 5 menit lagi aku turun

"Heyy beb," kata Geraldy sambil meluk gue. "Hari ini kita mau kemana?" tanyaku. "Hmm, ada dehh, tunggu aja pas kita smape." Akhirnya setelah 20 menit perjalanan kami sampai. "Oh iya, aku belom kasih tau kamu ya... Aku tau kamu mungkin gak suka tapi hari ini kita bakal double date sama Ben," kata Geraldy sebelum kami turun. "HAh!? Kenapa kita harus double date sama Ben? Kamu kan tau aku masih berusaha move on, kita bahkan baru 3 hari jadian. Aku belom sepenuhnya move on dari Ben," ocehku. "Ini kan biar bantuin kamu juga Sya, biar kamu bisa tahan." "Anterin aku pulang sekarang juga!" gue marah. "Ayolah Sya... Pliss.. kali ini aja. Lain kali gak usah double date lagi deh. Atau kalo mau aku bakal izin ke kamu dulu tapi aku ga enak sama Ben dan ceweknya kalo batalin kali ini," jelas Geraldy. Akhirnya gue tetep ikut turun karena bener kata Geraldy, ga enak sama Ben dan Aggi.

"Heyy Natasha!" sapa Aggi sambil meluk gue. "Hey Gi," peluk gue balik. "Hai Ben," sapa gue ke Ben dengan senyum yang dipaksain. "Kalian udah pesen?" tanya Geraldy. "Belom, kita nungguin kalian. Nih menu nya," jawab Ben. Setelah melihat-lihat akhirnya kita pesen makan. "Kalian kapan jadian? Kok kamu gak kasih tau aku sih Ben ternyata yang ngajakin double date si Natasha," tanya Aggi. "Oh, yang ngajakin double date bukan gua Gi, cowok gue yang ngajak. Gerald juga temenan sama Ben. Oh ya, kalian belom saling kenal ya." mereka menggeleng. "Gi, ini Geraldy, pacar gua dan sahabat Ben. Dy, ini Aggi, pacar Ben dan idola kesukaan aku," lanjutku. "Salam kenal, gue udah tau kok lu siapa. Tiap hari Tasya selalu dengerin lagu lu haha," kata Gerald. "Salam kenal juga, aduh jadi malu nih haha," kata Aggi. "Kalian belom jawab pertanyaan gue. Kalian udah jadian berapa lama?" tanya Aggi lagi. "Baru 3 hari, makanya ini second date kita," kata Geraldy sambil ngeliat gue. Gue cuman senyum. Gak lama kemudian makanan kami dateng. "Kamu makan belepotan banget sih, sini aku lap," kata Ben ke Aggi sambil ngelap saus yang ada di pinggir bibirnya.

Ugh, kenapa sakit? Tahan Sya, tahan.

"Eh gue ke toilet dulu ya bentar," ujarku. Ugh... pengen nangis rasanya, sakit banget liat mereka gitu. Gak lama kemudian gue keluar dari toilet. "Kamu gapapa?" "Eh, Aldy.... iya gapapa Dy..." jawabku. "Aku tau kamu kenapa-napa. Tolong jujur sama aku," kata Geraldy sambil meluk gue. Gue nangis di pelukan Geraldy sambil meluk dia erat banget. "Maaf Dy, aku masih sakit liat mereka," gue akhirnya jujur. "Iya gapapa, lama-lama kamu bisa kok lupain dia. Aku bantuin," kata Geraldy. Setelah cuci muka kita balik lagi dari toilet.

"Kalian ngapain? Lama banget di toilet," tanya Aggi. "Gak apa-apa, tadi perut Tasya sakit. Gue takut dia kenapa-napa," kata Geraldy. Ben ngeliat ke arah gue terus. Gue gak mau ketahuan abis nangis. "Yaudah, kalian udah selesai makan kan? Gue bayar ya," kata Geraldy. "Eh jangan, gue aja," kata Ben. Pas mereka lagi berantem Aggi sudah menghilang dan ternyata dia pergi ke kasir. "Beb, masa suruh Aggi yang bayar. Cepetan kejarr," kataku ke Geraldy. Walau masih SMA, Geraldy udah berpenghasilan sendiri dengan jual baju-baju dan barang bekas dia yang dicat ulang. Dan banyak banget yang beli. Sekarang tinggal gue sama Ben di meja makan. Awkward banget sumpah. "Sya.." panggil Ben yang buat gue tersentak. "Y-ya?" jawabku. "Lu abis nangis? Ada masalah?" tanya Ben. Kok dia bisa tau? "Enggak, perut gue sakit banget dari tadi. Ga enak, tapi sekarang udah enggak," jawabku.

Sebenernya hati gue yang sakit Ben...

"Jangan bohong sama gue," kata Ben. "Ughh, iya gue lagi ada masalah. Puas? Kita bisa ga ngomongin ini gak? Nanti gue nangis lagi," sebenernya gue males  ngomongin ini, apa lagi penyebabnya ada di depan gue. "Take care," kata Ben lalu Aggi dan Gerald dateng barengan. "Kamu udah berhasil bayar?" tanyaku. "Iya dong, siapa dulu gitu loh," kata Geraldy dengan bangganya. "Yaudah, lain kali gue yang bayar ya!" kata Aggi. "Kita liat dulu cepetan siapa," kata Gerald bercanda.

Situasi ini gak enak banget. Kenapa? Karena yang full of energy sekarang Aggi dan Gerald. Sedangkan gue dari tadi lemes banget dan Ben diem aja. Padahal Ben juga gak biasanya kayak gini. "Kita abis ini gak mau kemana-mana?" tanya Aggi. "Gak seru banget, ke mall yuk ah," lanjutnya. "Ayukk, gue juga pengen makan-" "Es krim," lanjut Ben. "Gue pengen makan es krim, kamu juga mau kan?" tanya Ben ke Aggi. "Mau lahh! Eh tadi lu mau apa Sya?" tanya Aggi. "Ah, ga jadi. Gue juga mau es krim," jawabku. Lalu kita pergi buat makan es krim.

Eh depan mall sini bagus banget. Foto yuk ber4. "Permisi kak, boleh tolong fotoin kita gak?" tanya Aggi pada seseorang. "Oh my gosh, Kak Aggi?! Ini beneran Kak Aggita?" ternyata orang itu adalah salah satu fans Aggi. "Hehe, tolong fotoin kita ya. Nanti kalo kamu mau kita juga bisa foto bareng :)," kata Aggi. Lalu kami mengambil foto bersama dan juga Aggi dengan fans nya.

"Haha, lucu ya. Jadi ke inget hari pertama Tasya ketemu gua," kata Aggi. "Ya... gitu deh fans ketemu idolanya. Seneng setengah mati," ujarku. Lalu kami masuk ke dalam dan membeli es krim. Sambil menghabiskan es krim kami, kami sambil jalan-jalan keliling mall. Aggi beli beberapa baju dan gue beli make up. "Kamu gak mau beli apa-apa beb?" tanyaku pada Geraldy. "Umm, ada sih. Ke toko sepatu yuk," ajak Geraldy.

"Jeng-jeng, kamu suka gak modelnya?" tanya Geraldy sambil menyodorkan sepasang sepatu ke arah gue. "Hah, ini buat siapa? Aku?" tanya gue. "Iyaa, kita beli sepatu couple an yuk," kata Geraldy. "Aww, thanks babe. I love it so much," kata gue sambil meluk Geraldy. "Sama-sama beb." "Aww, kalian sweet banget ya. Ben, kok kamu gak beli barang couple juga sih," tanya Aggi ke Ben. "Nih couple," jawab Ben sambil nunjuk es krim. Kami semua tertawa.

Hari semakin malam dan kita memutuskan untuk pulang. "Byee, hati-hati ya kalian. Thanks for today," pamit gue. "Thank you ya Dy udah bayarin kita juga," kata Ben. "Iya sama-sama." "Bye Sya, sampe ketemu lagi," kata Aggi sambil meluk gue. "Iya Gi, hati-hati ya," lalu kami berpisah.

Geraldy nganterin gue pulang. "Thanks ya beb udah beliin aku sepatu. Today was not as bad as I tought," kataku. "Sama-sama, dipake ya sepatunya, take care. Aku pulang dulu, dadah," pamit Gerald. Jadi keinget kata-kata Ben tadi.

Ugh, Kenapa mikirin Ben sih? Get out of my head!

RivalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang